4 Hal yang Jadi Pertimbangan Saat Ambil Cicilan, Ada yang Relate?

Kapan ya bisa cicil and chill?

Saat bertransaksi, terkadang cicilan menjadi pilihan yang tepat sebagai metode pembayaran. Buat sebagian orang yang mungkin sulit menabung, semua keinginan hanya akan berakhir menjadi sebuah mimpi tanpa opsi cicilan.

Sayangnya, gak semua penjual atau toko bisa berikan metode cicilan. Ujung-ujungnya, kamu harus siapkan uang yang cukup untuk membayar penuh. Padahal, barang yang kamu inginkan sudah ada di depan mata. Pengen beli secara cicil, jadi kesusahan deh.

IDN Times bisa tebak nih, kalau kamu termasuk orang yang sering mengandalkan cicilan saat bertransaksi, pasti empat hal ini bakal terasa relate deh. Coba cek satu per satu yuk!

1. Berpedoman: lebih baik nyesel beli daripada nyesel gak beli

4 Hal yang Jadi Pertimbangan Saat Ambil Cicilan, Ada yang Relate?Sophia Latjuba (Dok. Jenius)

Ada yang pernah di posisi ini gak? Misalnya, kamu suka dengan suatu barang dan ternyata barang tersebut lagi sale, Nah, di sinilah proses pergumulan hati di mulai. Buat kamu yang selalu mengandalkan cicilan, pasti tanpa basa-basi lagi akan memutuskan untuk membelinya sebelum akhirnya menyesal karena gak beli.

Tetapi setelah dipikir-pikir, ini ada benarnya juga lho! Soalnya, kapan lagi ya kita bisa menikmati barang yang sudah kita idam-idamkan dari lama tanpa mengganggu cash flow bulanan kita? Duh, cicilan memang jadi penolong banget ya!

Baca Juga: Cicilan Lancar Hati Tenang, 3 Tips Biar Kredit Motor Gak Macet

2. Cash flow mendadak jadi berantakan

4 Hal yang Jadi Pertimbangan Saat Ambil Cicilan, Ada yang Relate?Ilustrasi seseorang pusing melihat pembukuan keuangannya (Shutterstock/Amnaj Khetsamtip)

Habis terang, terbitlah gelap. Habis senang berbelanja, jangan lupa bayar tagihan-harus siap! Kalau kamu bisa mengatur arus keuangan setiap bulannya, mungkin ini bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Tetapi lain cerita nih kalau kamu masih merasa sulit untuk mengaturnya, apalagi kalau kamu punya tagihan cicilan lebih dari satu dan pendapatanmu tidak selaras dengan nominal tagihan tersebut. Wah, kamu harus lebih ekstra nih mengaturnya.

Sebagai contoh, mendadak kamu ada kebutuhan yang memang harus dibayar, atau kamu masih suka tergoda dengan wishlist lain yang akhirnya terbeli dengan budget tagihan cicilanmu.

Wah, kalau begini sih bisa repot ya? Sebab, mau gak mau kamu harus memilih salah satunya dan merelakan tagihan lainnya untuk dibayar telat. Konsekuensinya, ya bisa jadi kamu harus bayar denda nih. Ini bisa terjadi dikarenakan adanya kesalahan perhitungan soal keuangan setelah belanja barang mahal.

Kurang-kurangi ya, guys!

3. Khawatir untuk ‘bertahan hidup’ hingga gajian berikutnya

4 Hal yang Jadi Pertimbangan Saat Ambil Cicilan, Ada yang Relate?Eva Celia (Dok. Jenius)

Kalau ini sih bukan cuma dirasakan anak kost di pertengahan bulan ya. Kalau kita punya 

tagihan cicilan, pasti terasa juga lho deg-degannya akan keberlangsungan hidup hingga akhir bulan! Duh, kira-kira bisa bertahan hidup sampai gajian berikutnya gak ya? Atau mungkin, kamu berharap supaya di bulan ini tidak ada biaya pengeluaran lainnya yang tak terduga?

Tetapi lagi-lagi, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Kemungkinan-kemungkinan tersebut bisa saja terjadi dan di luar ‘kuasa’ kita. Jadi sebisa mungkin sisihkan sebagian penghasilan utama untuk dana darurat dari saat hendak memutuskan untuk mengambil cicilan ya. 

4. Punya keinginan untuk ‘merevisi’ tagihan yang sudah dibayarkan

4 Hal yang Jadi Pertimbangan Saat Ambil Cicilan, Ada yang Relate?Sophia Latjuba & Eva Celia (Dok. Jenius)

Memang, tidak ada yang bisa memprediksi kondisi tak terduga. Mungkin saat ini kamu merasa mampu membeli suatu barang, eh tiba-tiba ada saja kebutuhan mendesak lainnya yang harus kamu bayar. Wah, auto nyesel tuh karena sudah beli barang sebelumnya! Pernah mengalami hal begini ‘kan?

“Duh, coba saja kemarin aku beli dan bayarnya dicicil. Mungkin sekarang kebutuhan mendesak ini bisa terbayarkan deh…..”

Pemikiran di atas pasti sempat terbesit di benakmu. Kalau sudah begini, pasti rasanya kamu punya keinginan untuk ‘merevisi’ pembayaran sebelumnya. Tetapi apakah itu bisa? Oh, jelas bisa dong!

Sini, biar IDN Times jelaskan. Sekarang Jenius dari Bank BTPN menghadirkan fitur “Split Pay” yang bisa jadi solusi praktis untuk permasalahan tersebut. Secara garis besar, fitur “Split Pay” ini bisa ‘merevisi’ berbagai transaksi kamu lho, mulai dari tarik tunai, transaksi online/offline dengan kartu debit utama (m-Card), kirim uang ke berbagai bank, pembelian saldo mata uang asing, pembayaran berbagai tagihan, pengisian e-wallet, hingga transaksi dengan Jenius QR dan Jenius Pay.

Dengan kata lain, fitur “Split Pay” ini memungkinkan tagihan yang sudah dibayarkan tunai diubah menjadi cicilan. Nantinya, uang yang sudah kamu gunakan untuk bertransaksi akan dikirim kembali ke Saldo Aktif. Menarik banget, kan?

Begini cara menggunakan fitur “Split Pay” dari Jenius:

  • Pilih tombol “Ubah jadi cicilan (Split Pay)” pada results widget yang muncul setelah transaksi berhasil dilakukan pada halaman rincian transaksi di aplikasi Jenius.
  • Perhatikan detail informasi transaksimu. Jika sudah sesuai, pilih Lanjut.
  • Tentukan tenor cicilan, lalu pilih Lanjut.
  • Periksa kembali seluruh informasi, lalu pilih konfirmasi
  • Masukkan password Jenius kamu.
  • Kamu berhasil mengubah transaksi menjadi cicilan!

Informasi lengkap mengenai cara menggunakan fitur Split Pay dapat dicek pada laman berikut

Syarat mengubah transaksi menjadi cicilan:

  • Pengguna Jenius sudah memiliki Flexi Cash.
  • Minimal transaksi Rp500.000.
  • Maksimal transaksi sebesar sisa limit Flexi Cash kamu.
  • Transaksi dilakukan maksimal 6 bulan yang lalu.

Kalau ada fitur “Split Pay” dari Jenius, hidup jadi lebih tenang ya? Eits, tapi tetap bijak dalam menentukan besaran cicilan ya guys. Walaupun sekarang transaksi bisa direvisi, tapi tetap harus disesuaikan dengan kemampuan dan pendapatan ya! (WEB)

Baca Juga: 10 Meme Kocak Nunggu Gajian, buat Bayar Cicilan atau Foya-Foya?  

Topik:

  • Anastasia Desire

Berita Terkini Lainnya