Bakal Dimerger, Bagaimana Nasib Nasabah BRI Syariah?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT BRI Syariah Tbk telah menandatangani perjanjian bersyarat, sebagai babak awal penggabungan PT BRI Syariah Tbk, PT BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri, pada hari Senin 12 Oktober 2020 lalu.
Lalu bagaimana layanan BRI Syariah kepada nasabah selama proses merger ini dilakukan? Simak artikel berikut ini.
1. Pelayanan akan tetap optimal
Direktur Utama BRI Syariah Ngatari mengatakan selama proses persiapan merger, perseroan memastikan bahwa pelayanan kepada nasabah tetap optimal. Menurut dia, seluruh kegiatan operasional di seluruh kantor perseroan berjalan normal. Dia menegaskan, nasabah tetap dapat bertransaksi dan semua proses tetap berlaku seperti yang sudah disepakati.
"Selama proses persiapan merger dan integrasi, kami memastikan seluruh layanan kepada nasabah tetap normal dan optimal. Semua kegiatan operasional di kantor-kantor kami tetap berjalan seperti biasa dan tidak ada perubahan," ujar Ngatari, melalui keterangan, Kamis (15/10/2020).
Baca Juga: Rencana Merger Bank Syariah BUMN, Nasib Nasabah Ditentukan Tahun Depan
2. BRI Syariah akan menjadi surviving entity
Editor’s picks
"Setelah penggabungan menjadi efektif, BRI Syariah akan menjadi entitas yang menerima penggabungan atau surviving entity," jelasnya.
Penggabungan ini akan efektif setelah memperoleh persetujuan dari otoritas-otoritas yang berwenang. Penggabungan ini juga memperhatikan ketentuan anggaran dasar dari masing-masing pihak serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Ditargetkan rampung 2021
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan merger ini akan memperkuat posisi bank syariah dan akan mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah terbesar. Dia berharap, merger bank syariah ini akan semakin mendekati satu tujuan ekonomi syariah, yaitu keadilan untuk umat.
"Langkah ini merupakan tonggak sejarah untuk kita semua. Tonggak pertama persiapan dan tinjauan-tinjauan untuk merealisasikan rencana penggabungan bank-bank syariah nasional," kata Erick dalam video yang berdurasi singkat, yang dikutip Selasa (13/10/2020).
Menurutnya, keadilan dan transparansi dinilai telah membuat bank-bank syariah mampu bertahan di tengah krisis pandemik COVID-19. Bahkan, kata dia, bank syariah mampu menorehkan kinerja yang positif.
Erick mengatakan saat ini, Indonesia masih tertinggal dari negara Islam lainnya dalam mewujudkan ekonomi berbasis syariah. "Namun kita juga harus yakin kalau kita bersatu, InsyaAllah kita mampu menjadi pusat ekonomi dan Keuangan syariah di dunia," ujarnya.
Untuk itulah, menurut dia, bank Syariah Indonesia bisa bangkit dengan adanya merger. Jika tak ada aral melintang penggabungan bank-bank syariah milik perusahaan negara ini akan rampung pada 2021 mendatang.
Baca Juga: 3 Bank Syariah BUMN Mau Dimerger, Ada PHK Karyawan?