Menanti Real Count, Akankah IHSG Tetap Menguat?

Pelaku pasar bereaksi positif terhadap hasil quick count

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasca Pemilihan Umum (Pemilu) ditutup menguat 0,39% ke level 6.507 pada perdagangan terakhir Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4).

Berdasarkan data RTI sepanjang pekan ini IHSG juga mengalami penguatan 0,45%. Nilai rata-rata transaksi harian pun ikut meningkat 2,77% menjadi Rp 9,64 triliun.

Penguatan nilai saham itu dinilai analis Panin Sekuritas William Hartanto, tak lepas dari momen politik Pemilu 2019. Ia menilai investor menyambut baik hasil quick count yang menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul dalam pemilu tahun ini.

1. Saham sektor BUMN menjadi penopang melonjaknya penguatan IHSG

Menanti Real Count, Akankah IHSG Tetap Menguat?ANTARA/Dhemas Reviyanto

Unggulnya pasangan Jokowi dan Ma'aruf dalam hitungan cepat yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei, membuat saham-saham BUMN kecipratan, bahkan saham BUMN mendominasi penguatan pada perdagangan pekan lalu. Di antaranya, saham PT Wijaya Karya Tbk ( WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

William Hartanto mengatakan, wajar saja jika saham BUMN menopang IHSG pascapemilu, lantaran quick count menunjukkan Jokowi dan Ma'aruf unggul, sehingga membuat investor yakin saham-saham tersebut akan lebih baik tahun ini, "Petahana kan mau melanjutin pembangunan, jadi masa depannya emiten BUMN jadi lebih cerah dan karena itu investor suka," katanya, Jumat (19/4).

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Bergerak Stabil Jelang Hari-H Pemilu 2019

2. IHSG pekan depan diprediksi masih akan mengalami penguatan

Menanti Real Count, Akankah IHSG Tetap Menguat?pexels.com/Negative Space

Selanjutnya, jika mengacu pada pemilu 5 tahun terakhir, menurut William, IHSG akan terus menguat hingga KPU mengumumkan hasil resmi pada tanggal 22 Mei mendatang , "IHSG masih alami flat jadi ada kemungkinaan pekan depan masih sama," katanya kepada IDN TImes.

Dia pun memprediksi, sentimen penggerak IHSG pada pekan depan juga akan dipengaruhi oleh faktor eskternal, yaitu terkait data pertumbuhan ekonomi Tiongkok atau GDP Tiongkok yang membaik.

"Pertumbuhan ekonomi kuartal pertama yang mencapai 6,4 persen, lebih tinggi daripada estimasi, tentu ini akan menjadi sentimen positif bursa Asia termaksud IHSG."

Menurutnya, meningkatnya GDP Tiongkok akan memudahkan pelemahan ekonomi global.

3. Kemenangan petahana berdasarkan hasil quick count pengaruhi sentimen positif investor

Menanti Real Count, Akankah IHSG Tetap Menguat?Pixabay.com/PIX1861

Sementara itu, grup riset dari DBS Bank memperkirakan aliran modal asing akan semakin membanjiri pasar saham Indonesia hingga mendorong IHSG ke level 6.900 pada tahun ini, atau melesat dari ekspektasi sebelumnya. Hal ini disebabkan sentimen positif investor menyikapi hasil quick count Pilpres 2019.

"Kami menegaskan peringkat 'overweight' kami untuk Indonesia, dan meningkatkan target IHSG kami dari 6.500 menjadi 6.900 berdasarkan atas perkiraan keuntungan 16 kali dalam 12 bulan ke depan," kata Joanne Goh, Equity Strategist dan Philip Wee, Foreign Exchange (FX) Strategist dari DBS Group Research dalam kesimpulan analisisnya seperti diberitakan Antara, Kamis (18/4).

Joanne merujuk pada hasil quick count oleh lima lembaga survei di Indonesia, yang memperkirakan Jokowi-Ma'ruf kemungkinan besar akan memimpin Indonesia selama 2019-2024. Lima lembaga survei merilis kemenangan Jokowi-Ma'ruf versi quick count adalah Litbang Kompas, LSI Denny JA, Indo Barometer, Median, dan Kedai Kopi.

"Kami yakin bahwa pemodal akan memberikan tanggapan positif terhadap hasil pemilu," ujarnya.

Meskipun demikian Prabowo Subianto, mengklaim memiliki perhitungan akurat yang berbeda dengan hasil kemenangan lembaga survei. Prabowo mengaku memperoleh suara hingga 62 persen berdasarkan perhitungan lembaga internal Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno.

Oleh karena itu, sentimen pasar masih menunggu kepastian pemenang berdasarkan penghitungan yang dilakukan KPU pada 22 Mei 2019.

 

Baca Juga: Usai Hitung Cepat Pilpres, Rupiah Menguat Rp14 ribu

4. Rekam jejak Jokowi dinilai baik dan pelaku pasar cenderung berharap petahana kembali memerintah

Menanti Real Count, Akankah IHSG Tetap Menguat?ANTARA FOTO/Setneg-Agus Suparto

Pelaku pasar cenderung berharap dengan kemenangan petahana, stabilitas perekonomian terjaga dan reformasi struktural perekonomian terjadi. "Pemodal dapat mengetahui apa yang bisa diharapkan berdasarkan atas rekam jejak periode pertama Joko Widodo. Pembangunan infrastruktur akan berlanjut, disertai rencana lebih fokus pada pengembangan sumber daya manusia," ujarnya dilansir dari Antara.

Selain itu dari sisi ekonomi, kebijakan yang juga dinanti pasar adalah pemerataan kekayaan dan pengembangan desa di luar Pulau Jawa. Kemudian, rencana Jokowi untuk melanjutkan reformasi birokrasi dan menarik lebih banyak investasi manufaktur untuk mengurangi ketergantungan sumber daya alam dan mineral.

Selama masa jabatan Jokowi, menurut DBS, Indonesia berhasil menaikkan peringkatnya menjadi peringkat investasi. Selain itu Indonesia berhasil melalui krisis mata uang pasar negara berkembang dalam skala kecil pada 2018, tanpa menimbulkan banyak dampak negatif pada pertumbuhan serta sistem keuangan.

Baca Juga: Quick Count Pilpres Belum Berdampak Signifikan Terhadap Rupiah

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya