Suku Bunga Tidak Kunjung Turun, Ekonom Curiga Ada Mafia Bank

Sepanjang tahun, BI sudah pangkas suku bunga 100 basis poin

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia atau BI sudah menurunkan suku bunga 100 basis poin (bps) sejak awal 2020. Suku bunga acuan turun dari 5 persen menjadi 4 persen pada Agustus. Namun, suku bunga kredit tidak kunjung turun.

Menanggapi hal itu, Direktur Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menduga ada permainan mafia terkait suku bunga kredit. Sebab, pasar perbankan Indonesia dikuasai tujuh bank kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha atau BUKU IV.

"Jadi saya curigai, apakah sektor keuangan kita dikuasai mafia juga. Di situ ada tujuh bank. Itu empat BUMN (Badan Usaha Milik Negara) sangat menyedihkan yang tidak turun juga (suku bunga kredit) dan tiga bank besar yang sudah dikuasai asing," kata dia secara virtual, Kamis (11/9/2020).

1. Bank BUKU IV dicurigai membuat kesepakatan

Suku Bunga Tidak Kunjung Turun, Ekonom Curiga Ada Mafia BankIDN Times / Auriga Agustina

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kelompok kategori usaha per Juli 2020, sebagian besar pasar dikuasai bank BUKU IV atau 58,24 persen. Kemudian bank BUKU III sebesar 30,44 persen, bank Buku II 10,82 persen, dan bank BUKU I 0,50 persen.

Karena besarnya pasar di BUKU IV, Anthony menduga, bank BUKU IV melakukan sebuah kesepakatan untuk sengaja tidak menurunkan suku bunga kredit.

"Apakah itu ada kesepakatan dan kita harus curigai itu ada kesepakatan karena itu seharusnya sudah turun, apalagi suku bunga ini lending rate (kredit) tidak gerak sama sekali," ujar dia.

Baca Juga: Sah! BI Kembali Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 4 Persen 

2. BI dan OJK diminta mengambil langkah tegas

Suku Bunga Tidak Kunjung Turun, Ekonom Curiga Ada Mafia BankIDN Times / Auriga Agustina

Menurut Anthony, BI dan OJK seharusnya mengambil langkah tegas atas hal ini. Sebab, suku bunga kredit merupakan salah satu stimulus yang dibutuhkan masyarakat di tengah tekanan ekonomi akibat pandemik COVID-19.

"Kalau suku bunga pinjaman rendah, orang itu sekarang masih bisa beli kredit. (Penjualan) motor, itu sekarang tidak jalan, semua durable goods tidak bergerak karena salah satunya suku bunga tinggi," ujar dia.

3. BI mempertahankan suku bunga 4,00 persen pada Agustus

Suku Bunga Tidak Kunjung Turun, Ekonom Curiga Ada Mafia BankGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Tangkapan Layar Bank Indonesia)

Sebelumnya, Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur yang dilakukan pada 18 dan 19 Agustus 2020, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,00 persen.

Selain itu, BI juga memutuskan untuk mempertahankan suku bunga deposit facility sebesar 3,25 persen dan suku bunga lending facility sebesar 4,75 persen.

"Keputusan ini konsisten dengan perlunya menjaga stabilitas eksternal, di tengah inflasi yang diperkirakan tetap rendah," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu, 19 Agustus 2020. 

Selain itu, kata Perry, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan jalur kuantitas melalui penyediaan likuiditas, untuk mendorong pemulihan ekonomi dari dampak pandemik COVID-19.

"Termasuk dukungan Bank Indonesia kepada pemerintah dalam mempercepat realisasi APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2020," ujar dia.

Baca Juga: BI Diramal akan Turunkan Suku Bunga Acuan, IHSG 16 Juli Pagi Bertenaga

Topik:

  • Rochmanudin
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya