Virus Corona Menyerang, Ini 5 Alasan Panic Buying Tidak Dianjurkan

Jangan ikut ikutan trend yang kurang baik ini ya!

Seiring dengan meningkatnya pasien Covid-19 di Indonesia, banyak orang memilih untuk melakukan panic buying. Dalam psikologi sendiri, panic buying dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk mekanisme dalam mengatasi kepanikan yang timbul dari ketidakpastian dan ketakutan akan Covid-19. Kegiatan ini bertujuan untuk mengantisipasi ketika keadaan jauh lebih buruk dan bahan makanan menjadi langka. Pada kenyataannya, panic buyinglah yang malah memperburuk keadaan. Berikut ini adalah 5 alasan mengapa panic buying sangat tidak dianjurkan. Simak ya agar paham dan tidak melakukannya!

1. Harga-harga menjadi naik

Virus Corona Menyerang, Ini 5 Alasan Panic Buying Tidak DianjurkanPexels/BurakK

Hukum dalam teori ekonomi mengatakan bahwa ketika pemintaan naik, maka harga akan  ikut naik. Ketika panic buying dilakukan oleh banyak orang, permintaan barang akan naik secara drastis, sebab 1 orang membeli setiap jenis barang dalam jumlah banyak. Hal ini mengakibatkan barang menjadi langka dan semakin langka barang, maka harganya akan semakin mahal.

Kita dapat berkaca dari pengalaman panic buying di Amerika pada tahun 2017. Saat itu, kilang minyak di Texas terkena badai. Orang-orang yang mendengar berita ini langsung mengantre berbondong-bondong di pom bensin dan membeli dalam jumlah banyak. Akibatnya, harga bensin menjadi naik selama 2 tahun.

2. Masih banyak orang kurang mampu yang harus membeli makanan

Virus Corona Menyerang, Ini 5 Alasan Panic Buying Tidak DianjurkanPexels/SankalpaJoshi

Seperti yang telah disebutan, panic buying membuat harga-harga di pasar menjadi meningkat tajam. Tidak semua orang sanggup untuk membeli barang dengan harga setinggi itu. Masih banyak rakyat kecil yang penghasilannya pas-pasan. Dengan ikut melakukan panic buying, sama saja dengan menyiksa rakyat kecil.

3. Tidak menghargai pekerja di sektor kesehatan

Virus Corona Menyerang, Ini 5 Alasan Panic Buying Tidak DianjurkanBbc.co.uk

Pekerja di sektor kesehatan menjadi baris terdepan dalam memerangi Covid-19. Tentunya, mereka memerlukan perlengkapan khusus seperti masker untuk melindungi diri. Namun, apa jadinya jika masyarakat biasa memborong masker dalam jumlah yang tidak masuk akal? Masker menjadi langka dan harganya naik terlalu tinggi.

Golongan pertama yang membutuhkan masker adalah tenaga medis dan staff rumah sakit agar tidak terinfeksi berbagai macam penyakit yang mereka tangani.  Golongan kedua yang juga membutuhkan masker adalah orang yang sakit agar tidak menularkan pennyakitnya. Akan keos jadinya jika kedua golongan ini tidak mendapatkan masker.

Sebagai orang yang sehat, cukup menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan dan menjaga kebersihan. Cucilah tangan setiap kali dari tempat umum dan sebelum makan. Melakukan kedua hal tadi sudah cukup untuk mencegah virus menyerang tubuh. Jadi, tidak usah lagi mengeluarkan banyak uang hanya untuk membeli masker jika tidak sakit ya!

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa "Panic Buying" Bukanlah Tindakan Tepat di Tengah Wabah

4. Tidak menyehatkan diri

Virus Corona Menyerang, Ini 5 Alasan Panic Buying Tidak DianjurkanPexels/Edward

Pilihan orang-orang ketika melakukan panic buying jatuh kepada makanan instan. Tidak tahu berapa lama lagi hingga vaksin virus ditemukan dan disebarkan, orang-orang yang melakukan panic buying berfikir ada baiknya untuk membeli stok makanan yang tahan lama sehingga mereka tidak perlu berbelanja lagi di lain waktu. Membeli makanan instan dalam jumlah yang banyak dan memakannya secara terus menerus tentunya tidak menyehatkan badan. Niatnya terhindar dari penyakit, yang ada malah terserang kolestrol.

5. Pemborosan

Virus Corona Menyerang, Ini 5 Alasan Panic Buying Tidak DianjurkanPexels/Andrea Piacquadio

Berbelanja dengan jumlah banyak dan harga yang melangit tentunya menguras kantong. Selain membuat pihak lain dirugikan, panic buying juga merugikanmu lho! Panic buying membuatmu membeli banyak barang yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan. Uang yang digunakan untuk membayar belanjaan dapat digunakan untuk hal lain yang lebih berguna. Tahan-tahan untuk tidak impulsif ya!

Setelah membaca 5 alasan di atas, yuk ingatkan diri sendiri dan sekitar untuk tidak panik dalam menghadapi wabah virus ini. Panik hanya akan memperburuk keadaan. Tetap tenang dan jangan lupa jaga kebersihan serta kesehatan diri ya!

Baca Juga: Pikirkan 5 Hal Ini untuk Hentikan Panic Buying Akibat Kasus COVID-19 

Aviliani Vini Photo Verified Writer Aviliani Vini

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya