5 Langkah Memulai Investasi Reksa Dana, Cocok buat Pemula!

Yuk mulai berinvestasi

Jakarta, IDN Times - Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang direkomendasikan bagi pemula. Sebab, dana para investor akan dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman.

Beberapa keuntungan yang bisa didapat lewat berinvestasi reksa dana adalah, memiliki instrumen investasi yang terdiversifikasi otomatis, modal awal investasi yang kecil, bisa di-top-up dan dicairkan kapan saja, dan bebas pajak.

Secara sederhana, masyarakat melakukan urunan dana dan setelah terkumpul, dana tersebut dikelola sebagai bentuk investasi oleh manajer investasi ke dalam portofolio efek.

Jika dilihat dari portofolio efeknya, reksa dana memiliki banyak jenis. Selain reksa dana pasar uang, ada pula reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, reksa dana saham, reksa dana terproteksi, reksa dana indeks, reksa dana dengan penjaminan, hingga exchanged traded fund (ETF).

Bagaimana, kamu tertarik investasi di reksa dana? Dikutip dari Lifepal, berikut tips buat kamu para pemula yang ingin berinvestasi di reksa dana.

Baca Juga: Investasi Saham dan Reksa Dana Makin Digemari Milennial Gen Z

1. Kenali manajer investasi pengelola reksa dana dengan baik

5 Langkah Memulai Investasi Reksa Dana, Cocok buat Pemula!Ilustrasi reksadana (IDN Times/Umi Kalsum)

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

Prospek dalam sebuah produk reksa dana berisikan banyak hal terkait strategi pengelolaan reksa dana, pembatasan investasi, hingga orang-orang di balik perusahaan manajer investasi tersebut.

Mencari tahu soal rekam jejak manajer investasi (MI) adalah hal wajib yang harus dilakukan investor. Di era keterbukaan informasi seperti saat ini, sangat mudah untuk mengetahui apakah MI yang kita tuju pernah terlibat kasus, atau pelanggaran hukum lainnya.

Ketahui juga jumlah dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) perusahaan manajer investasi tersebut. Besarnya AUM menandakan tingginya kepercayaan investor terhadap MI. Sebab, tidak mungkin investor mempercayakan dana mereka dikelola oleh MI yang kinerjanya buruk.

Baca Juga: Begini Cara Mudah Investasi di Reksa Dana agar Cuan 

2. Ketahui acuan untuk mengukur performa reksa dana

5 Langkah Memulai Investasi Reksa Dana, Cocok buat Pemula!ilustrasi investasi (pixabay.com/Pexels)

Data historis seputar imbal hasil sebuah reksa dana secara bulanan hingga tahunan tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan untuk memilih produk reksa dana. Kamu bisa melakukan perbandingan dengan menggunakan beberapa acuan atau benchmark.

Kinerja reksa dana yang disertai benchmark bisa kamu temukan di fund fact sheet produk reksa dana. Namun kamu juga bisa lho melakukan perbandingan secara mandiri dengan menggunakan benchmark sebagai berikut:

Reksa dana pasar uang vs bunga deposito

Reksa dana pasar uang merupakan reksa dana yang memiliki underlying asset atau aset dasar berupa instrumen pasar uang. Beberapa di antaranya adalah deposito dan surat utang jangka pendek yang jatuh temponya di bawah satu tahun.

Kinerja reksa dana pasar uang memang tergolong lebih stabil ketimbang reksa dana lainnya. Satu-satunya cara untuk mengukur performa reksa dana adalah dengan membandingkannya dengan deposito bank umum.

Reksa dana campuran vs saham dengan IHSG

Jika reksa dana yang kamu beli adalah reksa dana saham, maka Anda bisa menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk mengukur performanya.

Ketika kinerjanya bisa mengalahkan IHSG secara konsisten, maka hal itu bisa kamu pertimbangkan. IHSG pun bisa dijadikan benchmark untuk mengukur performa reksa dana campuran, asalkan komposisi portofolio efek di reksa dana campuran tersebut, sebagian besarnya adalah saham.

Reksa dana pendapatan tetap vs indeks obligasi

Sementara itu, untuk reksa dana pendapatan tetap, benchmark berupa Indonesian Indeks Obligasi Pemerintah, Indeks Obligasi Korporat, atau ICBI (Indonesia Composite Bond Index). Semuanya tergantung isi dari underlying asset dari reksa dana pendapatan tetap yang dipilih.

Ketika sebagian besar underlying asset adalah obligasi pemerintah, maka Indeks Obligasi Pemerintah bisa menjadi benchmark. Namun ketika obligasi swasta yang lebih banyak, Indeks Obligasi Korporat boleh dijadikan acuan.

3. Perhatikan sharpe ratio

5 Langkah Memulai Investasi Reksa Dana, Cocok buat Pemula!Ilustrasi investasi (Wealthface)

Ketika seseorang memilih instrumen investasi yang memiliki volatilitas tinggi maka mereka juga mengharapkan imbal hasil yang tinggi. Sharpe ratio bisa digunakan untuk tingkat risiko dari reksa dana.

Tidak ada patokan berapa sharpe ratio yang terbaik. Sharpe ratio merupakan rasio yang mengukur kinerja reksa dana dengan perbandingan imbal hasil dan risiko (standar deviasi). Makin tinggi sharpe ratio maka makin baik kinerja reksa dana tersebut.

Jika kamu menemukan nilai sharpe ratio negatif di produk reksa dana, maka akan lebih baik bagi kita untuk memilih reksa dana yang sharpe ratio negatifnya paling kecil. Sharpe ratio yang negatif menandakan tingkat risiko lebih besar dibanding dengan tingkat pengembalian.

Ketika kamu membeli reksa dana di platform milik agen penjual efek reksa dana atau perusahaan sekuritas, maka nilai rasio ini akan tertera di daftar reksa dana. Nilai sharpe ratio juga bisa berubah, bisa saja satu reksa dana saham memiliki nilai sharpe ratio yang tinggi dalam 3 bulan namun minus di periode 1 tahun.

Baca Juga: Untung Rugi Investasi Reksa Dana, Ini yang Investor Pemula Wajib Tahu

4. Perhatikan tingkat kerugian

5 Langkah Memulai Investasi Reksa Dana, Cocok buat Pemula!ilustrasi reksa dana (Pexels.com/energepic.com)

Draw down bisa dimaknai sebagai tingkat kerugian maksimal yang ada di produk reksa dana, atau bisa juga didefinisikan sebagai tingkat penurunan kinerja dari titik puncaknya ke titik terendah.

Apabila sebuah reksa dana memiliki nilai draw down sebesar 30 persen setahun, berarti kinerja reksa dana tersebut pernah mengalami penurunan sebesar 30 persen. Sama seperti sharpe ratio, nilai draw down juga bisa dipengaruhi oleh time frame.

Draw down yang tinggi umumnya ditemukan di reksa dana campuran maupun saham. Untuk sebagian besar reksa dana pasar uang, nilai draw down ada di angka 0 koma sekian. Bahkan, tidak sedikit pula yang nilainya 0,00 persen.

5. Pilih reksa dana sesuai dengan jangka waktu investasi kamu

5 Langkah Memulai Investasi Reksa Dana, Cocok buat Pemula!pexels.com/Pixabay

Semakin pendek jangka waktu investasi, maka pilihan reksa dana yang disarankan adalah reksa dana yang volatilitas nilai aktiva bersih (NAB)-nya rendah. Namun untuk jangka panjang, maka pilihan reksa dananya akan semakin fleksibel, boleh yang rendah volatilitasnya atau yang tinggi karena mengharap imbal hasil yang besar.

Untuk jangka waktu pendek (1-3 tahun), sangat disarankan untuk memilih reksa dana yang rendah fluktuasi seperti reksa dana pasar uang, atau pendapatan tetap.

Untuk jangka menengah (3-5 tahun), disarankan untuk memilih reksa dana pasar uang, pendapatan tetap dan campuran. Sementara itu untuk kebutuhan dana pendidikan di atas 5 tahun, maka reksa dana saham boleh dicoba.

Baca Juga: Mau Mulai Investasi di Reksa Dana? Yuk Kenali Jenis dan Keuntungannya

Topik:

  • Anata Siregar
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya