5 Tips Membeli Mobil Baru secara Tunai

Bisa lebih untung beli tunai, tapi gimana caranya?

Jakarta, IDN Times - Ada sejumlah alasan mengapa seseorang akhirnya memutuskan membeli mobil secara tunai. Namun patut diakui bahwasannya, membeli tunai memang memiliki beberapa keuntungan dan kerugiannya.

Menurut Financial Educator dan Periset Lifepal, Aulia Akbar keuntungan membeli mobil secara tunai adalah kamu tidak akan terikat utang, dan harus menanggung beban bunga yang cukup besar. Tapi kekurangannya adalah tabungan kamu bisa terkuras dalam jumlah besar.

"Di samping itu, tidak ada jaminan bahwa kamu akan mendapat proteksi asuransi mobil dari dealer, lain halnya ketika kamu membelinya dengan cara kredit," kata Aulia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (25/12/2020).

Terlepas dari itu semua, kamu bisa kok membeli mobil secara tunai, berikut tipsnya.

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

1. Tentukan waktu membeli

5 Tips Membeli Mobil Baru secara TunaiIlustrasi uang, rupiah (IDN Times/Shemi)

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.


Tentukanlah waktu membeli mobil jauh-jauh hari sebut saja dalam waktu minimal 6 bulan atau satu tahun sebelumnya.

Mobil merupakan aset yang harganya tidaklah murah, itu sebabnya membeli mobil tentu membutuhkan perencanaan yang baik. Membeli mobil secara tunai tanpa perencanaan waktu justru akan menguras tabungan dalam jumlah besar.

Baca Juga: Lagi Cari Mobil? Ini 5 Tips Beli Mobil Bekas Taksi Agar Untung Banyak

2. Hitung harga mobil dengan metode inflasi

5 Tips Membeli Mobil Baru secara TunaiIlustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Jika kamu berniat membelinya tahun depan, maka besar kemungkinan harganya tidak lagi sama dengan di tahun ini.

Anggap saja harga mobil yang kamu ingin beli saat ini adalah Rp200 juta. Maka berapa rupiah harga mobil tersebut di dua tahun lagi jika asumsi kenaikan harganya mencapai 10 persen?

Lakukanlah perhitungan dengan menggunakan metode time value of money seperti di bawah ini:

PV (Present Value) = Rp 100 juta
n (jangka waktu) = 25 tahun
i (bunga/tingkat inflasi) = 10%
FV (Future Value) = ?
FV = PV (1+n)i
FV = Rp 200.000.000 (1+0,1)2 = Rp242.000.000

"Bisa dikatakan bahwasannya harga mobil yang kamu inginkan di tahun depan bukan lagi Rp200 juta melainkan Rp242 juta," kata Aulia.

3. Pilih instrumen investasi untuk mengumpulkan dana membeli mobil

5 Tips Membeli Mobil Baru secara TunaiIlustrasi investasi (IDN Times/Umi Kalsum)

Ketika kamu berniat membeli mobil dua tahun ke depan yang harganya Rp242 juta, kumpulkanlah dana kamu di instrumen investasi rendah risiko.

Dengan berinvestasi, proses pengumpulan dana yang kamu lakukan akan menjadi lebih ringan. Hal itu disebabkan karena imbal hasil beberapa produk investasi jelas melebihi bunga di tabungan bank.

Beberapa instrumen investasi yang bisa kamu pilih untuk tujuan di bawah satu tahun hingga tiga tahun adalah deposito, reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, dan surat utang negara.

"Bila kamu memilih reksa dana, maka kamu bisa melakukan investasi dengan metode cost averaging atau berkala," kata Aulia.

Baca Juga: 5 Tips Belanja Kebutuhan Pokok secara Online 

4. Kesampingkan gengsi dalam memilih mobil

5 Tips Membeli Mobil Baru secara TunaiIDN Times/Yohanes Nugroho

Pilihlah mobil sesuai dengan kebutuhan kamu. Bila kamu sudah berumah tangga dan tinggal di wilayah rawan banjir, mobil 7 seater dengan ground clearance tinggi tentu menjadi pilihan yang cerdas.

Sebagian dari kita mungkin merasa gengsi saat membeli mobil dengan merek dan desain yang tidak sesuai dengan kemauan. Namun belum tentu merek dan desain yang kita inginkan memenuhi kebutuhan kita ke depan.

5. Jangan menyerah untuk memburu diskon

5 Tips Membeli Mobil Baru secara TunaiIlustrasi Promo/Diskon (IDN Times/Arief Rahmat)

Usahakan untuk meminta diskon setiap kali kamu ingin membeli kendaraan roda empat ini. Dengan adanya diskon, kamu bisa mengalokasikan sisa dana untuk membeli mobil ke kebutuhan lain, sebut saja untuk menambah dana darurat (bila kurang) atau membayar asuransi mobil.

Harga mobil kondisi baru namun produksi lama umumnya akan didiskon oleh diler.
Setelah mobil dimiliki, apa yang mesti dilakukan?

Dana darurat dan asuransi
Kepemilikan mobil juga harus disertai dengan kepemilikan dana darurat yang cukup dan ketersediaan asuransi mobil. Ada banyak risiko yang terkait kepemilikan mobil yang harus diwaspadai pemiliknya.

"Beberapa yang umum terjadi adalah ban kempes, dan rusaknya komponen akibat pemakaian. Hal itu mungkin bisa ditanggulangi dengan dana darurat," kata Aulia.

Namun apa kabarnya, dengan baret-baret di bagian badan, kerusakan akibat kecelakaan di jalan, banjir, kerusuhan, hingga hilangnya mobil karena tindakan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor)? Tentu saja, dana darurat kamu tidak akan cukup untuk menanggung kerugian itu.

Milikilah asuransi mobil yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Gunakan kalkulator asuransi mobil dari Lifepal untuk mengetahui berapa besar premi yang harus Anda bayar jika dihitung dengan harga mobil Anda, dan asuransi apa yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Bila dana darurat kamu tanpa tersadari terpakai untuk membeli mobil, maka prioritas kamu ke depan adalah mengumpulkan kembali dana darurat tersebut.

Tabungan harus ideal
Dengan memiliki mobil baru, maka nilai aset kamu akan bertambah yang akhirnya berdampak ke pertumbuhan nilai kekayaan bersih. Makin tinggi kekayaan bersih seseorang maka makin besar pula aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) yang dibutuhkan.

Besaran aset lancar yang ideal adalah 15 hingga 20 persen dari kekayaan bersih. Mobil tentunya memiliki biaya operasionalnya tersendiri sebut saja seperti biaya BBM, pajak tahunan, servis ringan, dan lain sebagainya. Itulah sebabnya mengapa kamu wajib memiliki jumlah aset lancar yang cukup.

Baca Juga: 7 Tips Aman Belanja Online Biar Gak Kena Phising

Topik:

  • Anata Siregar
  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya