Apa Itu KDRT Keuangan? Kenali Ciri dan Cara Mengatasinya

KDRT bukan cuma secara fisik, psikologis dan seksual saja

Jakarta, IDN Times - Kekerasan rumah tangga (KDRT) biasa terjadi secara fisik, psikologis dan seksual. Namun tahu kah kamu kalau KDRT juga terjadi terhadap keuangan keluarga? Kekerasan keuangan (financial abuse) dapat berhubungan dengan pelaku mencegah pasangan untuk memperoleh penghasilan, menggunakan dan menyimpan sumber keuangan.

Perencana keuangan Finansialku.com, Rista Zwestika CFP mengatakan kekerasan keuangan juga berhubungan dengan perbuatan yang membatasi  pasangan untuk bekerja di dalam atau di luar rumah untuk menghasilkan uang dan atau barang. Bisa juga dalam bentuk membiarkan anggota keluarga menjadi korban bekerja untuk dieksploitasi, atau bahkan menelantarkan anggota keluarga.

“Kekerasan keuangan adalah sebuah bentuk kekerasan ketika seseorang mengambil alih dan mengontrol keuangan orang lain atau pasangan, atau dengan kata lain salah satu pihak memanfaat kan uang untuk memanipulasi atau membuat pasangannya tunduk kepada dia," kata Rista kepada IDN Times, Jumat (13/11/2020). 

Setelah berhasil mengontrol kondisi finansial seseorang atau pasangan, biasanya orang tersebut cenderung menyembunyikan bahkan menahan orang lain atau pasangannya untuk mendapatkan uangnya atau hak-haknya,” lanjutnya. 

Yuk ketahui ciri-ciri kekerasan keuangan dan cara mengatasinya.

1. Ciri-ciri kekerasan keuangan

Apa Itu KDRT Keuangan? Kenali Ciri dan Cara MengatasinyaIlustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Setidaknya ada enam ciri- ciri kekerasan keuangan yang terjadi di rumah tangga:

  1. Istri yang menjatah kebutuhan suaminya dan melarang suaminya membeli sesuatu, membantu orang tua ataupun berbagi, tapi si istri malah bebas beli ini dan itu.
  2. Suami yang meminta istri berhenti bekerja dengan alasan fokus sama dengan keluarga dan anak, tapi istri dibatasi keuangannya, tidak diberikan akses ke dalam keuangan keluarga.
  3. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan keluarga tanpa diskusi terlebih dahulu dengan pasangan
  4. Menjual aset seenaknya
  5. Meminta semua aset atas namanya sendiri.
  6. Punya tabungan masing-masing dan salah satu memaksa untuk tau tabungannya berapa.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Tingkat Melek Keuangan RI Kalah dari Negara Tetangga

2. Bagaimana agar terhindar dari kekerasan keuangan?

Apa Itu KDRT Keuangan? Kenali Ciri dan Cara MengatasinyaIlustrasi utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Rista juga memberikan tips agar terhindar dari kekerasan keuangan yang bisa kamu ikuti. Pertama kamu harus paham hukum pernikahan. Sebab, semua di atur dalam hukum tersebut, termasuk kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan finansial.

Kedua, kamu juga harus punya tabungan sendiri. Dengan begitu, kamu tidak perlu bergantung sepenuhnya pada pasangan. Apalagi jika terjadi hal-hal darurat atau yang tidak diinginkan. Sebelum menikah ada baiknya masing-masing individu harus mandiri secara finansial agar kedudukannya sejajar.

Terakhir, yang terpenting adalah sekali lagi, komunikasikan yang baik di awal sebelum memulai kehidupan berumah tangga. Jadi harus ada kesepakatan di awal dan transparan.

“Intinya semua harus dikomunikasikan dengan jelas di awalnya agar kedepannya bisa lebih mudah,” kata Rista.

3. Berani berkata tidak

Apa Itu KDRT Keuangan? Kenali Ciri dan Cara MengatasinyaIlustrasi Utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Oleh karena itu, jika kamu mengalami tanda-tanda kekerasan keuangan dalam hubungan, cobalah untuk menyelesaikan dan membicarakan dengan pasangan. Belajarlah untuk berkata “tidak” atau belajarlah menolak sesuatu jika dirasa hal tersebut akan merugikan diri sendiri.

“Jika kita hanya diam dan mengikuti semua yang dilakukannya maka kerugian besar yang akan kita alami,” kata Rista.

Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan agar Bisa Bertahan dalam Resesi

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya