Gaji Rp 5 Juta, Sebaiknya Ngontrak atau Cicil Rumah? 

Tetap bisa beli rumah kok, mau ngontrak juga oke

Jakarta, IDN Times - Punya rumah sendiri emang selalu jadi idaman semua orang. Tapi tidak semua orang merasa sanggup membeli rumah, terlebih dengan gaji yang pas-pasan dan tinggal di kota.

Dengan kondisi keuangan yang terbatas, seseorang mungkin hanya bisa mencicil rumah di wilayah yang jauh dari Ibu Kota atau tempat kerjanya lantaran harga rumah di Ibu Kota jelas amat tinggi. Sedangkan dengan mengontrak, seseorang bisa mendapat hunian yang ada di wilayah strategis, hanya saja rumah yang ditempati tidak jadi hak milik.

Ngomongin soal gaji, gaji Rp5 juta di Jakarta sebenarnya sudah lebih besar ketimbang upah minimum provinsi. Namun, dengan nilai pengeluaran rata-rata per kapita di Jakarta yang sebesar Rp 2.257.991 per bulan menurut Badan Pusat Statistik (BPS), gaji Rp5 juta seringkali masih dianggap pas-pasan.

Nah galau deh, baiknya mengontrak atau cicil rumah ya? Berikut tips dari Lifepal.co.id.

1. Jangan beli rumah tanpa tujuan

Gaji Rp 5 Juta, Sebaiknya Ngontrak atau Cicil Rumah? Dok. IDN Times

Bagi yang mau beli rumah coba perhatikan bahwa Kebutuhan pokok berupa papan atau hunian memang wajib dipenuhi. Tapi, bukan berarti kamu wajib membeli rumah saat ini juga. Tentukan tujuan kamu untuk mencicil rumah. Apakah untuk menjadikannya sebagai tempat tinggal atau investasi.

Ingat, jika untuk tempat tinggal, maka tempati rumah yang kamu beli. Rumah kosong yang tidak berpenghuni justru rawan rusak karena tingkat kelembabannya tinggi.

Namun jika kamu berniat mencicilnya untuk investasi, tentukan pula apa yang kamu akan lakukan ke depan. Mau disewakan untuk penghasilan pasif? Melakukan flipping atau beli dan jual dalam waktu singkat? Atau menjualnya di kemudian hari demi mendapat capital gain dari harga rumah saat ini?

Baca Juga: Mau Beli Rumah Subsidi? Ini Tips Wujudkan Impianmu

2. Jangan beli rumah karena hawa nafsu

Gaji Rp 5 Juta, Sebaiknya Ngontrak atau Cicil Rumah? Ilustrasi Perumahan (IDN Times/Umi Kalsum)

Membeli rumah dengan cara kredit membutuhkan komitmen untuk jangka waktu yang lama. Butuh kesiapan yang sangat matang secara finansial jika kamu memang memutuskan untuk mengkredit.

Jangan membeli karena dorongan hawa nafsu atau karena khawatir karena orang-orang dengan penghasilan sama seperti kita, atau yang usianya seangkatan dengan kita, sudah berhasil membeli rumah pertama.

Bila saat ini dana belum tersedia, maka buatlah target dalam beberapa tahun ke depan untuk membeli rumah.

3. Pastikan kuat secara finansial jika mau mencicil

Gaji Rp 5 Juta, Sebaiknya Ngontrak atau Cicil Rumah? ilustrasi uang (IDN Times/Umi Kalsum)

Kuat secara finansial tidak diukur dari kemampuan seorang membeli rumah secara tunai sekaligus. Hal itu harus mengacu pada nilai rasio-rasio keuangan pribadi orang yang bersangkutan.

Rumah tidaklah murah, dan membeli rumah secara kredit membutuhkan komitmen untuk jangka panjang. Oleh karena itulah, kondisi finansial kamu harus kuat.

Sebelum mengajukan kredit pemilik rumah (KPR) ke bank maupun lembaga pemberi pinjaman, pastikan bahwa kamu memiliki:

  1. Dana darurat minimal setara dengan enam kali pengeluaran bulanan
  2. Aset lancar (tabungan, kas, dan setara kas) yang berada di kisaran 15-20 persen kekayaan bersih.
  3. Asuransi jiwa dengan uang pertanggungan yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
  4. Utang dalam batas wajar, dalam artian jika memiliki utang, besarannya tidak melebihi 50 persen dari aset. Tidak ada utang tentu lebih baik.

Baca Juga: Gaji Rp5 Juta Bisa Beli Rumah, Kok Bisa? Padahal Status First Jobber

4. Cicilan per bulan tidak lebih dari 35 persen penghasilan

Gaji Rp 5 Juta, Sebaiknya Ngontrak atau Cicil Rumah? Ilustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Agar keuangan kamu sehat, usahakan agar cicilan per bulan yang kamu bayarkan untuk KPR maksimal adalah 35 persen penghasilan. Bila penghasilan bersih kamu adalah Rp5 juta, maka cicilan per bulan maksimal yang bisa dibayar adalah Rp 1,75 juta.

Usahakan untuk menyediakan dana darurat terlebih dulu sebelum akhirnya kamu memutuskan untuk mengambil KPR.

5. Mengontrak oke, asal....

Gaji Rp 5 Juta, Sebaiknya Ngontrak atau Cicil Rumah? Ilustrasi Perumahan (IDN Times/Arief Rahmat)

Kalau kamu termasuk tipe yang ingin mengontrak, kamu harus perhatikan hal-hal ini:

1. Tahu sampai kapan akan mengontrak

Jangan terlalu cepat memutuskan untuk mengontrak sebuah rumah sebelum kamu tahu berapa lama estimasi tinggal di kontrakan dan di tahun berapa kamu akan mulai membeli atau mencicil rumah.

Seperti yang dijelaskan di atas, mengontrak dan mencicil sama-sama akan menciptakan pengeluaran pasif. Namun mengontrak tidak akan disertai dengan penambahan aset. Terlalu lama mengontrak hanya akan menambah pengeluaran kamu.

2. Harga sewa kontrakan kamu kurang dari setengah dari penghasilan tahunan

Dengan penghasilan bulanan Rp5 juta, maka jika disetahunkan penghasilan kamu adalah Rp60 juta. Maka carilah kontrakan yang biaya sewanya di bawah Rp30 juta per tahun. Semakin murah tentunya semakin baik. Semakin mahal biaya kontrakan makin besar pula pengeluaran bulanan yang kamu.

Ketika biaya sewa kontrakan dalam setahun adalah setengah dari penghasilan tahunan kamu maka kamu akan kesulitan berinvestasi untuk tujuan jangka pendek, menengah, atau panjang. Kecuali, pengeluaran bulanan kamu memang tidak besar atau hanya berkisar 30 persen dari penghasilan bulanan.

3. Kontrakan tidak jauh dari tempat kerja atau aktivitas

Ketika lokasi kontrakan kamu jauh, sebut saja 25km dari tempat aktivitas kamu, maka uang transportasi yang harus dipersiapkan menjadi semakin besar. Belum lagi, kenyamanan kamu pun terganggu.

Kontrakan nyaman dengan harga murah dan sesuai bujet untuk mereka yang bergaji Rp5 juta, cukup banyak di wilayah tertentu di Ibu Kota. Yang pasti, bukan daerah elit. Bagi kamu yang saat ini masih harus bekerja di luar rumah, maka pastikan saja bahwa jarak antara kontrakan dan tempat kerja tidak lebih dari 20km.

Baca Juga: Cicilan KPR Kamu Macet di Tengah Pandemik? Ini Lho Solusinya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya