RI Masih Tahap Awal Adopsi Kripto dan NFT, Butuh Edukasi Lebih!

Aset kripto masuk daftar investasi paling populer di RI

Jakarta, IDN Times –  Chief Marketing Officer PINTU, Timothius Martin, mengungkapkan Indonesia saat ini masih dalam tahap discovery atau pada stage paling awal untuk mengadopsi kripto, NFT, maupun Metaverse.

Untuk itu, diperlukan edukasi yang lebih komprehensif agar masyarakat lebih memahami kegunaan teknologi tersebut, serta dapat terhindar dari project-project tidak bertanggung jawab.

“Apalagi kita bisa lihat sekarang investor aset kripto di Indonesia berada pada tipping point mendekati mass adoption, di mana jumlahnya sudah jauh melewati investor pasar modal,” kata Timo dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/4/2022).

1. Aset kripto masuk daftar investasi paling populer di Indonesia

RI Masih Tahap Awal Adopsi Kripto dan NFT, Butuh Edukasi Lebih!Ilustrasi crypto (pexels.com/alesia)

Survei Populix terhadap 1.000 responden menyatakann bahwa terdapat top 5 investasi yang populer di Indonesia yaitu, emas, saham, reksa dana, cryptocurrency, dan properti.

Selain itu, disebutkan beberapa alasan pilihan aplikasi untuk masyarakat berinvestasi kripto di antaranya, kesederhanaan desain, aplikasi mudah digunakan, monitor harga secara real time, investasi dengan modal kecil, keamanan, transparansi, dan terdapatnya call center.

“Hanya dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini, investasi pada aset kripto sangat populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini membuktikan sambutan positif masyarakat terhadap instrumen investasi aset kripto yang masih tergolong baru,” kata Timo.

Baca Juga: Didukung Pangeran Salman, Bahrain Makin Serius di Industri Kripto

2. Pemerintah bakal bentuk bursa kripto di Indonesia

RI Masih Tahap Awal Adopsi Kripto dan NFT, Butuh Edukasi Lebih!ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Pemerintah, melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), tengah menyiapkan pembentukan bursa kripto di Indonesia. Bursa ini diprediksi hadir pada 2022. Jika rencana ini terealisasi, bursa kripto ini akan menjadi yang pertama di dunia.

Timo mengatakan pihaknya mendukung kebijakan dari regulator yang dapat melindungi kostumer tanpa menghambat inovasi.

“Untuk itu, kami melihat dibutuhkan kolaborasi nyata antara pemain di industri dan juga regulator. Aset kripto, NFT, dan Metaverse, dan segala teknologi blockchain lainnya tidak dapat dibendung lagi kehadirannya. Maka yang paling utama kami lakukan adalah memberikan edukasi bagi seluruh masyarakat sebelum memulai berinvestasi,” katanya.

3. Kemudahan berinvestasi di PINTU

RI Masih Tahap Awal Adopsi Kripto dan NFT, Butuh Edukasi Lebih!PT Pintu Kemana Saja (Pintu) menggandeng aktor papan atas Joe Taslim sebagai Brand Ambassador mereka. (Dok. Istimewa/Pintu)

Aplikasi PINTU sendiri baru berdiri dua tahun sejak awal pandemik COVID-19.

PINTU memberikan kemudahan dengan berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan, seperti user interface yang ramah, fitur dollar cost averaging (DCA), dan bisa berinvestasi mulai dari Rp11 ribu.

Selain itu, dari tingkat keamanan, PINTU telah terdaftar di Bappebti serta bekerja sama dengan kustodian ternama, seperti Coinbase

“Kami juga mengasuransikan aset guna meminimalkan risiko penyalahgunaan yang tidak diinginkan. Tapi tentunya teknologi tetap harus diimbangi dengan proteksi, dalam hal ini kami mengapresiasi dalam hal regulasi yang dibuat oleh pemerintah yaitu Kementerian Perdagangan melalui Bappebti,” kata Timo.

Baca Juga: Kemendag: Transaksi Kripto Sampai Februari 2022 Capai Rp83,8 Triliun! 

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya