Riset Sebut Masyarakat Lebih Rajin Berinvestasi, Apa saja Pilihannya?

Aset kripto masuk daftar pilihan teratas untuk berinvestasi

Jakarta, IDN Times - Hasil studi yang dilakukan Inventure-Alvara pada Desember 2021 menunjukan bahwa minat konsumen terhadap produk investasi tinggi. Founding Chairman Indonesia Industry Outlook (IIO) Yuswohady mengatakan ketidakpastian ekonomi akibat pandemi membuat konsumen semakin bijak dalam mengelola keuangannya.

"Literasi finansial konsumen semakin meningkat melalui platform digital terutama di kalangan millennial," kata Yuswohady dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (15/2/2022).

Baca Juga: 3 Jangka Waktu Investasi, Mana yang Cocok buat Kamu?

1. Investasi yang banyak dipilih masyarakat

Riset Sebut Masyarakat Lebih Rajin Berinvestasi, Apa saja Pilihannya?Ilustrasi Diversifikasi Investasi (IDN Times/Shemi)

Berdasarkann hasil survei Inventure-Alvara tersebut, masyarakat banyak memilih produk investasi deposito sebanyak 54,9 persen. Diikuti saham 34,4 persen, reksadana 19,2 persen, dan aset kripto sebanyak 9,5 persen.

Hal ini dibuktikan dengan data pencarian Google menunjukan bahwa pencarian kata kunci "saham", "reksadana", dan "IHSG" meningkat tajam selama pandemik.

"Hasil studi yang dilakukan Inventure-Alvara pada Desember 2021 menunjukan bahwa minat konsumen terhadap produk investasi tinggi dimana deposito, saham, reksadana dan kripto menjadi produk investasi yang paling ingin dimiiki konsumen pada 2022," kata Yuswohady.

2. Kripto makin diminati millennial

Riset Sebut Masyarakat Lebih Rajin Berinvestasi, Apa saja Pilihannya?ilustrasi cryptocurrency (unsplash.com/Pierre Borthiry)

Inventure-Alvara juga mengungkapkan kripto mulai menjadi favorit konsumen untuk berinvestasi, khususnya di kalangan millennial dan Gen Z. Dari total responden yang disurvei, 20 persen menyatakan berminat memiliki aset kripto.

"Sebuah angka yang cukup besar untuk instrumen investasi yang terbilang masih baru di Indonesia," ujar Yuswohady.

Sementara menurut riset dari Google APAC, istilah cryptocurrency mengalami pertumbuhan minat pencarian lebih dari 400 persen di Australia, India, Singapura, New Zealand, dan Pakistan, dan Indonesia.

Baca Juga: 7 Aplikasi Investasi Emas Online yang Aman dan Mudah Digunakan

3. Mayoritas masyarakat pede kondisi keuangannya normal antara awal hingga tengah tahun 2022

Riset Sebut Masyarakat Lebih Rajin Berinvestasi, Apa saja Pilihannya?Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat optimis kondisi keuangannya normal antara awal hingga tengah tahun 2022. Masyarakat yang yakin kondisi keuangan kembali normal awal 2022 sebesar 31,6 persen.

Sementara mereka yang yakin kondisi keuangan membaik pada pertengahan 2022 sebesar 34,9 persen. Diikuti akhir 2022 sebanyak 17,9 persen, dan setelah 2022 sebesar 15,6 persen.

Pun dengan mereka yang percaya pandemik COVID-19 dapat berakhir pada awal 2022 sebesar 37,5 persen, pada pertengahan 2022 sebesar 37,3 persen, akhir 2022 sebesar 13,9 persen, dan setelah 2022 sebesar 11,3 persen.

Riset ini sendiri dilakukan pada 18-31 Desember 2021 terhadap 770 responden yang mayoritas Generasi Millennial, bekerja sebagai Karyawan Swasta/ BUMN dan merupakan kelompok kelas menengah.

Survei dilakukan di 10 kota besar yaitu Jabodetabek, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Palembang, Makasar, Balikpapan, Banjarmasin dan Denpasar.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya