Sempat Menguat karena PSBB Transisi, Rupiah 12 Oktober Ditutup Stagnan

Faktor eksternal membuat rupiah stagnan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (12/10/2020) sore ditutup stagnan meski sempat dibuka menguat. Rupiah ditutup stagnan di level Rp14.700 per dolar AS, sama seperti posisi pada akhir pekan lalu.

Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.685 per dolar AS hingga Rp14.715 per dolar AS.

1. PSBB transisi membuat rupiah sempat menguat

Sempat Menguat karena PSBB Transisi, Rupiah 12 Oktober Ditutup StagnanGubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Penguatan rupiah seiring mulai diterapkannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada hari ini. Rupiah dibuka menguat 12 poin atau 0,09 persen menjadi Rp14.688 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.700 per dolar AS.

"Rupiah hari ini ada potensi penguatan karena PSBB transisi," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (12/10/2020) seperti dilansir ANTARA.

Baca Juga: PSBB Ketat Jakarta Berakhir, Besok PSBB Transisi Diterapkan

2. Rupiah lalu stagnan karena respon negatif stimulus AS

Sempat Menguat karena PSBB Transisi, Rupiah 12 Oktober Ditutup StagnanPresiden Donald J. Trump (Instagram.com/whitehouse)

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan stagnannya rupiah pada penutupan sore ini karena pasar merespons negatif negosiasi atas langkah-langkah stimulus terbaru di AS yang gagal.

"Setelah sebelumnya harapan investor meningkat setelah Presiden Donald Trump mengusulkan paket 1,8 triliun dolar AS pada hari Jumat," katanya.

Tawaran Presiden Trump tersebut membuat kesal sesama Republik, banyak di antaranya enggan menambah tumpukan utang, dan berpotensi merugikan partainya untuk mendapatkan dukungan kritis dalam pemilihan presiden 3 November mendatang.

Selain itu saat pemilu semakin dekat, investor semakin bertaruh pada kemungkinan Trump kalah dari kandidat calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden dalam pemilu, dan Biden juga menawarkan paket dengan label harga yang lebih besar sebagai presiden.

Baca Juga: Industri Hiburan Inggris Ajukan Gugatan Hukum Menolak Lockdown

3. Sentimen Dewan Uni Eropa

Sempat Menguat karena PSBB Transisi, Rupiah 12 Oktober Ditutup StagnanJeff Bezos bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron. twitter.com/JeffBezos

Faktor eksternal yang turut memengaruhi rupiah adalah pertemuan Dewan Eropa pada 15-16 Oktober mendatang, di mana kesepakatan Brexit dengan Inggris ada dalam agenda dan investor sangat optimis tentang Inggris dan Uni Eropa yang mencapai kesepakatan dengan tenggat waktu yang diberlakukan sendiri oleh Perdana Menteri Boris Johnson pada 15 Oktober.

Namun Presiden Prancis Emmanuel Macron dan para pemimpin Uni Eropa lainnya minggu ini akan menuntut aturan penegakan yang tegas untuk setiap kesepakatan perdagangan dengan Inggris, memperingatkan bahwa langkah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk mengesampingkan perjanjian Brexit telah menunjukkan bahwa perkataan Inggris tidak dapat dipercaya.

Baca Juga: Imbas Demo Tolak UU Ciptaker, Rupiah Bergeming di Level 14.710 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya