Riset: Sebanyak 69 Persen Gen Z Memiliki Rekening Bank

IDN Times meluncurkan Indonesia Gen Z Report 2022

Jakarta, IDN Times - Kebiasaan Gen Z dalam mengelola keuangannya memang selalu jadi sorotan yang menarik. Maklum, tak sedikit para ahli yang menyebut mereka tak memiliki kemampuan manajemen keuangan yang baik. 

Banyak hal yang mempengaruhi hal itu, mulai dari gaya hidup yang cenderung boros, sulit menabung, dan tak begitu antusias dengan investasi jangka panjang.

IDN Research Institute pun menggandeng Populix menggelar riset khusus untuk menggali dan mengenali lebih dalam Gen Z. Salah satu yang dibedah dalam riset ini adalah kebiasaan Gen Z dalam mengelola keuangannya. 

Oh ya, riset ini digelar dengan metode multistage random sampling, melibatkan 1.000 responden yang tersebar di 12 kota pada 27 Januari-7 Maret 2022, dan dengan margin of error sebesar < lima persen. 

Hasil lengkap riset tertuang dalam report berjudul 'Indonesia Gen Z Report 2022'. Report ini dirilis bersamaan dengan acara Indonesia Millennials and Gen Z Summit (IMGS) 2022 yang digelar di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta Selatan, pada 29-30 September 2022.

1. Sebanyak 69 persen Gen Z memiliki rekening bank

Riset: Sebanyak 69 Persen Gen Z Memiliki Rekening BankSebanyak 69 persen Gen Z memiliki rekening bank dan 18 persen menggunakan layanan internet banking. ( dok.IDN MEDIA)

Dalam riset tersebut diungkapkan, sebanyak 69 persen Gen Z memiliki rekening bank dan 18 persen menggunakan layanan internet banking. 

Tingkat Gen Z yang memiliki rekening bank dalam survei ini mungkin lebih tinggi dari kondisi sebenarnya, karena sebagian besar Gen Z berada di daerah perkotaan seperti Jabodetabek, Surabaya, atau Makassar (kota terbesar di Indonesia Timur).

Tercatat, hanya 10 persen Gen Z yang memiliki rekening bank digital. Jenius, salah satu bank digital pertama yang diluncurkan di Indonesia, merupakan bank digital yang paling banyak digunakan.

Namun, persaingannya ketat karena Jago milik GoTo dan Neo Bank yang baru diluncurkan juga mendapatkan pengguna di antara Gen Z.

2. BCA jadi kartu kredit favorit Gen Z

Riset: Sebanyak 69 Persen Gen Z Memiliki Rekening BankHasil riset Indonesia Millennialls Report. (dok.IDN MEDIA)

Riset IMR juga menunjukkan jika 88 persen Gen Z memiliki kartu kredit. Di antara 12 persen yang memilikinya, dapat dilihat jika BCA jadi paling favorit untuk digunakan dengan persentase tujuh persen. Disusul BRI (lima persen), BNI (lima persen), Mandiri (empat persen), dan CIMB (dua persen). 

Sementara, inklusi keuangan merupakan tantangan di Indonesia, karena sebagian besar penduduk masih dianggap tidak memiliki rekening bank atau tidak memiliki akses ke produk atau layanan keuangan. Alasannya, latar belakang sosial ekonomi atau hambatan geografis. 

Temuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2019 mengungkapkan tingkat inklusi keuangan Indonesia berada di persentase 76,1 persen.

Namun, Menurut East Ventures, pandemik telah membantu mempercepat tingkat inklusi keuangan di negara ini, karena orang didorong untuk menggunakan dompet digital atau mobile banking untuk transaksi tanpa uang tunai.

Baca Juga: Riset: 51 Persen Gen Z Sudah Memiliki Dompet Digital

3. Sebanyak 70 persen Gen Z memiliki produk keuangan non tunai

Riset: Sebanyak 69 Persen Gen Z Memiliki Rekening BankHasil riset Indonesia Millennialls Report. (dok.IDN MEDIA)

Selain itu, dalam riset menyebut jika 70 persen Gen Z memiliki produk keuangan tanpa uang tunai. Lebih dari setengah (51 persen) Gen Z menggunakan e-wallet dan lima persen memiliki e-money.

Di Indonesia, e-money lebih banyak digunakan untuk transportasi sehari-hari. Commuter line, MRT, atau layanan bus, khususnya di Jakarta, sebagai pengganti tiket konvensional. 

Jalan tol di Indonesia juga telah beralih ke pembayaran non tunai dengan e-money, yang menjelaskan proliferasinya. Orang dapat mengisi ulang e-money dan e-wallet melalui ATM atau dengan bantuan minimarket, yang mudah diakses di pelbagai daerah Indonesia.

Untuk standarisasi transaksi e-wallet, Bank Indonesia meluncurkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Penggunaan QRIS menyederhanakan transaksi e-wallet, karena sekarang orang dapat membayar menggunakan layanan e-wallet apa pun yang mereka miliki dibandingkan dengan platform yang sama persis yang digunakan pedagang.

4. Ada 68 persen Gen Z tertarik dengan transaksi non tunai

Riset: Sebanyak 69 Persen Gen Z Memiliki Rekening BankHasil riset Indonesia Millennialls Report. (dok.IDN MEDIA)

Jika dilihat dari kebiasaannya, sebanyak 68 persen Gen Z tertarik dengan transaksi non tunai. Jumlah tersebut lebih kecil dari yang mengatakan lebih tertarik dengan transaksi tunai (86 persen).

Preferensi terhadap transaksi tanpa uang tunai meningkat seiring dengan kelas sosial ekonomi seseorang: semakin kaya seorang Gen Z, semakin besar kemungkinan mereka untuk memilih transaksi tanpa uang tunai. 

Mungkin karena mereka yang berasal dari SEC lebih rendah, memiliki infrastruktur yang kurang mendukung transaksi cashless (ponsel murah dengan fitur terbatas, masalah koneksi internet), biaya penggunaan e-wallet (walaupun kelihatannya kecil, biayanya bertambah), atau jatuh tempo hingga kurang percaya diri dalam transaksi cashless (takut ditipu dan kehilangan uang).

Baca Juga: Daftar Konten yang Disukai Gen Z, Bikin Lama-Lama Tatap Layar HP

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya