6 Hal yang Bikin Suku Bunga Bank Naik Turun, Kamu Sudah Tahu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Suku bunga bank kerap dijadikan pertimbangan sebelum kita memulai transaksi atau investasi. Misalnya, menabung, investasi deposito, atau mencicil KPR. Ternyata, suku bunga perbankan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Suku bunga bank bisa naik atau turun dalam kondisi tertentu. Berikut enam faktor besaran suku bunga bank, baik suku bunga kredit atau simpanan.
1. Bank yang butuh dana cepat akan meningkatkan suku bunga simpanan
Bank yang membutuhkan dana lebih karena jumlah permohonan pinjaman meningkat akan meningkatkan suku bunga simpanan. Apabila suku bunga simpanan meningkat, otomatis suku bunga kredit juga meningkat. Sementara, apabila permintaan pinjaman menurun, bank akan menurunkan bunga simpanan.
This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.
Baca Juga: BI Bocorkan Alasan Suku Bunga Kredit Tidak Juga Turun
2. Target laba bank
Bank akan meningkatkan suku bunga kredit apabila ingin meningkatkan laba. Semakin tinggi suku bunga kredit, bank juga harus mempertimbangkan kemungkinan nasabah tidak mampu melunasi tagihan atau menunggak pembayaran. Apabila dua hal itu terjadi, bank akan merugi.
3. Peran penting pemerintah
Pemerintah juga berperan penting dalam menentukan posisi tingkat suku bunga bank. Baik itu suku bunga kredit ataupun simpanan, pemerintah memberikan batasan tingkat suku bunga melalui kebijakan dari bank sentral (Bank Indonesia).
Editor’s picks
Bank tidak dapat melampaui atau menurunkan lebih rendah dari batasan kebijakan suku bunga. Dengan demikian, persaingan antarbank bersifat sehat.
4. Kualitas jaminan nasabah memengaruhi bunga
Kualitas jaminan yang diberikan nasabah memengaruhi tinggi rendahnya bunga yang didapatkan dalam pinjaman. Apabila jaminan yang diberikan mudah dicairkan, misalnya emas, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan untuk jenis pinjaman tersebut.
Baca Juga: Bank Indonesia Kembali Pertahankan Suku Bunga Acuan di 4 Persen
5. Jangka waktu menentukan besaran bunga
Jangka waktu juga berperan penting untuk bunga pinjaman dan simpanan. Semakin lama jangka waktun pinjaman, semakin tinggi bunga yang ditagihkan. Sebab, risiko macet pembayaran semakin tinggi untuk bank, begitu pula sebaliknya.
Sementara, untuk simpanan, bunga yang diberikan semakin rendah apabila jangka waktu yang dipilih semakin lama. Namun demikian, terkadang ada juga bank yang membuat aturan semakin lama jangka waktu simpanan maka semakin besar suku bunga. Umumnya ini dilakukan oleh bank yang membutuhkan dana jangka panjang.
6. Jenis produk dan reputasi nasabah
Apabila nasabah memilih mengambil pinjaman dari bank untuk membiayai produk yang kompetitif, bank umumnya memberikan bunga relatif rendah dibandingkan produk yang kurang kompetitif.
Kemudian, apabila nasabah memiliki hubungan yang baik dengan bank atau reputasi nasabah sangat memuaskan pihak bank, bank akan cenderung memberikan suku bunga kredit yang rendah. Sebab, bank sudah percaya terhadap nasabah bahwa dia tidak akan tiba-tiba berhenti melunasi kredit atau terlambat melakukan angsuran.
Baca Juga: Mau Dapat Kredit Usaha hingga Rp10 Juta Bunga Nol Persen? Gini Caranya