Asik! Mandiri Bagi-bagi Dividen dari 60 Persen Laba 2019

Apakah kamu salah satu investornya?

Jakarta, IDN Times - Bank Mandiri menyetujui pengalokasian 60 persen dari laba bersih 2019 sebagai dividen. Sebanyak Rp16,49 triliun sekitar Rp353,34 per lembar saham akan dibagikan kepada para pemegang saham.

"Nilai tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp11,2 triliun (sekitar Rp241 per lembar saham)," kata Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar di Jakarta, Rabu (19/2).

1. Sisa 40 persen laba bersih akan digunakan sebagai laba ditahan

Asik! Mandiri Bagi-bagi Dividen dari 60 Persen Laba 2019IDN Times / Auriga Agustina

Royke mengatakan penetapan besaran dividen telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam mengembangkan bisnis dan memenuhi ketentuan terbaru regulator. Selain itu, dividen tersebut sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya.

"Sementara sisa 40 persen dari laba bersih 2019 akan digunakan sebagai laba ditahan," ujarnya.

Baca Juga: Dirut Baru Bank Mandiri Tegaskan Seluruh Anak Usahanya Sehat

2. Laba Bank Mandiri tumbuh 9,9 persen

Asik! Mandiri Bagi-bagi Dividen dari 60 Persen Laba 2019Ilustrasi (IDN Times/Mela Hapsari)

Menurut Royke, Bank Mandiri membukukan kinerja yang sangat baik pada tahun lalu. Laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sebesar Rp27,5 triliun atau tumbuh 9,9 persen secara year on year (yoy). Pencapaian tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 10,7 persen YoY hingga mencapai Rp907,5 triliun pada akhir tahun lalu.

Dari kucuran tersebut, perseroan berhasil mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp59,4 triliun, naik 8,8 persen YoY dibanding tahun sebelumnya. "Aset perseroan juga terkerek naik 9,65 persen menjadi Rp1.318,2 triliun pada akhir tahun lalu," jelas Royke.

3. Kredit macet juga turun 2,33 persen

Asik! Mandiri Bagi-bagi Dividen dari 60 Persen Laba 2019Merdeka.com

Selain itu, lanjut Royke, Bank Mandiri juga berhasil memperbaiki kualitas kredit yang disalurkan. Rasio non performing loan (NPL) gross turun 42bps menjadi 2,33 persen dibandingkan Desember tahun lalu. Dampaknya, biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) pun ikut melandai sebesar -14,9 persen YoY menjadi Rp 12,1 triliun.

“Perseroan menyadari tantangan industri perbankan tahun ini akan semakin kompleks, baik dari aspek likuiditas, keberadaan industri teknologi finansial (tekfin) serta ketidakpastian situasi ekonomi global. Untuk itu, kami akan terus mewaspadai perkembangan ekonomi terkini dan melakukan inisiatif strategis yang diperlukan berdasarkan pertimbangan efektifitas dan efisiensi,” kata Royke.

Baca artikel menarik lainnya di IDN App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Tok, Chatib Basri Sah Jadi Komisaris Utama Bank Mandiri

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya