Bank Mandiri Salurkan KUR Rp7,03 Triliun untuk 84.500 Debitur

Kredit konsumsi tumbuh menjadi Rp169,5 triliun

Jakarta, IDN Times - Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) Bank Mandiri hingga Juni 2020 mencapai Rp7,03 triliun atau 39,7 persen dari target penyaluran tahun ini yang mencapai Rp17,7 triliun. Jumlah penerima sebanyak 84.500 debitur. Outstanding KUR Bank Mandiri sejak 2015 hingga saat ini mencapai Rp31,5 triliun kepada 1,65 juta debitur.

“Kami juga telah menyosialisasikan ke 1.748 jaringan Mandiri mikro di seluruh Indonesia terkait kebijakan KUR 0 persen bagi Ibu Rumah Tangga dan pegawai yang PHK untuk memulai usaha,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar dalam konferensi pers virtual, Rabu (19/8/2020).

1. Bank Mandiri merestrukturisasi kredit 324.085 debitur UMKM

Bank Mandiri Salurkan KUR Rp7,03 Triliun untuk 84.500 DebiturSalah satu pelaku usaha mikro di Kabupaten Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Selain itu, kata Royke, Bank Mandiri juga merestrukturisasi kredit 324.085 debitur UMKM dengan nilai outstanding Rp32,6 triliun per 13 Agustus 2020. Hal itu untuk mendukung keberlangsungan usaha. Secara keseluruhan, total kredit yang direstrukturisasi sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11/POJK.03/2020 mencapai Rp119,3 triliun dari 545.692 debitur.

"Skema restrukturisasi yang diberikan adalah penundaan pembayaran tagihan serta pembebasan bunga," jelasnya.

Baca Juga: Dear Pengusaha Muda, Bank Mandiri Gelar Kompetisi Total Hadiah Rp2 M

2. Kredit konsumsi tumbuh menjadi Rp169,5 triliun

Bank Mandiri Salurkan KUR Rp7,03 Triliun untuk 84.500 DebiturSalah satu pelaku usaha mikro di Kabupaten Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Sementara itu, laju penyaluran kredit Bank Mandiri konsolidasi yang meningkat 4,38 persen secara year on year menjadi Rp871,7 triliun pada paruh pertama tahun ini.Dari capaian tersebut secara bank only, laju penyaluran kredit produktif perseroan mencapai 4,23 persen yoy menjadi Rp585,3 triliun dibandingkan Juni 2019, yang terdiri atas kredit modal kerja Rp306,4 triliun dan kredit investasi Rp279,0 triliun.

Kredit konsumsi juga tumbuh 3,56 persen yoy menjadi Rp169,5 triliun. Hal itu untuk mendorong tingkat konsumsi rumah tangga dalam struktur Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional. Menurut Royke, salah satu fokus penyaluran kredit perseroan adalah membantu para pelaku usaha terdampak COVID-19.

“Dengan dilonggarkannya kebijakan pembatasan ini, kami berharap apa yang kami lakukan dapat ikut memulihkan denyut nadi perekonomian Indonesia dan mengembalikan optimisme untuk bangkit dari krisis akibat pandemik,” kata Royke.

3. Penyaluran kredit PEN mencapai Rp26,9 triliun

Bank Mandiri Salurkan KUR Rp7,03 Triliun untuk 84.500 DebiturIlustrasi pelaku UMKM (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Royke melanjutkan, partisipasi lain Bank Mandiri dalam pemulihan ekonomi juga terlihat penyaluran kredit yang bersumber dari penempatan uang negara di bank-bank Himbara untuk Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. PMK.104/2020. Dari penempatan sebesar Rp10 triliun, Bank Mandiri optimistis mampu menyalurkan kredit hingga Rp30 triliun.

“Realisasi penyaluran kredit PEN per tanggal 13 Agustus 2020 telah mencapai Rp26,9 triliun kepada 50.596 debitur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 33.828 debitur atau 66,9 persen di antaranya merupakan pelaku UMKM,” katanya.

Dalam penyalurannya, Royke mengungkapkan, pihaknya tidak hanya menyasar debitur existing, melainkan juga debitur baru. “Bahkan dapat kami sampaikan bahwa seluruh debitur penerima pembiayaan PEN untuk segmen KUR merupakan debitur baru,” tuturnya.

Baca Juga: COVID-19, Bank Mandiri Restrukturisasi Utang Debiturnya Rp60,8 Triliun

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya