Imbas Perpanjangan PPKM Mikro, Rupiah Melemah di Level Rp14.405
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 45 poin. Mengutip Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.405 dari penutupan sebelumnya di level Rp.14. 360. Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi.
"Namun kemungkinan ditutup melemah di rentang Rp14.390-Rp14.450," ujar Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Selasa (9/3/2021).
Baca Juga: Dipicu Kenaikan Yield Obligasi AS, Rupiah Melemah di Level Rp14.425
1. PPKM mikro jadi faktor pelemahan rupiah
Ibrahim menjelaskan, faktor pelemahan rupiah adalah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat(PPKM) Mikro mulai 23 Februari-8 Maret 2021. Kemudian, pemerintah DKI Jakarta juga kembali memperpanjang PPKM Mikro mulai 8-22 Maret mendatang.
"Secara bersamaan rilis penjualan ritel Indonesia masih lemah, pertumbuhan negatif terus terjadi. Kebijakan PPKM ditengarai menjadi penyebab rendahnya permintaan yang membuat penjualan ritel lesu," katanya.
2. Yield obligasi pemerintah AS masih menguat
Editor’s picks
Sementara, faktor eksternal dipicu oleh penguatan yield obligasi pemerintah AS, terutama tenor jangka panjang. Kenaikan yield tersebut membuat dolar AS lebih menarik.
"Rencana perilisan stimulus besar AS 1,9 triliun dolar telah mendorong penguatan yield obligasi pemerintah AS karena ekspektasi pemulihan ekonomi dan kenaikan inflasi di AS," ungkap Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra kepada IDN Times.
Baca Juga: Mengenal Bank Indonesia, Bank Sentral Penjaga Kestabilan Nilai Rupiah
3. Rupiah melemah 35 poin pada penutupan perdagangan kemarin
Pada penutupan perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 35 poin. Mengutip Bloomberg, mata uang garuda berada di level Rp14.360 atau melemah 0,42 persen. Pada penutupan perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup pada level Rp14.300 per dolar AS atau melemah 0,23 persen.
Baca Juga: 6 Masa Krisis Terparah Sepanjang Sejarah Dunia, Uang Pun Gak Berarti