Jabodetabek Dihantam Banjir, Rupiah Keok Jadi Rp14.117 per Dolar AS

Kasus COVID-19 dan vaksinasi massal juga jadi faktor

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 52 poin atau 0 37 persen di level Rp14.117. Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi.

"Namun, ditutup melemah di rentang Rp14.110 - Rp14.160," ujar Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, Senin (22/2/2021).

Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp14.070 Awal Pekan

1. Bencana banjir jadi salah satu pemicu pelemahan rupiah

Jabodetabek Dihantam Banjir, Rupiah Keok Jadi Rp14.117 per Dolar ASPetugas hotel membawa koper milik tamu saat banjir melanda kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (20/2/2021). Banjir yang terjadi akibat curah hujan tinggi serta drainase yang buruk membuat kawasan Kemang, Jakarta Selatan dilanda banjir hingga mencapai setinggi 1,5 meter (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Ibrahim menjelaskan, pelemahan rupiah salah satunya disebabkan banjir di sejumlah wilayah pulau Jawa, terutama Jabodetabek yang menjadi jantung perekonomian. Selain kerugian ekonomi dan terhambatnya aktivitas masyarakat, banjir juga berpotensi menimbulkan penyakit lain serta peningkatan risiko penularan COVID-19 di berbagai tenda pengungsian.

"Ini menjadi risiko yang patut diwaspadai," ungkapnya.

2. Kasus COVID-19 menurun, tetapi jumlah tes juga turun

Jabodetabek Dihantam Banjir, Rupiah Keok Jadi Rp14.117 per Dolar ASIlustrasi Tes Usap/PCR Test. IDN Times/Hana Adi Perdana

Selain itu, lanjutnya, jumlah kasus COVID-19 cenderung menurun. Hanya dalam waktu dua minggu, kasus infeksi harian drop lebih dari 30 persen. Namun, hal ini lebih diakibatkan oleh penurunan jumlah tes yang dilakukan. 

"Tingkat kasus positif COVID-19 di dalam negeri juga masih berada di ambang mengkhawatirkan. Positivity rate COVID-19 secara nasional masih di atas 25 persen. Jauh dari ambang batas aman versi WHO yang dipatok di 5 persen," kata Ibrahim.

Baca Juga: [LINIMASA] Kemajuan Vaksin COVID-19 Terkini di Dunia

3. Vaksinasi massal dinilai berjalan lambat

Jabodetabek Dihantam Banjir, Rupiah Keok Jadi Rp14.117 per Dolar ASPetugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Ibrahim mengatakan, progress vaksinasi juga berjalan lambat. Sudah satu bulan berlangsung, jumlah dosis vaksin yang telah disuntikkan ke masyarakat baru satu juta. Padahal, angka tersebut adalah target harian pemerintah jika ingin mencapai herd immunity dalam kurun waktu satu tahun. 

"Di saat upaya vaksinasi massal yang terus digenjot, pemerintah juga memperpanjang periode pembatasan aktivitas. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro diperpanjang hingga 8 Maret 2021," ungkapnya.

Baca Juga: Mulai Diterapkan Besok, Ini Beda PPKM Mikro dengan PPKM Sebelumnya

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya