Jelang Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.530 

Kenaikan kasus COVID-19 global jadi sentimen negatif

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah dibuka melemah pada perdagangan Jumat (23/4/2021). Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.530 terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun demikian, Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra menilai rupiah berpotensi menguat.

"Rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.480-Rp14.500 dengan potensi resisten di kisaran Rp14.550," ujar Ariston kepada IDN Times, Jumat (23/4/2021).

Baca Juga: Ada Angin Segar, Rupiah Dibuka Menguat Pagi Ini

1. Tingginya ekspektasi pasar terhadap pemulihan ekonomi global akan memperkuat rupiah

Jelang Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.530 Ilustrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Ariston mengatakan bertahannya yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun di bawah 1,6 persen bisa membantu mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Selain itu, ekspektasi pasar yang masih tinggi terhadap pemulihan ekonomi global juga bisa membantu mendorong penguatan aset berisiko termasuk rupiah.

"Data-data ekonomi dari negara-negara besar yang membaik mendasari ekspektasi tersebut," katanya.

Baca Juga: Begini 5 Trik Sri Mulyani Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

2. Kenaikan kasus COVID-19 global jadi sentimen negatif

Jelang Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.530 Petugas kesehatan memakai alat pelindung diri (APD) saat melakukan uji usap pada pekerja konstruksi untuk uji antigen cepat di lokasi konstruksi, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Rabu (9/9/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave)

Di sisi lain, lanjut Ariston, kekhawatiran pasar soal kenaikan kasus COVID-9 global yang bisa menekan pemulihan ekonomi menjadi sentimen negatif yang bisa menahan laju penguatan. Terkoreksinya indeks saham AS karena rencana kenaikan pajak capital gains untuk warga kaya di AS, juga bisa menjadi sentimen negatif.

"Dari dalam negeri, musim dividen juga bisa menahan laju penguatan rupiah karena kebutuhan dolar untuk pembayaran dividen yang meninggi," katanya.

3. Rupiah menguat 10 poin pada perdagangan kemarin

Jelang Akhir Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.530 Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat pada perdagangan Kamis (22/4/2021). Mengutip data Bloomberg, rupiah menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.520 terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan sebelumnya rupiah ditutup di level Rp14.530.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah dipengaruhi sentimen dalam dan luar negeri. Di mana dari eksternal, kasus infeksi COVID-19 global yang meningkat, utamanya di India, telah melemahkan nilai dolar. Hal itu telah memperburuk prospek pemulihan global yang cepat.

Di sisi lain, angka imbal hasil (yield) Treasury jatuh, mengurangi daya tarik imbal hasil mata uang.

“Yield Treasury 10-tahun terakhir terlihat sekitar 1,56 persen, tidak jauh dari level terendah sejak pertengahan Maret, karena terus berkonsolidasi setelah mundur dari level tertinggi 14-bulan di 1,78 persen yang dicapai pada akhir bulan lalu. Pasar tampaknya telah berubah pikiran tentang pengetatan awal kebijakan moneter AS,” jelasnya.

Selain itu, investor juga mulai menaruh fokus pada pertemuan pengaturan kebijakan Bank Sentral Eropa pada hari Kamis, menjelang pertemuan The Federal Reserve dan Bank Jepang minggu depan.

Baca Juga: Abaikan COVID-19 Global, Rupiah Menguat Jadi Rp14.530 di Penutupan

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya