Kamis Sore, Rupiah Mandek di Level Rp14.525
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp14.525 pada Kamis (1/4/2021) sore.
Mengutip Bloomberg, kurs rupiah hari ini stagnan alias sama dengan kemarin. Sementara, menurut data JISDOR, rupiah berada di level Rp14.577.
1. Pelemahan rupiah dipicu tingkat imbal hasil obligasi
Menurut Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra, pelemahan rupiah dipicu meningginya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, terutama tenor 10 tahun. Pagi ini yield tenor 10 tahun bergerak di kisaran 1,74 persen. Sehari sebelumnya, yield menyentuh kisaran 1,75 persen.
"Sementara level tertinggi tahun ini dicetak di hari Selasa kemarin di level 1,77 persen," ungkapnya.
Baca Juga: 5 Langkah Memulai Investasi Saham Syariah
2. Ekspektasi kenaikan inflasi dan pemulihan ekonomi di AS menaikkan yield obligasi
Editor’s picks
kenaikan yield obligasi AS terjadi karena ekspektasi kenaikan inflasi dan pemulihan ekonomi di AS. Stimulus besar yang sudah dirilis 1,9 triliun dolar AS dan rencana stimulus infrastuktur di AS juga turut memicu ekspektasi tersebut.
"Di sisi lain, sentimen positif yang masuk ke bursa saham Asia pagi ini karena pengumuman stimulus infrastruktur dari Biden," kata dia.
3. Tingginya permintaan valas melemahkan rupiah
Pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah melemah 45 poin atau 0,31 persen di level Rp14.525.
Menurut Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, pelemahan rupiah disebabkan tingginya permintaan valas korporasi. Jelang akhir kuartal, kebutuhan valuta asing memang tinggi karena ada kewajiban pembayaran dividen, utang jatuh tempo, dan sebagainya.
"Rupiah jadi banyak dilepas untuk ditukar dengan valas, utamanya dolar AS. Faktor musiman ini yang membuat rupiah melemah," kata Ibrahim.
Baca Juga: Lagi Hype, Investasi Bitcoin Halal atau Haram ya?