Kapan Kamu Perlu Evaluasi Keuangan Keluargamu? Kenali 5 Kondisinya

Mengelola keuangan penting untuk dilakukan

Jakarta, IDN Times - Apakah keuangan keluargamu sehat? Memastikan kesehatan keuangan keluarga adalah hal yang sangat penting. Jika kondisi keuangan sehat, kita tak perlu repot-repot mencari pinjaman ke sana ke mari saat ada kondisi darurat.

Bagi kalian para pasangan muda yang baru saja membangun keluarga, pasti ingin kondisi keuangan kalian tetap aman hingga punya anak nanti dan bahkan kalian tua. Tapi, para keluarga baru mungkin masih kebingungan kondisi keuangan seperti apa yang bisa dikatakan sehat.

Kondisi keuangan seperti apa sih yang tidak sehat hingga membutuhkan evaluasi dan perencanaan ulang agar menjadi? Kalian bisa kenali tanda-tandanya lho. Dilansir dari laman zapfinance.co.id, berikut 5 kondisi keuangan keluarga yang perlu dievaluasi.

Baca Juga: Penting Banget saat Krisis, Ini yang Perlu Kamu Tahu soal Dana Darurat

1. Saat kalian tidak punya dana darurat

Kapan Kamu Perlu Evaluasi Keuangan Keluargamu? Kenali 5 KondisinyaIlustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Apakah kamu pernah bingung mencari pinjaman ketika musibah melanda? Kebingungan itu terjadi karena tidak ada atau kurangnya saldo dana tunai yang dapat menjadi solusi saat adanya kebutuhan mendadak.

Kalau kamu tak punya dana darurat, segera evaluasi keuanganmu. Idealnya, seseorang menyisihkan dana darurat sebesar 3-12 kali pengeluaran rutin bulanan untuk mengantisipasi kondisi tak terduga di kemudian hari. Rentang ini tergantung apakah kalian pasangan menikah yang sudah memiliki anak atau belum.

Pasangan yang belum memiliki anak bisa menyisihkan uang setara 3-6 kali pengeluaran rutin bulanan. Nilai ini meningkat terus hingga 12 kali seiring banyaknya anak yang dimiliki.

2. Saat gaji bulanan habis sebelum akhir bulan

Kapan Kamu Perlu Evaluasi Keuangan Keluargamu? Kenali 5 KondisinyaIlustrasi pemberian gaji (IDN Times/Arief Rahmat)

Penghasilanmu sering habis terpakai sebelum akhir bulan? Kamu tak punya sisa uang untuk menabung dan berinvestasi? Jika iya, coba periksa kembali perilaku belanja selama ini.

Idealnya, 10 persen dari gaji bulanan harus mampu disisihkan untuk tabungan dan investasi keluarga. Ini di luar dana darurat ya.

3. Bayar minimum cicilan kartu kredit

Kapan Kamu Perlu Evaluasi Keuangan Keluargamu? Kenali 5 KondisinyaIlustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

Cicilan pinjaman seharusnya hanya menggunakan alokasi 30 persen dari penghasilan bulanan yang diterima. Pembayaran utang tidak hanya untuk kartu kredit, melainkan untuk semua pinjaman yang mungkin dimiliki.

Jika jumlah saldo utang kartu kredit kamu berlimpah, hati-hati. Ini merupakan indikasi keluarga memiliki gaya hidup di atas kemampuan keuangan. Jadi aturlah penggunaan kartu kreditmu, jangan sampai cicilan menumpuk dan kamu terlilit utang kartu kredit ya.

Baca Juga: Tips Hemat Menghadapi Banyak Godaan Promo 

4. Hidup dari satu utang ke utang lainnya

Kapan Kamu Perlu Evaluasi Keuangan Keluargamu? Kenali 5 KondisinyaIlustrasi Utang (IDN Times/Arief Rahmat)

Apakah biaya hidup bulanan sebagian diperoleh dari hasil berutang? Jika iya, kondisi ini harus segera dibenahi.

Sekarang ini mendapatkan pinjaman semakin mudah bisa kamu dapatkan. Tidak perlu pinjam uang ke bank atau teman, kini banyak pilihan pinjaman online yang menawarkan cara yang jauh lebih mudah.

Nah, kamu perlu tetap berhati-hati agar tidak terlalu mengandalkan pinjaman apalagi jika hanya untuk belanja-belanja hal yang tidak benar-benar dibutuhkan. Meski pinjaman online mudah didapatkan tapi kamu harus ingat, semakin besar ketergantungan keluarga terhadap kredit atau pinjaman, risiko terjadinya kebangkrutan juga semakin tinggi.

5. Penghasilanmu berubah drastis

Kapan Kamu Perlu Evaluasi Keuangan Keluargamu? Kenali 5 KondisinyaIlustrasi uang, rupiah, ATM, gajian (IDN Times/Shemi)

Dalam kondisi perekonomian yang sulit, pemutusan hubungan kerja (PHK) menimpa beberapa rumah tangga. Ada pula yang mengalami pemangkasan gaji karena perusahaan kesulitan di tengah pandemik.

Kalau hal ini juga terjadi padamu, evaluasilah keuangan keluarga. Dua fokus utama yang perlu diperhatikan adalah pelunasan utang segera dan penyesuaian pengeluaran. Kamu perlu menilik ulang pos-pos anggaran yang sudah kamu susun selama ini. Sesuaikan dan bikin skala prioritas ulang.

Nah, sekarang sudah tahu kan kapan-kapan saja kamu perlu mengevaluasi perencanaan anggaran bulananmu maupun rencana jangka panjang finansial keluargamu. 

Baca Juga: Tips Keuangan agar Kamu Tidak Cuma Mengandalkan Gaji

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya