Masih Berpotensi Tertekan, Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp14.485 

Kenaikan yield disebabkan ekspektasi pemulihan ekonomi AS 

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka melemah tipis lima poin. Mengutip data Bloomberg, rupiah melemah 0,03 persen di level Rp14.485.

"Pergerakan rupiah hari ini kisaran Rp14.450 hingga Rp14.500," ujar Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra kepada IDN Times, Rabu (31/3/2021).

Baca Juga: Penurunan Suku Bunga Acuan Diharapkan Dorong Pemulihan Ekonomi Sulsel

1. Rupiah masih berpotensi tertekan hari ini

Masih Berpotensi Tertekan, Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp14.485 IDN Times/Holy Kartika

Menurut Ariston, hari ini rupiah berpotensi tertekan lagi. Hal itu disebabkan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih meninggi. Kemarin, yield tenor 10 tahun sempat mencetak level tertinggi baru tahun ini di kisaran 1,77 persen.

"Pagi ini yield berada di kisaran 1,73 persen," ungkapnya.

2. Kenaikan yield disebabkan ekspektasi pemulihan ekonomi AS

Masih Berpotensi Tertekan, Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp14.485 IDN Times/Holy Kartika

Ariston menyebut, kenaikan yield ini masih disebabkan oleh ekspektasi pemulihan ekonomi di AS. Semalam, survei tingkat keyakinan konsumen AS menyentuh level tertinggi baru dalam satu tahun di 109,7 vs 90,4 pada Februari. Menurut dia, hasil survei yang meninggi ini selaras dengan optimisme terhadap pemulihan ekonomi di AS.

"Hasil ini juga mengindikasikan konsumsi rumah tangga di AS akan meningkat ke depannya. Sehingga, mendukung pemulihan ekonomi di AS," tutur Ariston.

3. Rupiah melemah di level Rp14.480 pada perdagangan kemarin

Masih Berpotensi Tertekan, Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp14.485 Ilustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Pada perdagangan kemarin, rupiah ditutup melemah 35 poin di level Rp14.480. Menurut Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, pelemahan rupiah disebabkan indeks dolar terus menguat dan mencapai level tertinggi di 93,160. Imbal hasil treasury AS mulai naik lagi karena kekhawatiran inflasi.

"Imbal hasil treasury 10 tahun terakhir diperdagangkan pada 1,75 persen. Catatan tertinggi dalam 14 bulan kisaran 1,7540 persen yang disentuh awal bulan ini," jelasnya.

Baca Juga: Ada Kekhawatiran Inflasi AS, Rupiah Melemah di Level Rp14.480 

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya