Menguat Tipis, Rupiah Ditutup di Level Rp14.085
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup menguat tipis 8 poin atau 0,05 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (24/2/2021) nilai tukar rupiah berada di level Rp14.085 per dolar AS. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.093 per dolar AS.
"Untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi. Namun, ditutup menguat di rentang Rp14.050 - Rp14.100," ungkap analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis.
Baca Juga: Vaksinasi Global Bikin Optimistis, Rupiah Menguat di Level Rp14.073
1. Bank sentral berkomitmen menurunkan suku bunga
Faktor eksternal, kata Ibrahim, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menegaskan kembali komitmen bank sentral untuk suku bunga rendah dan pembelian obligasi untuk mendukung pemulihan ekonomi AS. Namun, dukungan Fed bisa menjadi faktor negatif jangka panjang bagi greenback.
"Powell juga menepis kekhawatiran bahwa kebijakan moneter yang longgar dapat menyebabkan inflasi dan gelembung keuangan yang telah mendominasi 2021 sejauh skeptisisme tumbuh atas reli saham global," ungkapnya.
2. Penguatan mata uang garuda tertahan
Editor’s picks
Sementara, faktor internal dipengaruhi oleh keputusan Bank Indonesia untuk kembali menurunkan suku bunga acuan. Namun, penurunan suku bunga BI tidak dibarengi dengan penurunan suku bunga kredit perbankan. Alhasil, apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam menurunkan suku bunga tidak berjalan sesuai dengan regulasi yang diinginkan oleh gubernur BI.
"Sinyal positif data eksternal kurang didukung dengan data Internal. Ini yang mengakibatkan penguatan mata uang garuda tertahan," ujarnya.
Baca Juga: BI Sudah Turunkan Suku Bunga, Kapan Bank Turunkan KPR?
3. Nilai tukar rupiah menguat 20 poin pagi tadi
Pagi tadi, kurs rupiah dibuka menguat 20 poin atau 0,14 persen terhadap dolar AS Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah berada di level Rp14.073 per dolar AS. Menurut Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra, rencana stimulus fiskal besar AS yang akan dirilis di pertengahan Maret membantu penguatan nilai tukar terhadap dolar AS.
"Kemudian, tren penurunan kasus baru COVID-19 dan kemajuan program vaksinasi di dunia maupun di Indonesia juga meningkatkan optimisme pasar," ungkap Ariston.
Baca Juga: Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan, Jadi 3,5 Persen