Pasar Masih Ragukan Aset Berisiko, Rupiah Terkoreksi di Level Rp14.530
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 0,22 persen pada penutupan perdagangan sore ini, Rabu (21/4/2021). Dilansir dari Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.530 atau melemah 33 poin.
Sementara itu, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah sebesar Rp14.549 per dolar AS.
Baca Juga: Inggris Tinjau Rencana Penerbitan Mata Uang Digitalnya Sendiri
1. Pasar masih khawatir terhadap aset berisiko
Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan, naiknya kasus COVID-19 di dunia memicu kekhawatiran pasar terhadap aset berisiko. Hal itu juga bisa menahan laju penguatan rupiah. Pemulihan ekonomi Indonesia yang belum stabil juga menjadi salah satu faktor penekan rupiah.
"Belum semua indikator ekonomi menunjukkan perbaikan seperti data penjualan ritel yang masih turun. Padahal konsumsi ini yang penopang utama pertumbuhan ekonomi," kata Ariston.
2. Yield obligasi AS menyentuh kisaran 1,55 persen
Editor’s picks
Selain itu, salah satu sentimen pelemahan rupiah adalah yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang kembali terkoreksi ke bawah 1,60 persen pada perdagangan kemarin. Yield berhasil menyentuh kisaran 1,55 persen.
"Faktor ini bisa mendukung penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," kata Ariston.
Baca Juga: Sejarah Gambar RA Kartini di Uang Kertas Rupiah dari Masa ke Masa
3. Rupiah menguat 50 poin pada perdagangan kemarin
Pada perdagangan sebelumnya, rupiah menguat 50 poin atau 0,34 persen ke level Rp14.497. Sementara pada pagi tadi, rupiah melemah tipis 5 poin pada pembukaan perdagangan pagi ini, Rabu (21/4/2021). Dilansir dari Bloomberg, rupiah berada di level Rp14.520 atau melemah 0,16 persen.
Baca Juga: Rabu Pagi, Rupiah Terkoreksi di Level Rp14.520