Rupiah Kembali Melemah, Dipicu Kebijakan PSBB dan Konflik AS-Tiongkok 

Namun, pelemahan rupiah kemungkinan masih temporer

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (11/9/2020). Pada pukul 09.44 WIB, rupiah dibuka melemah 63 poin atau 0,42 persen menjadi Rp14.918 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.855 per dolar AS.

Rupiah berpotensi kembali terkoreksi dipicu kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan diberlakukan kembali oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Senin (14/9) mendatang.

"Rupiah mungkin masih mendapatkan tekanan hari ini dengan isu PSBB Jakarta yang berpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra dilansir dari ANTARA, Jumat (11/9/2020).

1. Perseturuan AS-Tiongkok memunculkan sentimen negatif

Rupiah Kembali Melemah, Dipicu Kebijakan PSBB dan Konflik AS-Tiongkok Ilustrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Selain itu, kata Ariston, sentimen negatif yang membayangi pergerakan aset berisiko dengan kejatuhan Wall Street semalam juga berpotensi menekan rupiah. Bursa saham AS pada Kamis (10/8) kemarin, kembali ditutup melemah dengan S&P 500 turun 1,76 persen, Dow Jones turun 1,45 persen dan Nasdaq turun 1,99 persen.

"Perseteruan AS dan Tiongkok yang memanas juga memberikan tekanan tambahan untuk rupiah," ujar Ariston.

Baca Juga: Tak Ikuti Jejak Anies, Beberapa Daerah Ini Enggan Terapkan PSBB Total 

2. Pelemahan rupiah masih temporer bergantung sentimen

Rupiah Kembali Melemah, Dipicu Kebijakan PSBB dan Konflik AS-Tiongkok Ilustrasi Uang (IDN Times/Lia Hutasoit)

Kendati demikian, lanjut Ariston, pelemahan rupiah kemungkinan temporer apabila data-data ekonomi Indonesia selanjutnya bisa menunjukkan hasil yang lebih baik dari proyeksi.

"Selain itu, perubahan sentimen di luar juga bisa mengubah arah pergerakan. Misalnya, terjadi sentimen pelemahan dolar lagi karena data-data ekonomi AS memburuk," katanya.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.

Pada Kamis (10/9/2020) kemarin, rupiah ditutup melemah 56 poin atau 0,38 persen menjadi Rp14.855 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.799 per dolar AS.

3. Nilai tukar rupiah diprediksi bisa terperosok di level Rp17.000 per dolar AS

Rupiah Kembali Melemah, Dipicu Kebijakan PSBB dan Konflik AS-Tiongkok Ilustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Diberitakan sebelumnya, Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bisa terperosok sampai Rp17.000 per dolar AS. Hal itu dipicu rencana PSBB total oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ibrahim mengatakan, penyebaran pandemik virus corona di Indonesia terus mengkhawatirkan, terutama di DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan dengan gamblang mengatakan kondisi saat ini sangat mengkhawatirkan sehingga harus tanggap dengan paket kebijakan yang akan dikeluarkan walaupun kondisi keuangan terus menipis akibat masa PSBB transisi yang terus diperpanjang.

Di sisi lain, kata Ibrahim, pemerintah harus bisa mengimbangi dengan fasilitas kesehatan yang dimiliki. Jumlah kasus yang tidak terkendali akan berdampak pada penanganan dan fasilitas kesehatan milik pemerintah.

"Kenapa mengkhawatirkan? Karena kapasitas rumah sakit ada batasnya. Bila jumlah yang membutuhkan perawatan makin banyak, di atas kemampuan kapasitas rumah sakit dan jumlah tenaga medis yang terbatas, ini merupakan masalah besar dan mengkhawatirkan," ujar dia.

 

Baca Juga: Jakarta PSBB Total, Rupiah Diprediksi Bisa Tergelincir di Level 17.000

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya