Telkom Raup Pendapatan Rp136,46 Triliun 

Laba bersih Telkom meningkat 11,5 persen 

Jakarta, IDN Times – PT Telkom Indonesia membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp136,46 trilliun atau tumbuh 0,7 persen dibanding tahun 2019. Sementara, EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) tercatat Rp72,08 triliun dengan laba bersih sebesar Rp20,80 triliun, atau masing-masing tumbuh double digit sebesar 11,2 persen dan 11,5 persen.

"Hal ini memberikan sinyal optimistis bahwa digitalisasi mampu menjadi motor penggerak penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional," ujar Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dalam keterangan tertulis, Kamis (29/4/2021).

1. Pelanggan IndiHome tumbuh 14,5 persen

Telkom Raup Pendapatan Rp136,46 Triliun indihome.co.id

Ririek mengatakan pandemik COVID-19 mendorong kebutuhan masyarakat yang lebih besar akan akses internet di rumah. Sepanjang 2020, Telkom melayani penambahan pelanggan IndiHome lebih dari 1,01 juta. Pada akhir 2020, jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8,02 juta pelanggan atau tumbuh 14,5 persen jika dibanding akhir 2019.

"Kondisi ini berdampak positif bagi perusahaan di mana IndiHome mencatat kenaikan pendapatan signifikan sebesar 21,2 persen menjadi Rp22,2 triliun dibanding tahun lalu dan memposisikan diri sebagai internetnya Indonesia dengan pangsa pasar terbesar di Indonesia," ungkapnya.

Baca Juga: Telkom Optimis Dukung Kedaulatan Digital Indonesia 

2. Trafik data mobile Telkomsel naik 43,8 persen

Telkom Raup Pendapatan Rp136,46 Triliun Logo Telkomsel (Website/telkomsel.com)

Untuk segmen mobile, lanjut Ririek, Telkomsel mencatat kenaikan trafik data 43,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menjadi 9.428 petabyte. Hal ini tidak lepas dari kontribusi dari 169,5 juta pelanggan Telkomsel dengan pengguna mobile data sebanyak 115,9 juta pelanggan atau meningkat 5,2 persen dibanding tahun lalu.

Sepanjang 2020, pendapatan Digital Business Telkomsel juga tumbuh 7,0 persen menjadi Rp62,33 triliun yang sekaligus menjadi katalis dalam pergeseran bisnis legacy ke layanan digital business.

"Kontribusi pendapatan dari Digital Business meningkat menjadi 71,6 persen dari total pendapatan Telkomsel, dari 63,9 persen pada tahun sebelumnya," jelas Ririek.

3. Total BTS yang dimiliki Telkomsel mencapai 231 ribu unit

Telkom Raup Pendapatan Rp136,46 Triliun Ilustrasi pemancar sinyal Indihome (IDN Times/Besse Fadhilah)

Pada 2020, Telkomsel membangun 27,7 ribu Base Tranceiver Station (BTS) 4G LTE baru. Sampai  akhir tahun 2020, Telkomsel telah memiliki total BTS lebih dari 231 ribu unit dengan 78 persen di antaranya adalah BTS 3G/4G.

Sementara, segmen Enterprise membukukan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp17,7 triliun. Pada kuartal empat 2020, pendapatan segmen Enterprise mencapai Rp6,3 triliun, tumbuh 67,9 persen dibanding kuartal tiga 2020.

"Pencapaian ini dikontribusi oleh pendapatan dari data center & cloud, application services, dan enterprise broadband," kata Ririek.

4. Penyerapan belanja modal menurun imbas pandemik

Telkom Raup Pendapatan Rp136,46 Triliun Ilustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Pada segmen Wholesale & International Business, pendapatan meningkat 27,3 persen YoY menjadi Rp13,5 triliun. Pencapaian ini didorong oleh peningkatan bisnis menara telekomunikasi, voice wholesale, data center, dan inisiatif inorganik.

Telkom juga mencatat nilai besaran Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) secara mandiri sekitar 41, 6 persen dari belanja Capex dan 92 persen dari belanja Opex pada 2020. Kemudian, total belanja modal perseroan pada 2020 tercatat Rp29,4 triliun atau 21,6 persen dari total pendapatan.

"Penyerapan belanja modal di tahun 2020 lebih kecil daripada rencana proyeksi imbas pandemik yang mengakibatkan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," ungkap Ririek.

Baca Juga: Telkom Unjuk Layanan Digital Ecosystem Lewat Hannover Messe 2021 

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya