CEO OVO di IMS 2019: Bank Tak Perlu Anggap Fintech sebagai Kompetitor

Demi kepuasan konsumen tak masalah kerja sama dengan bank

Jakarta, IDN Times - Mengisi sesi Banking Disrupted: Fintech Opportunity pada gelaran Indonesia Millennial Summit (IMS) 2019 oleh IDN Times, CEO OVO Adrian Suherman menjelaskan bahwa hubungan antara bank dan fintech bisa dilihat sebagai perkawanan, bukan persaingan.

Melihat kenyataan bahwa 90 persen transaksi di Indonesia masih melibatkan cash, kata Adrian, membuat OVO membutuhkan kerja sama dengan bank.

“Bagi OVO, kami melihat bank, Bank Mandiri misalnya, agar membantu pertumbuhan digital payment untuk platform kerja sama,” ujar Adrian.

Lebih lanjut, Adrian memaparkan bahwa fintech dan bank tidak bisa semata dilihat sebagai saingan atau lawan. Pasalnya menurut Adrian, tujuan utama bagi OVO adalah kepuasan konsumen.

“Logikanya begini, dari sekian banyak aplikasi pembayaran, dari OVO dan kompetitor kami lain misalnya, juga dengan bank, yang dipuaskan siapa? Konsumen, kan?" tuturnya.

Logika tersebut, menurutnya, diterapkan OVO untuk menjawab pertanyaan apakah bank dan fintech bisa berkolaborasi. "Ketika konsumen puas, iklim bisnis akan tumbuh karena akan selalu ada transaksi yang dilakukan,” pungkas Adrian.

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. 

IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. 

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh 1.500-an pemimpin millennial. Dalam IMS 2019, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019. Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerjasama dengan Alvara Research Center. 

Melalui survei yang melibatkan 1400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Survei ini sendiri dilakukan pada periode 20 Agustus-6 September 2018 dengan margin of error 2,62 persen.

Simak hasilnya di IMS 2019, dan ikuti perkembangannya di situs kami, IDN Times.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya