IMS 2019: Adrian Suherman Paparkan Tantangan Bisnis Fintech ke Depan

Masalah kepercayaan jadi tantangan utama

Jakarta, IDN Times - Sesi Banking Disrupted: Fintech Opportunity masuk dalam topik yang menarik. Berbicara terkait tantangan bisnis fintech di masa depan, CEO OVO, Adrian Suherman menjelaskan apa saja yang jadi challenge tersebut bagi perusahaannya.

Disebutkan oleh Adrian, tantangan paling utama dari bisnis fintech di Indonesia adalah trust issues. “Masalah kepercayaan atau trust ini adalah tantangan terbesar bagi perusahaan seperti kami (OVO),” ujar Adrian pada sesi panel Banking Disrupted: Fintech Opportunity.

Dijelaskan oleh Adrian, ini disebabkan oleh kultur warga Indonesia yang belum yakin untuk memercayakan uangnya ke satu institusi. “Fintech seperti OVO kan sederhananya adalah bagaimana konsumen memercayakan uangnya kepada kami dalam wujud digital. Ini yang menjadi tantangan di depan karena kita perlu mendapatkan kepercayaan masyarakat,” kata Adrian.

Strategi yang dilakukan OVO misalnya, adalah menjalin kerja sama dengan mitra-mitra yang dipercaya publik seperti Grab dan Tokopedia. Adrian sendiri mendiri contoh strategi OVO di Lampung. “Di Lampung, kami bekerja sama dengan Matahari Department Store karena untuk masyarakat lokal, Matahari dinilai sudah sangat melekat bagi warga,” pungkas Adrian.

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2019. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini dilangsungkan pada 19 Januari 2019 di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta. 

IMS 2019 menghadirkan lebih dari 50 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial. 

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh 1.500-an pemimpin millennial. Dalam IMS 2019, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2019. Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerjasama dengan Alvara Research Center. 

Melalui survei yang melibatkan 1400-an responden di 12 kota ini, IDN Times menggali aspirasi dan DNA millennial Indonesia. Survei ini sendiri dilakukan pada periode 20 Agustus-6 September 2018 dengan margin of error 2,62 persen.

Simak hasilnya di IMS 2019, dan ikuti perkembangannya di situs kami, IDN Times.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya