Buku Besar Aset: Pengertian dan Contohnya

Apa itu buku besar aset?

Tahukah kamu apa itu buku besar aset? Buku besar aset berupa bentuk pencatatan akuntansi di dalam perusahaan dengan sangat rinci dan detail.

Buku besar aset ini mempunyai banyak sekali sub akun seiring ukuran perusahaan yang menggunakannnya. Semakin besarnya sebuah perusahaan, pembuatan buku besarnya akan lebih kompleks lagi.

Seperti apa bentuk dan fungsinya? Simak penjelasannya berikut.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengelola Keuangan Usaha dengan Teliti? Ini Tipsnya!

1. Pengertian buku besar aset

Buku Besar Aset: Pengertian dan Contohnya(IDN Times/Aditya Pratama)

Buku besar aset biasanya digunakan oleh internal perusahaan sebagai catatan laporan keuangan. Maka dari itu sifatnya catatan ini sangat rahasia dan hampir tidak ada perusahaan yang publish laporannya ini.

Namun berbeda dengan perusahaan yang telah masuk daftarnya securities dan exchange act. Setiap laporan keuangan yang dibuat perusahaan bisa diketahui oleh publik dan mereka dapat melihatnya.

2. Macam-macam buku besar

Buku Besar Aset: Pengertian dan ContohnyaPexels

Buku besar memang tidak hanya tersedia dalam satu jenis saja. Sebab catatan transaksi harus dikelola dengan tersistem untuk memudahkan pemahaman dan pencarian. Buku besar ini mempunyai 2 macam yang sering dibuat oleh perusahaan:

Buku Besar Umum

Di dalamnya buku besar umum memuat seluruh perkiraan pada 1 periode yang berjalan seperti halnya modal, khas, piutang usaha dan utang. Perkiraannya tidak saling berhubungan satu sama lainnya sehingga berdiri sendiri guna ikhtisarkan dari pengaruhnya transaksi.

Pencatatan yang dilakukan terhadap buku besar akan dilakukan pemindahan secara berkala. Bisa dilakukan tiap akhir bulan atau akhir tahun menyesuaikan hasil rekap terhadap jurnal khusus.

Buku Besar Pembantu

Seringkali dikenal dengan buku tambahan yang isinya rekening khusus untuk melakukan pencatatan rinciannya piutang maupun utang usaha. Fungsinya buku tambahan ini untuk menyajikan informasi dengan detail. Buku besar pembantu terdiri dari dua macam yakni:

  1. Buku Besar Pembantu Piutang Usaha
    Buku besar yang disediakan khusus untuk membuat rincian langganan kredit mulai dari jumlah penjualan hingga alamat peminjamnya. Jadi tagihannya semua pelanggan juga dicatat pada daftar tersendiri, pada piutangnya akan dimasukkan buku besar untuk perkiraan induk.
  2. Buku Besar Pembantu Utang
    Buku besar yang mempunyai fungsi khusus untuk melakukan pencatatan para pemasoknya. Pada buku utang ini semua pemasok juga harus dicatat sama halnya dengan piutang.

Baca Juga: Sri Mulyani Beberkan Cara RI Hadapi Krisis Keuangan Global 2008 

3. Contoh buku besar aset

Buku Besar Aset: Pengertian dan Contohnyapixabay.com

Agar kita lebih paham lagi mengenai apa itu buku besar aset, sepertinya sangat perlu mengetahui contohnya. Dengan adanya contoh biasanya akan mudah mengerti secara umumnya. Inilah contoh apa itu buku besar aset yang dapat kita ketahui:

Pembelian dari pemasok

Ketika kita telah melakukan pembelian barang atau bahan baku kepada pemasok, maka pihak perusahaan membuat kredit rekening kasnya dan debit di persediaan barang. Mengentri jurnalnya membutuhkan dua akun karena terdapat penerimaan dan pengeluaran baik itu berupa uang maupun barang.

Jumlah transaksi atas hal tersebut akan bertambah karena menambahnya persediaan barang. Sehingga tinggal menghitung kas pada akhir periodenya catatan berakhir.

Penjualan barang atau jasa ke pelanggan

Dalam hal menjualkan barang ataupun jasa kepada pelanggan maka harus dilakukan penawaran terlebih dahulu. Maka bagian keuangan akan mendebutkan piutang usaha serta kredit pada pendapatannya sebab belum terjual semua.

Proses entri jurnalnya melibatkan satu akun saja, sebab pada pendapatan atas penjualan masuk dalam akun ekuitas. Apabila nantinya pelanggan sudah membayar lunas, akun piutang akan dikurangi dan tunai akan ditambahkan.

Pembelian mesin untuk manufaktur

Apabila perusahaan membutuhkan pembelian mesin, hal itu akan dicatat sebagai transaksi dengan debit ke aset tetap dan kredit di kas. Sehingga untuk melakukan entri jurnalnya membutuhkan dua akun yang berbeda yakni penambahan mesin dan pengurangan uang kas.

Mesin masuk dalam kategori aset tetap karena dapat digunakan dalam jangka panjang dan dianggap sebagai persediaan alat yang berfungsi. Sehingga, uang kas dalam posisi kredit karena telah dipakai untuk membeli mesin pabrik tersebut.

4. Buku besar aset dan bagian aset dalam neraca

Buku Besar Aset: Pengertian dan Contohnya(IDN Times/Mardya Shakti)

Kita sudah mengetahui apa itu buku besar aset, dimana bentuk pencatatan akuntansi dalam sebuah perusahaan. Maka dari itu keadaannya tidak dipublikasikan kepada banyak orang karena sifatnya rahasia internal perusahaan.

Neraca perusahaan itulah yang akan merincikan seluruh aset sebagai jangka panjang, namun data transaksinya setiap individu ini tidak masuk di bagian aset. Aset dalam neraca konsolidasi antara lain investasi jangka pendek, kas, stok barang, piutang, aset jangka panjang, aset lancar dan lain sebagainya.

Baca Juga: Makin Dipercaya, Binance Rekrut Pentolan Keuangan Dubai

Setelah mengetahui uraian di atas mengenai apa itu buku besar aset, semoga kamu bisa menambah pengetahuan dan wawasan. Terlebih bagi kamu yang sedang mempelajari laporan keuangan karena sedang bekerja di salah satu perusahaan, tentu sangat penting mengupasnya lebih dalam.

Topik:

  • Kiki Amalia
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya