Menko Airlangga Pantau Langsung Harga Pangan Jelang Nataru
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pemerintah terus berupaya menjaga keterjangkauan harga serta ketersediaan pasokan pangan pokok untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan menjelang Natal dan tahun baru (Nataru).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko), Airlangga Hartanto, melakukan pemantauan langsung terhadap tingkat harga dan ketersediaan pasokan komoditas pangan pokok di Pasar Flamboyan, Kota Pontianak, Jumat (25/11/2022).
“Tujuan kunjungan ke pasar ini karena kita akan mengadakan rapat dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah terutama untuk wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua,” kata Menko Airlangga.
1. Dialog antara Menko Airlangga dengan sejumlah pedagang
Airlangga melakukan dialog bersama sejumlah pedagang untuk mengetahui harga dan pasokan komoditas. Dalam dialog tersebut terungkap harga komoditas seperti bawang merah, bawang putih, beras minyak, ayam hingga telur di Pasar Flamboyan masih cukup stabil.
Pasar Flamboyan merupakan salah satu pasar induk di Kota Pontianak yang telah berdiri sejak 1989. Pasar yang dibangun di atas lahan seluas 17.133 meter persegi, berkapasitas sebanyak 53 ruko pedagang, 203 kios dan 1.563 los. Beragamnya pilihan barang kebutuhan tersebut menjadikan Pasar Flamboyan sebagai salah satu tujuan utama masyarakat Pontianak
Baca Juga: Menko Airlangga: KTT G20 Bawa Dampak Positif Bagi Indonesia
2. Penyaluran KUR sebesar Rp1,18 triliun ke pedagang Pasar Flamboyan
Editor’s picks
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyaksikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1,18 triliun secara simbolis kepada lima orang debitur yang merupakan pedagang di Pasar Flamboyan.
KUR yang disalurkan merupakan skema KUR Mikro dan KUR kecil dengan besaran penyaluran mulai Rp.40 juta hingga Rp400 juta untuk masing-masing debitur. Penyerahan KUR dilakukan oleh penyalur dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Syariah Indonesia (BSI), serta Bank Kalimantan Barat.
3. Optimalisasi program KUR mendukung pengendalian inflasi
Program KUR merupakan salah satu upaya pemerintah yang dioptimalkan dalam mendukung pengendalian inflasi melalui akses pembiayaan penguatan kelembagaan petani yang termaut dalam Peta Jalan Pengendalian Inflasi 2022-2024.
Hingga 31 Oktober 2022, KUR telah diberikan kepada 6,26 juta debitur dengan realisasi penyaluran mencapai 80,30 persen atau Rp299,64 trilium dari target sebesar Rp373,17 triliun pada 2022.
Sementara berdasarkan sektor, penyaluran KUR sektor perdagangan mencapai 43,7 persen dari total penyaluran dan tercatat tertinggi kedua setelah sektor pertanian.
“Secara nasional, UMKM selalu dibantu dalam 3 tahun terakhir dengan program pemulihan ekonomi nasional atau PEN, berbagai upaya UMKM termasuk bantuan Presiden untuk UMKM, termasuk juga kemarin untuk warung, pedagang kaki lima. Namun ke depan akan kita dorong lagi terkait restrukturisasi daripada kredit UMKM yang kemarin sudah dibahas dengan OJK untuk dilanjutkan. Jadi kemudahan UMKM dilanjutkan sampai tahun depan,” kata Menko Airlangga.
Baca Juga: Menko Airlangga: Bahan Baku Lokal Solusi Ampuh Hemat Cadangan Devisa