Begini Cara Simpan Password yang Aman, Cegah Cyber Crime!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Di dunia yang serba digital saat ini, menjaga data dari kebocoran menjadi salah satu hal penting yang harus dilakukan. Hal ini demi mencegah terjadinya hal-hal merugikan seperti menjadi korban kejahatan dunia maya (cybercrime), kata Cyber Security Researcher & Consultant Teguh Aprianto.
Teguh mengatakan bahwa kebocoran data bisa terjadi kepada siapa saja. Apalagi saat ini orang-orang umumnya memberikan data pada saat mendaftar ke banyak platform maupun aplikasi.
“Orang yang hari ini aman, mereka suatu hari bisa menjadi rentan, menjadi korban cyber crime karena itu datanya sudah tersebar di mana-mana. Jadi misalnya ketika orang mau mencari informasi tentang seseorang itu bukan hal yang sulit lagi,” katanya dalam press conference pada Rabu (8/9/2021).
Untuk itu, Teguh mengatakan bahwa salah satu cara teraman untuk mencegah menjadi korban cyber crime adalah dengan menjaga keamanan password atau kata sandi.
Berikut adalah cara-cara yang disarankan agar kata sandi aman dari pelaku cybercrime.
Baca Juga: 5 Tips Belanja Online agar Tetap Aman dan Nyaman
1. Jangan gunakan kombinasi nama dan tanggal lahir untuk password
Teguh mengatakan bahwa baik di Indonesia maupun di negara luar, standar password menggunakan nama dan tanggal lahir masih sering digunakan sampai hari ini. Padahal, katanya, itu adalah salah satu kombinasi password yang sangat mudah ditebak.
Ia juga tidak menyarankan menggunakan password yang berhubungan dengan diri sendiri.
“Itu sebaiknya jangan digunakan juga. Gunakan password yang tidak ada berhubungan sama sekali dengan diri kita,” katanya. “Paling aman itu kombinasi huruf besar di awal lalu digabungkan dengan simbol dan angka.”
2. Gunakan bantuan password manager untuk mengingat password
Editor’s picks
Selain menggunakan kombinasi password yang disarankannya, Teguh juga menyebut perlunya menggunakan password yang berbeda untuk setiap akun.
Teguh mengatakan hal itu memang bisa menyulitkan seseorang dalam mengingat password tersebut. Namun, ia menyebut tidak perlu khawatir karena bisa menggunakan bantuan password manager untuk mengingat dan menyimpan password tersebut.
“Kalau kesulitan mengingat banyak password, bisa menggunakan password manager. Jadi aplikasi itu akan men-generate password yang kita butuhkan, kemudian akan disimpan,” katanya.
“Jangan menggunakan password yang sama di berbagai macam layanan. Itu sebaiknya dicegah.”
Baca Juga: Bank Digital Vs Bank Konvensional, Begini Menurut Dirut BRI
3. Gunakan verifikasi dua langkah
Hal selanjutnya yang ia sarankan yakni untuk menggunakan verifikasi dua langkah (two step verification). Ia menyebut ini perlu digunakan baik untuk akun media sosial, akun digital banking, dan lain-lain.
Namun, ia memperingatkan agar pengguna memastikan mengingat email maupun nomor telepon yang digunakan untuk mendaftar agar di kemudian hari tidak kesulitan dalam melakukan verifikasi.
“Pastikan email yang kamu gunakan ketika mendaftarkan akun apapun adalah email yang valid dan bisa diakses. Begitu juga dengan nomor HP,” ujarnya.
Ia juga mengatakan sangat menyarankan tidak menggunakan two step verification menggunakan SMS. “Karena sudah jadi perdebatan sejak dulu SMS itu nggak aman. Jadi sebaiknya menggunakan aplikasi authenticator,” katanya.
Ia juga menyarankan untuk tidak menyimpan password di aplikasi catatan (note) yang ada di ponsel.
“Itu kan masih banyak temen-temen susah mengingat banyak password terus disimpannya tuh di note kalau di iPhone atau di android di aplikasi yang sama. Ketika terjadi perpindahan data, perpindahan tangan untuk device itu, itu berbahaya,” katanya.
Baca Juga: Tips Terhindar dari Penipuan Mengatasnamakan BCA via Telepon