Bukan Kartu Kredit, Paylater Jadi Metode Pembayaran Populer

Paylater memberikan akses kredit secara instan

Jakarta, IDN Times - E-commerce menjadi industri utama yang mendorong pertumbuhan Indonesia, salah satu negara dengan perkembangan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Laporan SEA e-Conomy tahun ini yang disusun oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menunjukkan pertumbuhan yang kuat di semua sektor ekonomi digital Indonesia, dengan pertumbuhan Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 49 persen di tahun 2021 dibanding tahun 2020. Di mana pendorong utama yaitu pertumbuhan ecommerce (52 persen secara tahunan/YoY).

Baca Juga: 5 Cara agar Terbebas dari Utang Online, Kurangi Penggunaan Paylater!

1. Paylater jadi solusi pembayaran

Bukan Kartu Kredit, Paylater Jadi Metode Pembayaran PopulerIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Sayangnya, pertumbuhan tersebut pada awalnya tidak diiringi dengan perkembangan ekosistem pembayaran yang mumpuni. Ini terutama dalam sisi pembiayaan konsumen dimana penetrasi kartu kredit hanya sebesar 3,5 persen.

Oleh karenanya, menurut VP Marketing and Communications Kredivo Indina Andamari, tidak mengherankan jika layanan pembayaran Paylater dapat secara cepat menjadi salah satu metode pembayaran yang paling banyak digunakan konsumen saat ini begitu hadir di pasar. Apalagi Paylater memberi banyak keuntungan.

“Hadirnya Paylater memberikan keuntungan baik untuk masyarakat dan juga pelaku e-commerce,” kata Indina dalam acara Media Clinic, Kamis (2/12/2021).

Baca Juga: Era Belanja Online, Paylater Bakal Naik Daun di Tahun 2021

2. Paylater juga menguntungkan e-commerce

Bukan Kartu Kredit, Paylater Jadi Metode Pembayaran PopulerIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Indina lebih lanjut menyatakan bahwa dengan Paylater, masyarakat bisa memenuhi kebutuhan mereka secara cepat, mudah, dan aman tanpa harus mengkhawatirkan cashflow mereka.

Di sisi lain, Indina mengatakan bahwa Paylater juga menguntungkan untuk e-commerce atau merchant karena dapat membantu mereka meningkatkan nilai rata-rata serta frekuensi pembelanjaan dengan menawarkan keleluasaan bagi pelanggan untuk membayar nanti secara berkala.

“Paylater telah terbukti menjadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan industri e-commerce yang paling signifikan, bukan hanya di Indonesia tapi juga di ranah global,” kata Indina.

Menurut Indina, rata-rata konsumen berbelanja sebanyak 25 kali dalam setahun dengan nilai rata-rata pembelanjaan hingga 30 persen lebih tinggi menggunakan Kredivo, angka yang jauh melampaui pemain global lainnya.

Baca Juga: Pakai Layanan PayLater saat Belanja? Cermati Hal Ini Agar Tak Rugi

3. Paylater makin populer di masa pandemik

Bukan Kartu Kredit, Paylater Jadi Metode Pembayaran PopulerIlustrasi Belanja E-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)

Indina lebih lanjut menjelaskan bahwa Paylater semakin populer beberapa tahun terakhir terutama di masa pandemik, dimana pola transaksi makin bergeser ke digital dan masyarakat juga membutuhkan kredit untuk dapat mengatur keuangannya di masa yang tidak menentu.

Menurut 2021 Indonesian e-commerce Consumer Behavior Report yang diinisiasi oleh Kredivo dan Katadata Insight Center, metode pembayaran Paylater digunakan oleh 27 persen responden untuk berbelanja di e-commerce paling tidak satu kali dalam satu tahun terakhir. Persentase pemakaiannya terus meningkat dan bahkan angka pertumbuhannya berada di atas kartu kredit juga kartu debit.

Indina juga menjelaskan bahwa Kredivo sendiri kini memiliki lebih dari 4 juta pengguna atau mencapai lebih dari 50 persen dari basis pengguna kartu kredit di Indonesia, menjadi pemimpin industri Buy Now Pay Later (BNPL) dengan wallet share setidaknya 50 persen di mayoritas merchant e- commerce di Indonesia.

Untuk dapat terus mendorong pertumbuhan ini serta menciptakan ekosistem yang sehat, Indina mengatakan tentunya diperlukan sinergi dari berbagai pihak seperti pelaku usaha, regulator serta asosiasi.

“Bulan Fintech Nasional dan Indonesia Fintech Summit menjadi wadah yang tepat untuk bisa saling bertukar pandangan serta menginisiasi kolaborasi antar lini dalam ekosistem digital. Melalui kesempatan ini juga, kami mencoba untuk memberikan sosialisasi dan literasi yang lebih mendalam kepada masyarakat mengenai Paylater beserta manfaat dan risikonya,” ujar Indina.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya