Ini yang Ingin Dibeli Orang Bergaji di Bawah Rp5 Juta vs Rp20 Jutaan 

Survei: Masyarakat bergaji Rp5 jutaan lebih minat beli rumah

Jakarta, IDN Times – Masyarakat Indonesia di  Jabodetabek yang berpenghasilan Rp5 juta ke bawah lebih tertarik membeli rumah ketimbang mereka yang memiliki penghasilan Rp20 juta ke atas. Pernyataan tersebut merupakan hasil dari survei yang dilakukan Lifepal.co.id.

Survei Perilaku Keuangan dan Konsumsi Masyarakat Jabodetabek di Masa Pandemi tersebut dilakukan dengan metode random sampling terhadap 400 responden yang merupakan warga domisili Jabodetabek.

Survei berlangsung pada awal Triwulan IV 2020 yaitu, 6 Oktober hingga 18 November 2020, menurut penulis laporan Aulia Akbar, Financial Educator dan Periset Lifepal. Responden dalam survei ini adalah laki-laki sebanyak 47,4 persen dan perempuan 52,6 persen.

Responden dikategorikan pula dalam kategori penghasilan. Sebanyak 13 persen responden memiliki penghasilan di bawah Rp5 juta per bulan, 40,4 persen berpenghasilan Rp5 hingga Rp10 juta, 29,3 persen berpenghasilan Rp10 hingga Rp20 juta per bulan, dan 17,3 persen dengan penghasilan Rp20 juta ke atas per bulan.

Baca Juga: 7 Perangkat Rumah Pintar Terbaik, Bikin Rumah Jadi Canggih

1. Mereka yang berpenghasilan lebih dari Rp20 juta kurang berminat beli rumah

Ini yang Ingin Dibeli Orang Bergaji di Bawah Rp5 Juta vs Rp20 Jutaan Ilustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Jika melihat daftar responden berdasarkan kategori pendapatannya, orang-orang yang memiliki penghasilan di atas Rp20 juta jelas memiliki daya beli yang jauh lebih tinggi daripada yang lain. Namun ternyata hal itu tidak berarti mereka ingin membeli sesuatu yang lebih mahal juga, seperti rumah.

Hasil survei itu justru menunjukkan bahwa di masa pandemik ini, responden dengan tingkat penghasilan di atas Rp20 juta kurang tertarik dalam membeli rumah, apartemen, maupun tanah.

“Meski demikian, keinginan mereka untuk memiliki properti masih jauh lebih besar ketimbang responden berpenghasilan Rp5 juta hingga Rp10 juta,” kata laporan itu.

“Ketertarikan dalam membeli aset properti maupun kendaraan bermotor ternyata didominasi oleh responden berpenghasilan di bawah Rp5 juta per bulan, dan yang berpenghasilan Rp5 juta hingga Rp10 juta.”

Terkait aset properti seperti rumah, tanah, maupun apartemen, laki-laki masih cukup mendominasi dari segi keinginan membelinya, tambah laporan itu.

2. Minat beli kendaraan

Ini yang Ingin Dibeli Orang Bergaji di Bawah Rp5 Juta vs Rp20 Jutaan Ilustrasi Kecelakaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Menurut survei, kendaraan yaitu mobil dan motor menduduki posisi paling buncit di antara aset-aset fisik lainnya yang diminati para responden untuk dibeli. Jika laki-laki mendominasi dalam hal keinginan membeli rumah ketimbang perempuan, maka dalam hal membeli kendaraan, perempuan lebih mendominasi.

“Di masa pandemi, perempuan lebih tertarik beli mobil, laki-laki pilih motor,” kata laporan tersebut.

Dari hasil survei juga diketahui bahwa responden perempuan lebih tertarik membeli mobil. Hal itu tertera dari hasil survei yang menunjukkan bahwa keinginan responden perempuan membeli mobil mencapai 31,1 persen sementara itu laki-laki hanyalah 29,8 persen.

“Namun untuk motor, keinginan dari responden pria mencapai 27,4 persen, sementara itu perempuan hanya 24,6 persen. “

Baca Juga: Mobil-mobil Korea di Bawah Rp50 Juta, Biar Bekas Tapi Masih Berkelas! 

3. Minat membeli rendah

Ini yang Ingin Dibeli Orang Bergaji di Bawah Rp5 Juta vs Rp20 Jutaan Ilustrasi Belanja Online (IDN Times/Meiska Irena)

Meski para responden memiliki minat membeli, namun keinginan membeli aset properti maupun kendaraan ternyata cukup rendah di saat pandemik, yaitu kurang dari 50 persen.

“Keinginan untuk membeli aset properti maupun kendaraan untuk penggunaan pribadi pun tidak sampai 50 persen.” jelas laporan itu sebelum menambahkan bahwa Bank Indonesia (BI) juga telah melakukan survei terkait Indeks Harga Properti Residensial (IHPR).

Dari survei BI, diketahui bahwa IHPR di kuartal III 2020 tumbuh 1,51 persen (yoy). Meski dinyatakan tumbuh namun pertumbuhan ini sifatnya terbatas. Di samping itu, ada pula penurunan penjualan di sektor yang sebesar 30,93 persen yoy untuk segala tipe rumah.

Sementara itu, mengacu pada data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), volume penjualan mobil selama 10 bulan di tahun 2020 mencapai 421.089 unit. Jumlah ini menyusut 50,53 persen ketimbang periode yang sama di tahun 2019 yaitu 851.222 unit.

Baca Juga: Minta Naik Gaji di Tengah Pandemik? Bisa Lho, Ini Caranya

Topik:

  • Umi Kalsum
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya