Mau Resign di Tengah Pandemik? Perhatikan Dulu Hal Berikut

Jangan langsung resign meski sudah dapat pekerjaan baru

Jakarta, IDN Times – Pandemik COVID-19 telah terbukti membawa dampak buruk pada perekonomian. Namun, di saat pandemik sekalipun, ada banyak orang yang justru memilih meninggalkan pekerjaan mereka alias resign.

Salah satu negara yang melaporkan jumlah orang yang berhenti dari pekerjaan terbanyak yaitu Amerika Serikat (AS). Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, ada empat juta orang Amerika berhenti dari pekerjaan mereka pada April 2021 saja, dan merupakan rekor tertinggi.

Salah satu alasan tingginya jumlah pegawai yang meninggalkan pekerjaan yaitu karena memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkan tentang diri sendiri. Seperti, memastikan apakah mereka menikmati pekerjaan yang dijalankan.

"Kami memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkan: Apakah saya menikmati apa yang saya lakukan? Apakah ada cara yang saya bisa lakukan untuk mendapatkan lebih banyak kesenangan?" kata perencana keuangan, Diahann Lassus, menurut CNBC.

"Itu masuk akal, mengingat apa yang telah kita lalui. Hidup ini terlalu singkat," lanjut perempuan yang juga menjabat kepala pengelola di Peapack Private Wealth Management, yang berbasis di New Providence, New Jersey tersebut.

Jika mengajukan pengunduran diri ada dalam daftar rencana di tengah pandemik ini, maka ada baiknya mempertimbangkan dulu hal-hal berikut:

Baca Juga: [BREAKING] PPKM Darurat Berlaku 3-20 Juli, Kantor Wajib WFH 100 Persen

1. Siap menghadapi pengeluaran besar

Mau Resign di Tengah Pandemik? Perhatikan Dulu Hal BerikutIlustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Sebelum mengajukan pengunduran diri, pastikan terlebih dulu apakah jika kelak dihadapkan pada masalah ekonomi besar, maka akan dapat menanganinya tanpa mengalami kendala pengeluaran.

Selain itu, penting juga untuk belajar mengenai pengeluaran dari tahun-tahun sebelumnya. Tujuannya adalah untuk dapat memastikan apakah akan bisa berhenti bekerja dengan nyaman.

2. Miliki tabungan untuk keadaan darurat

Mau Resign di Tengah Pandemik? Perhatikan Dulu Hal BerikutIlustrasi Menabung (IDN Times/Mardya Shakti)

Jangan meninggalkan pekerjaan tanpa memiliki dana darurat yang dapat menutupi biaya hidup selama enam hingga 12 bulan.

"Jika Anda membutuhkan uang, hal terakhir yang ingin Anda lakukan adalah menariknya keluar dari rekening pensiun dan membayar semua pajak dan kemungkinan denda untuk melakukan itu," kata Lassus.

3. Perhatikan tawaran yang diberikan calon perusahaan baru

Mau Resign di Tengah Pandemik? Perhatikan Dulu Hal BerikutIlustrasi Asuransi (IDN Times/Mardya Shakti)

Jika mengundurkan diri karena mendapatkan pekerjaan baru, maka ada baiknya untuk mencari tahu apakah perusahaan baru menyediakan asuransi kesehatan karena ini menjadi semakin penting di masa pandemik COVID-19.

Selain itu, jangan lupa pastikan juga apakah pekerjaan baru yang dituju dapat segera dimulai atau apakah harus menunggu selama beberapa waktu.

4. Manfaatkan tunjangan yang didapat

Mau Resign di Tengah Pandemik? Perhatikan Dulu Hal Berikutilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Jika bekerja, perhatikan baik-baik tunjangan lain yang diberikan pemberi kerja. Itu bisa berupa asuransi jiwa, saham perusahaan, dan rekening pengeluaran yang fleksibel.

"Benar-benar ketahui bagaimana Anda memanfaatkan dukungan itu sekarang dan bersikap strategis tentang jalan keluar Anda," kata Certified Financial Planner (CFP), Sophia Bera, pendiri Gen Y Planning yang berbasis di Austin, Texas.

Baca Juga: 6 Prinsip Simpel dalam Menabung, Tahu-tahu Terkumpul Banyak!

5. Pastikan untuk bernegosiasi

Mau Resign di Tengah Pandemik? Perhatikan Dulu Hal BerikutIlustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Jika alasan berhenti bekerja adalah karena ingin fleksibilitas dalam bekerja, maka jangan segan untuk meminta pengaturan kerja dari rumah dengan atasan saat ini. Sebab tidak ada yang tahu apakah perusahaan akan memberi kelonggaran meski telah mengumumkan semua orang akan kembali bekerja di kantor.

"Banyak pengusaha sebenarnya lebih bersedia menerima orang daripada yang Anda kira, terutama jika Anda adalah karyawan yang berharga," kata Ted Rossman, analis industri senior di Bankrate.

Sementara itu, Bera mengatakan perlu juga untuk mempertimbangkan untuk beralih ke tim lain di perusahaan yang sama. Bukan resign.

"Lihat apakah Anda lebih menyukainya. Kalau tidak, Anda bisa berhenti," ujar Bera.

"Itu memberi kita lebih banyak waktu untuk mengumpulkan tabungan, memaksimalkan manfaat perusahaan, dan bersiap untuk pensiun," lanjutnya.

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya