SHAREit Incar Offline Consumer untuk Kembangkan Ekosistem Digital

Ada banyak orang Indonesia yang belum terhubung ke Internet

Jakarta, IDN Times – Perusahaan teknologi global SHAREit Group bertujuan untuk menjangkau lebih banyak offline consumer di kawasan Asia Tenggara tahun ini. Untuk itu, perusahaan akan fokus pada pengembangan ekosistem digital di 2022 ini.

“Tahun ini SHAREit mematangkan komitmennya dalam membantu perwujudan collaborative society secara global, khususnya Indonesia, termasuk membangun keterlibatan masyarakat offline,” menurut perusahaan dalam pernyataannya, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga: 5 Fakta Internet of Everything, ketika Segala Hal Terhubung Internet

1. Masih banyak orang Indonesia yang belum terhubung ke internet

SHAREit Incar Offline Consumer untuk Kembangkan Ekosistem DigitalIlustrasi Penelitian/Riset (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut perusahaan, yang dimaksud dengan offline consumer adalah mereka yang berada di wilayah yang minim konektivitas, bukan konsumen yang sudah terhubung dalam platform digital dan dikelilingi perangkat yang tersambung dengan internet.

Kawasan Asia Tenggara sendiri merupakan rumah bagi 643 juta orang yang tinggal di 10 negara dengan tingkat kematangan digital yang berbeda. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan Indonesia, ekonomi digital Indonesia diprediksi tumbuh hingga delapan kali lipat di tahun 2030 dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun. Bahkan industri B2B (business-to-business) juga akan tumbuh sebesar 13 persen atau setara dengan Rp763 triliun.

Dalam laporan oleh World Bank yang berjudul “Beyond Unicorns: Harnessing Digital Technologies for Inclusion in Indonesia” menunjukkan bahwa masih terdapat 49 persen orang dewasa Indonesia yang masih belum terhubung ke Internet.

Baca Juga: Indonesia Makin Cakap Digital: Pentingnya Literasi Digital

2. Enabler untuk ekosistem aplikasi

SHAREit Incar Offline Consumer untuk Kembangkan Ekosistem DigitalIlustrasi Pebisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Global VP & Partner SHAREit Group Karam Malhotra mengatakan bahwa dalam mengejar target untuk menjangkau lebih banyak offline consumer di kawasan Asia Tenggara, perusahaan akan memanfaatkan kekuatan seluler.

“Kelompok audiens ini menjadi sangat penting karena collaborative society hanya akan dapat terwujud melalui keterlibatan semua aspek. SHAREit, yang merupakan platform berbagi dan penemuan konten, memungkinkan pengguna berbagi file dan konten bahkan saat mereka offline,” katanya dalam acara SHAREit Virtual Indonesia Media Event, Kamis.

Selain itu, Karam menjelaskan SHAREit berupaya menjadi enabler untuk ekosistem aplikasi dan telah bermitra dengan perusahaan fintech hingga aplikasi jejaring sosial untuk membantu mereka menjangkau masyarakat luas yang masih belum terpapar layanan digital.

“Wilayah seperti Indonesia dan Filipina masih memiliki populasi “offline consumer” yang cukup besar, yang mana kerap kali masih ditemukan kegagalan dalam mengakses konten dan hiburan karena keterbatasan digital atau kurangnya konektivitas,” kata Karam.

Ia menambahkan bahwa untuk menyikapi hal ini, SHAREit menghadirkan solusi pemasaran untuk semua tahap saluran pemasaran, mulai dari awareness hingga akuisisi pengguna. Ia juga menyebut aplikasi SHAREit bertindak sebagai penerbit media untuk merek dari berbagai sektor/industri karena jangkauannya yang luas.

Baca Juga: 5 Produk Drone High-end dengan Fitur dan Teknologi Paling Canggih

3. Diinstal oleh hampir 2,4 miliar pengguna global

SHAREit Incar Offline Consumer untuk Kembangkan Ekosistem DigitalIlustrasi Bank. (IDN Times/Aditya Pratama)

SHAREit yang awalnya dikenal sebagai aplikasi berbagi file, bertransformasi menjadi platform pemasaran yang efektif, dan mampu membantu kliennya dalam mengakuisisi pengguna baru, menawarkan opsi pembayaran digital kepada pengguna, sekaligus memonetisasi pengguna mereka dengan mulus berkat jaringan pengguna SHAREit yang kuat. Statistik menunjukkan bahwa rangkaian aplikasi SHAREit Group telah diinstal oleh hampir 2,4 miliar pengguna di seluruh dunia.

“Kami berspesialisasi dalam solusi kinerja pemasaran dan membantu mendorong pertumbuhan pengguna berbagai brand, hanya dengan aplikasi seluler. Ada berbagai unit iklan dan format iklan yang SHAREit gunakan termasuk iklan banner/gif/video ads, iklan splash, iklan pop up, dan lainnya, mengkurasi kampanye yang dijalankan untuk membantu brand dalam menjangkau audiens yang belum terpapar,” jelas Karam.

Salah satu contohnya adalah kampanye yang mereka lakukan untuk Alodokter, aplikasi teknologi kesehatan yang menghubungkan berbagai dokter dan rumah sakit dengan jutaan pasien Indonesia. Aplikasi ini menjadi sangat relevan terutama dalam kondisi pandemik seperti sekarang ini.

“Saat menjalankan kampanye ini, iklan akan tersedia dalam laman “Aplikasi Populer” dan posisi spanduk halaman utama, memungkinkan pengguna dan komunitas SHAREit dengan mudah terpapar dengan konten dari kampanye tersebut. Dalam waktu kurang dari 3 minggu, kampanye ini meningkatkan penginstalan aplikasi, bahkan lebih jauh, sebagian besar pengguna yang diakuisisi dengan cepat mendaftar dan menjelajahi layanan yang tersedia di aplikasi Alodokter,” kata Karam.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya