BCA Bagikan Dividen Rp205 per Saham

Berasal dari laba bersih BCA Rp40,7 triliun

Jakarta, IDN Times – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membagikan dividen tunai sebesar Rp205 per saham. Sumber dividen itu sendiri berasal dari laba bersih BCA yang mencapai Rp40,7 triliun.

Jumlah dividen tunai yang dibagikan BCA saat ini meningkat 41,4 persen dibandingkan dividen tunai yang dibagikan untuk tahun buku 2021.

“Hasil keputusan RUPST, termasuk pembagian dividen tunai ini merupakan komitmen Perseroan untuk senantiasa memberikan nilai tambah yang berkesinambungan kepada pemegang saham,” ujar Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja dalam keterangannya, Kamis (16/3/2023).

Baca Juga: Bos BCA Siap Pakai ChatGPT Gantikan Chatbot

1. Dividen telah dibayarkan sejak Desember 2022

BCA Bagikan Dividen Rp205 per Sahamilustrasi dividen (IDN Times/Esti Suryani)

Adapun dividen tunai tersebut sudah termasuk dividen interim tunai tahun buku 2022 sebesar Rp35 per saham.

Dividen tersebut telah dibayarkan oleh BCA kepada para pemegang saham pada 20 Desember 2022.

Dengan demikian, sisa yang akan dibayarkan BCA pada tanggal yang akan ditetapkan oleh Direksi Perseroan adalah sebesar Rp170 per saham.

2. BCA raup laba bersih Rp40,7 triliun

BCA Bagikan Dividen Rp205 per Sahamilustrasi laba bersih (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya diberitakan, BCA memperoleh laba bersih sebesar Rp40,7 triliun pada 2022 atau tumbuh 29,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Jahja mengatakan, kinerja perusahaan yang solid tidak terlepas dari kepercayaan nasabah serta dukungan pemerintah dan otoritas terkait.

"Meskipun terdapat tantangan berupa ketidakpastian perekonomian global, kami melihat momentum bisnis di Indonesia kembali bertumbuh," kata dia dalam konferensi pers virtual, 26 Januari lalu.

 

Baca Juga: Direktur Utama Jahja Setiaatmadja Lepas Saham BCA, Ini Alasannya 

3. Pertumbuhan kredit BCA mencapai 11,7 persen

BCA Bagikan Dividen Rp205 per SahamMenara BCA. (dok. BCA)

BCA bersama entitas anak menutup tahun 2022 dengan pertumbuhan total kredit sebesar 11,7 persen (yoy) menjadi Rp711,3 triliun, lebih tinggi dari target pertumbuhan 8-10 persen. Pertumbuhan tersebut sejalan dengan pemulihan yang luas di seluruh segmen pinjaman.

Bank sejuta umat ini mencatat pemulihan permintaan kredit yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Kredit korporasi naik 12,5 persen (yoy) mencapai Rp322,2 triliun pada Desember 2022. Sementara kredit komersial dan UKM meningkat 10,1 persen (yoy) mencapai Rp210,2 triliun.

Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 13,4 persen (yoy) menjadi Rp13,8 triliun seiring dengan meningkatnya berbagai aktivitas masyarakat, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 11,7 persen (yoy) menjadi Rp171,3 triliun.

 

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya