Gak Perlu Autopanik kalau IHSG Ambruk, Ini Solusi yang Bisa Kamu Ambil

Investor bisa melakukan diversifikasi investasi

Jakarta, IDN Times - Para investor saham tak perlu panik jika Indeks Harga Saham Gabugan (IHSG) melemah atau merosot seperti pada periode usai Lebaran beberapa waktu lalu. IHSG sempat merosot ke zona merah seusai libur Lebaran ke 147,96 poin atau minus 2,18 persen pada level 6.645,44 per 19 Mei 2022 lalu.

Alih-alih panik, kamu justru bisa memanfaatkan momen tersebut dengan menambah instrumen investasinya, yakni reksa dana. Direktur PT Insight Investments Management, Ria M Warganda menyarankan agar investor untuk tidak panik menanggapi gejolak yang berlangsung selama situasi penurunan nilai IHSG.

"Investor dengan profil risiko agresif dapat memanfaatkan momen ini untuk menambah investasi dengan reksa dana indeks saham. Investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi pada reksa dana tersebut yang dibuat untuk meniru pergerakan dan kinerja dari suatu tolok ukur yang telah ditentukan," tutur Ria dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Selasa (31/5/2022).

Baca Juga: 5 Perbedaan Dana Darurat dan Tabungan, Lebih Penting yang Mana? 

1. Rekomendasi reksa dana indeks saham

Gak Perlu Autopanik kalau IHSG Ambruk, Ini Solusi yang Bisa Kamu Ambililustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Ria pun kemudian merekomendasikan beberapa reksa dana indeks saham yang bisa dijadikan instrumen investasi para investor.

Pertama, Reksa Dana Insight Indeks IDX30 (iIDX30) yang mengacu kepada konstituen Indeks Saham IDX30 dan memiliki kinerja YTD per 24 Mei 2022 sebesar 7,63 persen.

Kedua, Reksa Dana Indeks Insight Sri Kehati Likuid (ISL) yang mengacu kepada konstituen indeks saham SRI-Kehati dan memiliki kinerja secara YTD sebesar 12,02 persen.

Sebagai info tambahan, kinerja YTD sampai dengan akhir April 2022 RD iIDX30 dan ISL sempat mencapai 15,84 persen dan 18,87 persen. Itu berarti sepanjang bulan Mei 2022 kedua RD Indeks tersebut sudah terkoreksi masing-masing -8,21 persen dan -6,85 persen.

"Hal tersebut bisa jadi faktor menarik bagi investor yang memanfaatkan momentum koreksinya market, didukung dengan fundamental ekonomi Indonesia yang masih solid kami lihat saat ini merupakan momentum yang baik untuk nasabah menambah lagi investasi di reksa dana indeks saham," tutur Ria.

Baca Juga: 5 Tips Biar Gak Ketipu Platform Investasi Bodong

2. Pentingnya diversifikasi investasi saat ini

Gak Perlu Autopanik kalau IHSG Ambruk, Ini Solusi yang Bisa Kamu AmbilIlustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, pada kondisi saat ini diversifikasi investasi dianggap Ria perlu dilakukan oleh para investor. Ria mengatakan, diversifikasi investasi sangat diperlukan guna meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan yang didapatkan para investor.

Misalnya dengan reksa dana pasar uang karena pergerakannya yang cenderung stabil, tetapi memiliki potensi imbal hasil yang menarik. Insight merekomendasikan Insight Money (I-Money) yang memiliki kinerja YTD per 24 Mei 2022 sebesar 2,24 persen YTD, jauh lebih tinggi 1,21 persen bila dibandingkan dengan benchmark-nya. Adapun sejak peluncurannya, I-Money memiliki pertumbuhan sebesar 55 persen.

"Selain memberikan potensi imbal hasil yang optimal, investasi dengan produk Reksa Dana Insight para investor juga berkesempatan untuk berkontribusi dalam beragam kegiatan sosial untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan," ucap Ria.

Baca Juga: Tips Investasi Kripto saat Harganya Anjlok, Jangan Langsung Panik!

3. Reksa dana bisa jadi instrumen investor pemula

Gak Perlu Autopanik kalau IHSG Ambruk, Ini Solusi yang Bisa Kamu Ambilunsplash.com/austin distel

Selain untuk investor lama, reksa dana juga cocok dijadikan instrumen investasi bagi investor pemula. Hal itu disebabkan reksa dana sebagai edia investasi dengan imbal hasil yang cukup besar. Namun, risiko yang harus dihadapi pun sebanding dengan return yang dihasilkan.

Modal awal untuk berinvestasi dalam reksa dana cenderung ramah di kantong dan investor tidak perlu repot mengecek portofolio karena ada Manajer Investasi yang akan menolong investor untuk mengelola dananya. Dengan begitu, kamu tidak perlu memikirkan kemana uang harus diletakkan untuk mendapatkan keuntungan.

Salah satu jenis investasi yang banyak dipilih adalah Reksa Dana Pasar Uang (RDPU). Reksa dana ini termasuk jenis investasi jangka pendek dengan risiko yang rendah. Selain itu, minimal modal yang dibutuhkan untuk berinvestasi di RDPU minimal Rp100 ribu saja.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya