Silicon Valley Bank Kolaps Usai Krisis Modal dalam 48 Jam

Kegagalan terbesar kedua lembaga keuangan di AS

Jakarta, IDN Times - Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan kolaps pada Jumat, 10 Maret 2023 setelah mengalami krisis modal dalam 48 jam sebelumnya. Kebangkrutan SVB menjadi kegagalan terbesar kedua sebuah lembaga keuangan dalam sejarah Amerika Serikat (AS).

Regulator California kemudian menutup pemberi pinjaman dari sektor teknologi dan menempatkannya di bawah kendali US Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC).

Dalam hal tersebut, FDIC akan bertindak sebagai penerima yang akan melikuididisasi aset SVB guna membayar kembali nasabahnya, termasuk deposan dan kreditur.

Baca Juga: Shopee Creative Hub Asah Skill Anak Muda Solo, Mirip Sillicon Valley

1. Tanda-tanda kebangkrutan SVB terjadi sejak 8 Maret 2023

Silicon Valley Bank Kolaps Usai Krisis Modal dalam 48 Jamilustrasi pailit (IDN Times/Nathan Manaloe)

Aroma kebangkrutan SVB mulai tercium sejak Rabu, 8 Maret 2023. Laporan dari CNN Business menyebutkan, kala itu SVB mengumumkan penjualan banyak sekuritas dengan kerugian.

SVB juga mengumumkan bakal menjual saham baru senilai 2,25 miliar dolar AS guna menopang neracanya.

Namun, hal tersebut justru memicu kepanikan para perusahaan modal ventura yang kemudian menyarankan perusahaan-perusahaan di bawahnya untuk menarik uang mereka dari SVB.

2. Saham SVB mulai jatuh pada 9 Maret 2023

Silicon Valley Bank Kolaps Usai Krisis Modal dalam 48 JamIlustrasi Grafik Penurunan (IDN Times/Arief Rahmat)

Saham SVB pun jatuh pada Kamis, 9 Maret 2023. Kemudian pada Jumat pagi, perdagangan saham SVB dihentikan dan upaya pencarian pembeli saham mereka atau penanam modal lainnya juga dihentikan.

"Kondisi SVB memburuk begitu cepat sehingga tidak bisa bertahan, setidaknya dalam lima jam lagi. Itu karena deposan menarik uang mereka begiu cepat sehingga bank menjadi bangkrut," ucap CEO Better Markets, Dennis M Kelleher, dikutip dari CNN Business, Minggu (12/3/2023).

Baca Juga: Jababeka Bakal Bangun Silicon Valley di Bekasi

3. SVB kerap memberikan pendanaan buat startup

Silicon Valley Bank Kolaps Usai Krisis Modal dalam 48 JamIlustrasi Startup (IDN Times/Aditya Pratama)

SVB sendiri erat kaitannya dengan startup dan perusahaan teknologi karena memang bank tersebut kerap memberikan pendanaan untuk mereka. Tak heran jika kemudian SVB menjadi salah satu bank di AS dengan jumlah aset terbesar.

Mengutip Euronews, pada akhir 2022 lalu, aset yang dimiliki SVB tercatat sebesar 209 miliar dolar AS, sedangkan jumlah simpanan di dalamnya adala 175,4 miliar dolar AS.

SVB bermitra dengan hampir separuh dari semua perusahaan ventura teknologi dan juga perusahaan layanan kesehtaan di AS. Banyak dari mereka kemudian menarik depositonya dari SVB.

Topik:

  • Hana Adi Perdana
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya