Badan Pangan Dunia: Pengertian, Fungsi dan Jenisnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernah mendengar Badan Pangan Dunia? Organisasi Pangan dan Pertanian dunia dikenal dengan nama Food and Agriculture Organization (FAO) adalah organisasi multinasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Dibentuk sejak tahun 1945 di Quebec City, Quebec, Kanada. Sempat berpindah-pindah markas, kini bermarkas di Roma, Italia.
Tujuan FAO berdiri untuk meningkatkan tingkat nutrisi dan taraf hidup, menaikkan produktivitas, pemasaran hingga penyaluran produk pangan dan pertanian. Mempromosikan pembangunan desa dan melenyapkan kelaparan.
Upaya FAO merupakan upaya bersama-sama mencapai ketahanan pangan dan menyetarakan taraf hidup dengan melenyapkan kelaparan. Dari tujuan FAO, terdapat setidaknya empat aktivitas utamanya di antaranya:
- Memberikan bantuan pembangunan, khususnya untuk negara-negara berkembang.
- Menyediakan informasi terkait nutrisi, pangan, pertanian, perhutanan dan perikanan.
- Memberikan nasihat pada pemerintah terkait ketahanan pangan.
- Mengadakan forum netral untuk membicarakan serta menyusun kebijakan mengenai isu utama pangan dan pertanian.
Kegiatan FAO ditujukan terutama pada negara-negara anggotanya untuk bersama mengatasi masalah pangan dunia. Indonesia termasuk satu dari 194 negara anggota.
Baca Juga: Apresiasi Pakar Pangan UB untuk Indonesia Sebagai Anggota Dewan FAO
1. Cara sederhana mengatasi masalah pangan
Baca Juga: Sri Lanka Krisis Pangan, Cadangan Devisa Kian Menyusut
Sebenarnya masalah pangan adalah masalah global yang menyangkut hajat hidup manusia, karenanya yang memiliki tanggung jawab mengatasinya bukan hanya organisasi pangan melainkan seluruh manusia. Setiap sektor makanan memiliki peran penting untuk turut memastikan ketersediaan pangan.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk turut serta memastikan ketersediaan pangan, tidak perlu cara yang heroik, cukup dengan mengubah gaya hidup dengan konsumsi makanan sehat. Terlebih jika dapat memproduksi sendiri pangan untuk dikonsumsi.
Berikut beberapa cara sederhana turut serta mengatasi masalah pangan:
Baca Juga: Faisal Basri: Tak Perlu Badan Pangan Nasional jika K/L Jalankan Tugas
Dengan cara-cara tersebut, setiap individu dapat berperan aktif dalam menjaga ketahanan pangan dunia. Tidak perlu menunggu kegiatan dari FAO sebagai badan pangan dunia untuk menciptakan ketahanan pangan secara global.
2. Konsumsi makanan sehat dan beragam
Memperbaiki pola hidup dengan konsumsi makanan sehat baik untuk kesehatan tubuh, menjauhkan dari beragam penyakit. Selain itu perlu diketahui komsumsi makanan sehat tidak baik untuk kesehatan tubuh, melainkan juga berperan mengatasi masalah pangan.
Konsumsi makanan sehat dan beragam sebagai upaya mendorong berbagai makanan sehat terus diproduksi. Dengan pola makanan sehat dan beragam juga mendorong keanekaragaman hayati.
3. Pilih produk atau toko lokal
Berikutnya dengan memilih produk lokal atau membeli dari toko/ penjual lokal. Upaya ini dapat membantu petani lokal mau pun Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM), agar petani dapat terus menghasilkan produk makanan, dan mendorong menghasilkan keragaman tanaman.
Konsumsi produk lokal juga lebih segar apalagi diambil langsung dari petani. Konsumen juga dapat memastikan sendiri kualitas produk dari produsennya.
4. Pilih makanan musiman
Editor’s picks
Produk makanan yang beredar di pasaran saat tidak sedang musim didapat dari impor dari luar negeri. Produk tersebut perlu menempuh perjalanan jauh yang dapat menurunkan kualitasnya.
Memilih mengonsumsi makanan ketika sedang musim lebih baik, karena merupakan produksi petani atau produsen lokal. Rasa dan tingkat kematangan makanan juga lebih berkualitas dan tentu masih segar dan bergizi.
5. Inisiatif untuk bergabung dengan komunitas
Alih-alih hanya mengonsumsi, akan lebih baik menjadi produsen untuk konsumsi sendiri. Inisiatif tersebut bisa dengan mencari dan bergabung dengan komunitas yang bertujuan mewujudkan ketahanan pangan.
Dengan memproduksi kebutuhan pangan sendiri, bisa memastikan sendiri kualitas produk, misalkan ingin mengonsumsi pangan yang bebas pupuk kimia bisa menggantinya dengan pupuk organik. Aktivitas menanam juga sebagai kegiatan positif mengatasi kejenuhan.
6. Menanam bahan makanan di rumah
Tidak harus bergabung secara kolektif, bisa juga membuat lahan hijau menumbuhkan bahan pangan di rumah. Tidak perlu lahan yang luas untuk bisa menanam, bahkan dengan balkon bisa disulap menjadi lahan menanam sayur dan buah untuk dikonsumsi.
Jika ditekuni, hasil pangan yang diproduksi tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri, melainkan bisa dibagikan atau dijual. Jadi selain bisa menghemat pengeluaran juga menguntungkan ketika dijalani dengan serius.
7. Hargai petani dengan tidak membuang makanan
Terlihat remeh namun dampaknya cukup signifikan adalah tidak membuang-buang makanan. Dengan cara mengambil makanan secukupnya agar tidak menyisakan banyak makanan.
Dengan tidak membuang makanan artinya menghargai petani sebagai produsen makanan.
8. Sebarkan pengaruh positif
Mengajak lebih banyak orang untuk turut serta mendukung ketahanan pangan dapat lebih baik. Seperti kebiasaan mengonsumsi makanan sehat hingga gerakan menanam kebutuhan secara mandiri.
Di zaman sekarang ajakan atau kampanye dapat dilakukan menggunakan sosial media, di media sosial dapat dengan mudah menemukan kampanye serupa ditandai dengan beragam tagar.
9. Program dukung makanan di ranah pendidikan
Menciptakan ketahanan pangan secara serius dapat dilakukan dengan menciptakan program di dunia pendidikan sebagai investasi ketahanan pangan jangka panjang.
Program di dunia pendidikan ini dapat berupa menanamkan kesadaran pentingnya pola makan yang baik, mempromosikan makan sehat melalui pendidikan, tidak membuang-buang makanan dan lain sebagainya.