Beban Tetap: Pengertian dan Contohnya
ilustrasi uang (unsplash.com/Sharon McCutcheon)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pada sebuah bisnis, biaya dan beban merupakan hal penting pada sebuah akuntansi biaya dan akuntansi manajemen. Akan tetapi tujuan dari informasi tersebut akan digunakan untuk proses pengendalian, pengambilan keputusan dan juga perencanaan.
Secara umum, biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Keduanya tentunya mempunyai perbedaan yang harus diketahui oleh para pebisnis. Hal ini tidak lain karena ada kaitannya dengan cara perusahaan dalam mengambil keputusan di kemudian hari. kemudian, apa itu beban tetap? simak penjelasan selengkapnya di bawah ini
Baca Juga: Biaya Pasang Iklan di Times Square Bisa Mencapai Rp720 Juta per Hari
1. Definisi biaya tetap (fixed cost)
pixabay/stevepbBiaya tetap merupakan sebuah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan secara terus-menerus dan tidak akan mengalami perubahan. Sebab itulah, biaya tetap tidak akan terpengaruh oleh berbagai perubahan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Biaya tetap sendiri terbagi menjadi dua macam yaitu, committed fixed cost dan juga discretionary fixed cost. Adapun beberapa biaya yang masuk dalam kategori biaya tetap adalah gaji karyawan, biaya asuransi, pajak, biaya sewa gedung, dan lain sebagainya.
2. Contoh biaya tetap
Pexels/Karolina GrabowskaMeskipun biaya tetap cenderung konstan dan tidak berubah. Namun, terkadang biaya tetap juga akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Adapun beberapa contoh dari biaya tetap sebagai berikut:
1. Depreciation (Penyusutan)
Penyusutan dalam dunia akuntansi merupakan pembebanan sistematis dan bertahap pada biaya aset yang berwujud selama masa pakainya.
2. Insurance (Asuransi)
Asuransi merupakan biaya berkala yang didasarkan pada kontrak asuransi.
3. Interest Expenses (Beban Bunga)
Beban bunga merupakan biaya yang dipinjam oleh perusahaan. Namun, beban bunga ini akan masuk kategori biaya tetap jika dalam perjanjiannya mencantumkan suku bunga tetap.
4. Property Tax (Pajak Properti)
Pajak properti merupakan pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan, nilai sendiri didasarkan pada nilai aset propertinya sendiri.
5. Rent (Biaya Sewa)
Biaya sewa merupakan biaya berkala yang dikeluarkan perusahaan untuk menyewa gedung dan sejenisnya. Guna menjalankan operasional perusahaan.
6. Salary (Gaji)
Gaji merupakan jumlah biaya tetap yang harus dibayarkan perusahaan kepada karyawannya.
7. Utility (Utilitas)
Yang termasuk dalam biaya utilitas adalah biaya pembayaran listrik, telepon, gas dan lain sebagainya.
Baca Juga: Inflasi Agustus Dipicu Biaya Iuran Sekolah dan Minyak Goreng
3. Definisi biaya variabel (variable cost)
unsplash.com/patrick perkinsBiaya variabel merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan yang selalu mengalami perubahan. Hal ini tidak lain karena adanya perubahan jumlah produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Semakin besar jumlah produksinya, semakin besar juga biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Begitu juga sebaliknya. Perubahan harga variabel ini tidak lain dipengaruhi oleh fluktuasi aktivitas perusahaan tersebut.
Editor’s picks
4. Contoh biaya variabel
Ilustrasi Pebisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)Berikut ini beberapa contoh biaya variabel.
1. Bahan langsung
Bahan langsung merupakan bahan baku yang yang digunakan untuk proses produksi secara langsung. Bahan langsung ini harganya bisa berubah sewaktu-waktu tergantung jumlah produk yang diproduksi.
2. Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung yang berperan langsung dalam produksi barang. Akan tetapi hanya gaji tenaga kerja sementara saja yang masuk dalam kategori ini.
3. Pemenuhan Kebutuhan Alat Produksi
Contoh lain dari biaya variabel adalah biaya untuk pembelian bahan yang dibutuhkan untuk proses operasi alat produksi.
4. Upah Lembur Tenaga Kerja
Selain upah untuk tenaga kerja langsung, biaya lembur karyawan tetap juga masuk dalam kategori biaya variabel.
5. Komisi
Komisi akan dihitung tiap target penjualan terpenuhi. Sebab hal ini tidak akan dipengaruhi oleh jumlah produksi dan juga penjualan.
5. Perbedaan biaya tetap dan biaya variabel
ilustrasi membuat rencana yang menarik (unsplash.com/perloov)Setelah kamu mengetahui definisi dari kedua biaya tersebut. Sebaiknya ketahui juga perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel.
1. Berdasarkan Penilaiannya
Jika ditinjau dari penilaiannya, biaya tetap ada kaitannya dengan waktu. Sedangkan biaya variabel berkaitan dengan volume.
2. Waktu Terjadinya
Mengingat biaya tetap tidak akan mengalami perubahan. Sifat biaya tetap itu pasti. Bahkan, jika tidak ada proses produksi yang dilakukan perusahaan tersebut.
Sementara itu, biaya variabel hanya akan ada jika perusahaan melakukan proses produksi. Jika tidak ada proses produksi, maka perusahaan tidak akan mengeluarkan biaya variabel.
3. Berdasarkan Biaya Satuannya
Biaya satuan pada biaya tetap akan berpengaruh terhadap harga satuan unit yang diproduksi. Jika unit yang dihasilkan dalam sekali produksi sangat banyak, maka biaya tetapnya akan turun tiap unitnya.
Sedangkan untuk biaya variabel, tidak akan dipengaruhi oleh jumlah unit yang diproduksi. Terlepas dari jumlah unit yang mereka produksi.
4. Berdasarkan Perilaku
Jika dilihat dari perilaku dan juga sifatnya, biaya tetap akan konstan hingga beberapa waktu tertentu. Sedangkan untuk biaya variabel, akan mengalami perubahan berdasarkan tingkat produksi yang dilakukannya.
5. Berdasarkan Pengertiannya
Jika ditinjau dari pengertiannya. Sudah pasti kedua biaya ini sangat berbeda. Dimana biaya tetap tidak dipengaruhi oleh fluktuasi sesaat. Sedangkan biaya variabel akan terus mengalami perubahan seiring dengan perubahan hasil produksi.
Baca Juga: Harus Dipersiapkan, 5 Pengeluaran Mendadak Ini Butuh Biaya Besar
Itu dia definisi dari biaya tetap dan juga biaya variabel, serta perbedaan dari kedua biaya tersebut. Semoga dengan adanya artikel ini bisa membantu kamu dalam memahami kedua biaya tersebut.
Berita Terkini Lainnya
