BI Rate: Pengertian, Fungsi dan Pengaruhnya pada Keuangan

Penjelasan apa itu BI Rate

Adanya Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral negara tidak lain bertanggung jawab untuk menjaga kestabilan perekonomian negara. Nah, salah satu strategi yang digunakan oleh BI untuk menghindari inflasi adalah dengan menerapakan BI Rate. 

BI rate biasanya dikenal sebagai suku bunga acuan, yang nilainya selalu berubah berdasarkan kondisi negara. Nah, jika kamu penasaran dengan yang dimaksud dengan apa itu BI Rate? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Baca Juga: Sejarah Bank Indonesia, Bank Sentral Penjaga Kestabilan Nilai Rupiah 

1. Definisi BI Rate

BI Rate: Pengertian, Fungsi dan Pengaruhnya pada KeuanganPixabay/Oberholster Venita

Salah satu tanggung jawab terbesar BI sebagai bank sentral suatu negara adalah mengatur agar nilai uang selalu stabil dan tidak mengalami perubahan yang mendadak dan ekstrem. Para ekonom sering menyebutnya inflasi.

Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah kenaikan harga-harga yang terjadi secara terus menerus dan berlebihan dari waktu ke waktu. Kenaikan ini berdampak pada harga barang lain dan dengan demikian nilai uang menurun. 

Misalnya, kamu awalnya dapat membeli 10 item dengan harga Rp1 juta. Namun, karena inflasi, uang hanya bisa membeli empat atau lima barang. Nah, untuk menghindari hal tersebut, Bank Indonesia perlu memiliki strategi yang mampu mengendalikan harga di pasar, salah satunya bidding BI. 

BI Rate merupakan salah satu instrumen kebijakan moneter yang paling efektif untuk menjaga inflasi dalam kisaran yang disepakati oleh pemerintah dan DP itu sendiri.

2. Fungsi BI Rate

BI Rate: Pengertian, Fungsi dan Pengaruhnya pada KeuanganIDN Times/Hana Adi Perdana

Setelah kamu mengetahui mengenai definisi dari BI Rate, ada baiknya kamu juga mengetahui fungsi utama dari BI Rate.

1. Mengontrol laju inflasi

BI rate berkaitan dengan inflasi. Sebab, inflasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penetapan BI Rate. Inflasi bisa diartikan sebagai kenaikan harga secara drastis. Hal ini dipengaruhi oleh volume peredaran uang dalam negeri, volume produksi barang dan jumlah pihak yang berkepentingan.

Selain itu BI Rate juga berfungsi untuk meningkatkan harga barang. Caranya dengan menekan laju peredaran uang. Jika inflasi naik, BI Rate juga akan naik. Setelah menekan peredarannya, BI baru bisa menurunkan BI Rate.

2. Menjaga ekonomi tetap stabil

BI Rate berdampak besar terhadap suku bunga acuan bagi lembaga perbankan. Jika BI Rate naik, suku bunga simpanan dan pinjaman juga akan naik. Begitu pula sebaliknya, jika BI Rate turun, begitu pula suku bunga simpanan dan pinjaman.

Baca Juga: Saatnya KPK Berburu Harun Masiku hingga Bank-bank Tinggalkan Aceh

3. Pengaruh fluktuasi BI Rate pada keuangan

BI Rate: Pengertian, Fungsi dan Pengaruhnya pada KeuanganIDN Times/Auriga Agustina

Penetapan suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia juga akan mempengaruhi suku bunga yang dibebankan kepada nasabah oleh bank tradisional. Jadi, jika suku bunga acuan atau BI Rate naik, maka suku bunga kredit akan naik. 

Hal ini juga berlaku untuk kondisi yang sebaliknya. Ada beberapa aspek keuangan kita yang mungkin terpengaruh, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pinjaman pribadi

Salah satu jenis pinjaman atau kredit yang sering diberikan oleh masyarakat adalah pinjaman pribadi. Tentu saja, tingkat suku bunga akan dipengaruhi oleh perubahan BI Rate yang ditetapkan oleh bank sentral. 

Semakin tinggi tingkat bunga, semakin mahal uang yang harus kamu bayarkan untuk melunasi bunga pinjaman.

2. Kredit pemilikan rumah (KPR)

BI Rate juga berpegaruh terhadap tinggi rendahnya suku bunga KPR. Semakin tinggi BI Rate, semakin tinggi juga suku bunga KPR, begitu juga sebaliknya. 

Perubahan ini biasanya tidak segera terjadi. Namun, itu masih akan berdampak pada jumlah uang yang harus kamu keluarkan untuk melunasi rumah kamu.

3. Tabungan dan deposito

Hal lain yang dipengaruhi suku bunga acuan adalah suku bunga dari deposito dan tabungan. Jika suku bunga acuan turun, suku bunga deposito juga akan lebih rendah. Namun, jika BI Rate naik, maka suku bunga deposito akan lebih tinggi.

4. Nilai tukar rupiah

Jika kamu sering harus bertransaksi dengan uang asing, sebaiknya perhatikan BI Rate. Hal ini karena nilai tukar akan dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga acuan. Biasanya fluktuasi nilai tukar yang berlebihan dapat dikendalikan oleh pemerintah, salah satunya dengan menaikkan BI Rate.

4. BI 7-day (Reverse) Repo Rate

BI Rate: Pengertian, Fungsi dan Pengaruhnya pada Keuanganunsplash.com/Yiorgos Ntrahas

Per 19 Agustus 2016, Bank Indonesia telah menetapkan BI 7-day (terbalik) sebagai suku bunga acuan. Perubahan ini bertujuan untuk mempercepat peredaran uang di komune. Sebab untuk menita seluruh uang yang ada di BI, diperlukan waktu satu tahun penuh, guna mengembalikan pinjaman publik. 

Namun, dengan aturan baru ini, kita hanya perlu menunggu tujuh hari dan kelipatannya agar bank bisa membayarkan uangnya. Kami berharap kebijakan ini dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dalam waktu yang lebih singkat.

Baca Juga: Kenali 8 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Ini

Itu dia yang perlu kamu ketahui dari BI Rate. Mulai dari definisi, fungsi serta pengaruhnya terhadap keuangan. Nah, dengan adanya ulasan mengenai BI Rate di atas semoga bisa bermanfaat untuk menambah wawasan kamu mengenai dunia perekonomian.

Topik:

  • Rinda Faradilla
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya