Biaya Bayar di Muka: Pengertian dan Contohnya

Penjelasan apa itu biaya bayar di muka

Jika kamu memiliki suatu perusahaan, pasti kamu sudah sering mendengar istilah biaya bayar di muka untuk keperluan perusahaan. Hal ini biasa dilakukan seperti pembayaran akan barang atau jasa bisnis sebelum digunakan.

Untuk mengetahui biaya bayar di muka lebih lanjut, kami akan membuat ulasan lebih detail mengenai apa itu biaya bayar di muka. Simak ulasan ini lebih lanjut untuk mengetahui hal penting terkait biaya bayar di muka.

Baca Juga: BPKH Jamin Tak Telat Bayar Biaya Haji ke Arab Saudi

1. Definisi biaya bayar di muka

Biaya Bayar di Muka: Pengertian dan Contohnyailustrasi membayar (pexels.com/Energepic.com)

Dilihat dari definisi yang dipaparkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), biayar bayar di muka adalah suatu pengeluaran yang telah dibayarkan untuk memenuhi keperluan di tahun buku yang akan datang. Dalam bahasa Inggris, biaya bayar di muka disebut dengan prepaid expenses.

Contoh biaya bayar di muka yaitu pembayaran sewa gedung, royalti, dan premi asuransi. Pengeluaran ini tidak termasuk pada biaya dalam tahun buku yang sedang berjalan.

2. Apa itu biaya bayar di muka?

Biaya Bayar di Muka: Pengertian dan ContohnyaUnsplash.com/Alexander Mils

Secara umum, arti dari biaya bayar di muka yaitu adanya biaya-biaya yang belum menjadi kewajiban bagi suatu perusahaan untuk melakukan pembayaran pada periode yang berjalan, tetapi harus dibayar terlebih dahulu, sementara barang atau jasa tidak langsung diterima saat dana dikeluarkan.

Sebab jumlah yang telah dibayar belum termasuk pada beban perusahaan dalam periode yang masih berjalan. Maka dari itu, jumlah yang telah dibayarkan, biasanya disebut sebagai uang muka dan termasuk dalam aktiva lancar.

Segala biaya yang telah dibayarkan merupakan beban pada periode mendatang, jadi tidak boleh diakui pada periode yang sedang berjalan atau periode saat ini. Namun, biaya yang telah dibayarkan tersebut, harus dibebankan sesuai dengan manfaat dari biaya bayar di muka.

Jika kamu seorang pebisnis, maka kamu bisa mencatat biaya bayar di muka pada catatan keuangan bisnis yang telah disesuaikan dengan entri saat kamu menggunakan barang atau jasa tersebut.

Proses pencatatan biaya bayar di muka biasanya hanya dalam akuntansi aktual. Jika kamu menggunakan metode akuntansi yang berbasis kas, maka kamu dapat mencatat pengeluaran saat uang telah dipindah tangan secara fisik.

Baca Juga: 5 Kesalahan saat Cuci Muka Ini Sering Dilakukan, Bikin Muka Bermasalah

3. Contoh biaya bayar di muka

Biaya Bayar di Muka: Pengertian dan ContohnyaPexels.com/Artem Beliaikin

Untuk memahami biaya bayar di muka lebih dalam, terdapat contoh dari perusahaan ABC yang melakukan pembelian asuransi selama satu tahun mendatang. Jumlah pembayarannya yaitu sebesar Rp600 juta di muka untuk polis asuransi.

Pembayaran awal dari perusahaan ABC yaitu sebesar Rp600 juta sebagai debit, agar mendapatkan asuransi prabayar, aset di neraca, dan kredit ke kas. Perusahaan tersebut setiap bulannya akan dikenakan biaya sebesar Rp50 juta sebagai entri penyesuaian.

Biaya tersebut akan dimasukkan ke laporan laba rugi yang dilakukan melalui kredit ke asuransi prabayar serta debit ke biaya asuransi. Sedangkan di bulan kedua belas, Rp50 juta akhir akan dibiayai secara penuh dan akun prabayar akan berubah nominalnya, yaitu menjadi nol.

4. Beberapa transaksi yang termasuk biaya bayar di muka

Biaya Bayar di Muka: Pengertian dan ContohnyaUnsplash.com/William Iven

Setiap orang atau perusahaan pasti pernah melakukan transaksi dengan biayar bayar di muka. Berikut ini terdapat beberapa transaksi yang masuk ke dalam kategori biaya bayar di muka, antara lain:

  • Sewa: biasanya harus membayar suatu ruangan sebelum digunakan
  • Peralatan: sudah membayar sejumlah biaya yang ditentukan, tetapi belum digunakan
  • Gaji: hal ini dapat menjadi pengecualian ketika kamu menunggak gaji
  • Beban bunga
  • Pajak
  • Tagihan utilitas
  • Polis asuransi kecil
  • Apapun jenis pembelian yang kamu lakukan terhadap barang atau jasa, jika kamu telah membayarkan sejumlah uang sebelum digunakan, maka hal ini dianggap sebagai biaya bayar di muka.

5. Cara penyajian biaya bayar di muka pada laporan keuangan

Biaya Bayar di Muka: Pengertian dan ContohnyaIlustrasi Membayar Tagihan www.pexels.com/Karolina Grabowska

Dalam menulis pengeluaran biaya bayar di muka, bisa menggunakan prinsip pencocokan. Saat biaya bayar di muka dilakukan, perusahaan tidak mencatatnya ke bagian pengeluaran yang terdapat pada laporan laba rugi saat melakukan pembayaran, karena biaya tersebut untuk pengeluaran di masa depan.

Perusahaan bisa menulis biaya bayar di muka ke dalam bagian aset dalam neraca. Dengan seiring berjalannya waktu, perusahaan dapat mengurangi nilai dari biaya secara perlahan, serta mengakui pengurangan tersebut sebagai beban yang terdapat pada laporan laba rugi.

Jika biaya akan dikeluarkan dalam jangka waktu 12 bulan ke depan, maka perusahaan dapat membuat laporan ini sebagai aset lancar. Jika melebihi 12 bulan, maka akan menjadi aset tidak lancar.

Baca Juga: Pasien COVID-19 Mesti Bayar Sendiri Biaya Perawatan, Ini Kata Kemenkes

Itulah ulasan mengenai biaya bayar di muka yang harus kamu pahami. Sebagai seorang pebisnis atau indvidu, kita wajib memahami biaya bayar di muka, agar mempermudah dalam melakukan transaksi dan mempermudah pencatatan laporan keuangan.

Melalui ulasan ini, apakah kamu sudah paham mengenai biaya bayar di muka? Bagaimana menurut kamu terkait biaya bayar di muka?

Topik:

  • Rinda Faradilla
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya