Jadi Investor Saham Pemula? Perhatikan 5 Tips Ini agar Cuan

Jangan asal-asalan!

Banyak jalan menuju Roma. Begitu pula banyak jalan bagi setiap individu yang ingin mapan secara keuangan. Berprestasi dalam dunia pendidikan dan dilanjutkan dengan meniti karier yang bagus, tentunya menjadi impian banyak orang. Namun, masih banyak kok jalan lain untuk menggapai impian hidup sejahtera. Salah satunya melalui investasi di pasar modal.

Cerita inspiratif tentang kaya raya dari dunia saham di Indonesia datang dari Lo Kheng Hong, yang kerap disebut sebagai “Warren Buffet” Indonesia. Puluhan tahun bekerja di bank, Lo Kheng Hong memutuskan berhenti untuk fokus menjadi investor saham.

"Harta karun terbesar di dunia adanya di pasar modal, ada uang besar di pasar modal. Kalau mau jadi orang kaya pasar modal lah tempatnya," kata Lo Kheng Hong dalam seperti dikutip dari Youtube Channel IdeaCloud bertajuk Lo Kheng Hong - Pengalaman 30 Tahun Berinvestasi Di Bursa Efek Indonesia.

Namun, seperti banyak investasi lainnya, pengetahuan tentang pasar modal adalah hal wajib sebelum kita ‘nyebur’ ke dalamnya. Tanpa pengetahuan yang cukup, bukan cuan yang diraih malah bisa boncos.

1. Pastikan dulu kamu sudah punya rekening saham

Jadi Investor Saham Pemula? Perhatikan 5 Tips Ini agar Cuanilustrasi saham (unsplash.com/Austin Distel)

Sebelum sampai ke lima tips bagi investor saham pemula, perlu diketahui bahwa investasi saham memerlukan pembukaan rekening efek. Rekening efek adalah rekening yang dibutuhkan untuk kegiatan jual-beli saham. Dalam pembukaan rekening efek ini, calon investor juga diwajibkan untuk membuka rekening dana nasabah (RDN) di bank.

Berbeda dengan rekening efek, RDN atau rekening dana investor, merupakan rekening khusus yang digunakan untuk pembayaran dan penerimaan hasil penjualan saham ataupun efek lainnya. RDN dikelola oleh bank sehingga terpisah dari rekening saham yang dikelola oleh broker.

Saat ini sudah tersedia beberapa rekening efek dan RDN yang bisa dibuka secara online via smartphone. Salah satunya disediakan oleh PT Stockbit Sekuritas Digital bersama Bank Jago sebagai penyedia layanan RDN.

Prosesnya hanya membutuhkan waktu hitungan menit. Setelah itu, perusahan sekuritas dan Bank Jago selaku penyedia RDN akan memverifikasi data dari calon investor tersebut. Cara membuka RDN Bank Jago tidak sulit. Langkah pertama cukup menyiapkan dokumen pendukung seperti KTP dan NPWP.

Kemudian nasabah akan diminta memasukkan data pribadi, foto KTP dan video call dengan petugas bank. Data-data tersebut akan diverifikasi oleh perusahaan sekuritas dalam 1x24 jam. Setelah selesai, nasabah akan menerima notifikasi.

Menariknya, pembukaan RDN di Bank Jago tanpa syarat saldo minimum, sehingga calon investor bisa langsung berinvestasi. Pembelian minimal pun boleh 1 lot saham (100 lembar saham). RDN Bank Jago juga menawarkan keunggulan lainnya, berupa kemudahan pengisian dana (top up). Nasabah bisa melakukannya secara real time hanya dengan memindahkan dana dari Kantong Utama Bank Jago (Pocket) ke Kantong RDN di aplikasi Jago. 

Nah, sekarang kita masuk ke tipsnya nih buat para pemula. Membeli saham bisa dilakukan secara santai dan waktunya fleksibel, tapi tetap saja harus dilakukan secara cermat dan hati-hati.

Sebab, investasi saham memiliki risiko tinggi meski bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi pula alias high risk high return. Agar aman, bagi investor pemula ada sejumlah tips untuk memulai berinvestasi. Setidaknya ada lima tips yang bisa diperhatikan. Apa aja? Keep scrolling!

Baca Juga: 8 Perbedaan Saham dan Obligasi, Wajib Tahu Sebelum Investasi

2. Tentukan tujuan dan target investasi

Jadi Investor Saham Pemula? Perhatikan 5 Tips Ini agar CuanInvestor memantau perdagangan saham melalui gawainya di Jakarta, Jumat (13/11/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Nasabah akan kesulitan menentukan saham yang akan dibeli apabila tidak memiliki target dan tujuan yang jelas. Dengan adanya tujuan dan target, nasabah bisa menentukan jumlah yang akan dibeli dan periode investasi.

Periode investasi ada yang jangka pendek (trading) dan juga jangka panjang. Setelah
menetapkan tujuan investasi, barulah nasabah dapat menentukan target return yang diinginkan.

2. Pilih emiten yang tepat

Jadi Investor Saham Pemula? Perhatikan 5 Tips Ini agar Cuanfoto ilustrasi (unsplash.com/sctgrhm)

Pastikan bahwa saham emiten (perusahaan publik) yang dipilih bukanlah korporasi fiktif. Upayakan pilih perusahaan yang memiliki tata kelola usaha yang baik (good governance) memiliki sistem yang baik dan kinerjanya baik atau sehat.

Perusahaan sehat cenderung akan terus berkembang seiring waktu. Rajin-rajinlah mencari informasi, baik dari otoritas pasar modal, seperti OJK atau dari BEI. Hindari membeli saham hanya karena semata-mata tergiur nominal harga yang murah.

3. Baca laporan keuangan

Jadi Investor Saham Pemula? Perhatikan 5 Tips Ini agar Cuanhttps://pixabay.com/id/users/geralt-9301/

Tidak ada alasan bagi investor untuk tak membaca laporan keuangan dari emiten/perusahaan yang sahamnya hendak dibeli. Minimal perhatikan perkembangan laba, penjualan, modal, utang lancar dan macet.

Pilihlah saham emiten yang memiliki fundamental keuangan yang baik. Ingat ya, jangan asal-asalan apalagi salah pilih. Bisa boncos!

4. Jangan masukkan telur ke satu keranjang

Jadi Investor Saham Pemula? Perhatikan 5 Tips Ini agar CuanIlustrasi Penurunan Harga Saham (IDN Times/Arief Rahmat)

Apabila memungkinkan, nasabah disarankan untuk mengalokasikan dana ke lebih dari satu saham emiten alias diversifikasi. Hal ini guna meminimalisir risiko pasar dan mengoptimalkan keuntungan.

Dengan diversifikasi, nasabah tak perlu terlalu khawatir bila terjadi penurunan harga saham di salah satu investasi. Ribet ya? Jangan mudah menyerah dulu dong! 

Baca Juga: 15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!

5. Sabar dan realistis

Jadi Investor Saham Pemula? Perhatikan 5 Tips Ini agar Cuanilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Buang jauh-jauh ekspektasi untuk mendapatkan return besar dalam waktu singkat. Pola pikir seperti ini membuat nasabah tidak cerdas dalam berinvestasi. Pengembalian investasi 12 – 18 persen per tahun termasuk angka yang cukup baik di pasar saham. 

Ingat, gak semua usaha berjalan mulus. Yang terpenting, niat. Yuk semangat! (WEB) 

Topik:

  • Tisa Ajeng Misudanar Azryatiti
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya