4 Kesalahan Finansial Ini Sering Dilakukan Gen Z, Kamu Termasuk?

Bisa berdampak negatif untuk keuangan

Jakarta, IDN Times - Sebagai generasi yang tumbuh di era digital atau biasa disebut digital native, Generasi Z (Gen Z) memiliki akses ke banyak informasi, demokratisasi keuangan, dan kemudahan penggunaan berbagai aplikasi keuangan. Tapi, hal itu juga bisa menjadi pedang bermata dua.

Dilansir GOBankingRates, tantangan keuangan yang dihadapi generasi ini sangat banyak, dan para ahli memperingatkan tentang cara menghindari beberapa jebakan yang dapat berdampak negatif terhadap kondisi keuangan mereka. Apa saja?

Baca Juga: 5 Tips Mengatur Keuangan Sederhana agar Gaji Gak Numpang Lewat 

1. Mengandalkan media sosial untuk memperoleh saran keuangan

4 Kesalahan Finansial Ini Sering Dilakukan Gen Z, Kamu Termasuk?ilustrasi media sosial (pixabay.com/LoboStudioHamburg)

Menurut sebuah survei oleh Forbes Advisor, sebanyak 79 persen Gen Z mengatakan bahwa mereka mendapatkan nasehat keuangan dari media sosial. Meskipun ada banyak influencer keuangan yang sah, kita harus selalu waspada terhadap penipuan atau saran yang berasal dari sumber yang tidak memenuhi syarat.

Menurut survei tersebut, hanya 31 persen Gen Z yang mengatakan bahwa mereka secara teratur memeriksa pengalaman dan kualifikasi orang-orang yang memberikan nasehat keuangan di media sosial.

"Mendapat saran dari media sosial: Gen Z sering disebut sebagai "generasi influencer," dengan banyak anak muda Amerika yang beralih ke media sosial untuk mendapatkan nasehat dan panduan mulai dari pakaian hingga investasi," ujar Kepala Saran dan Solusi Manajemen Kekayaan di Edward Jones, Lena Haas.

Dia mengatakan, meskipun saran yang diberikan oleh influencer media sosial dapat menjadi langkah awal yang bermanfaat, penting untuk menemukan penasehat keuangan yang dapat menyesuaikan diri dengan situasi spesifik tiap individu.

2. Menunggu sampai nanti untuk tabungan pensiun

4 Kesalahan Finansial Ini Sering Dilakukan Gen Z, Kamu Termasuk?Ilustrasi pensiun (pixabay.com/birgl)

Salah satu kesalahan terbesar yang dapat dilakukan oleh Gen Z adalah bersikap "nanti saja" alias menunda-nunda dalam hal menabung untuk masa pensiun.

Penasehat Manajemen Kekayaan TIAA, Melissa Shaw memperkirakan ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut, bisa saja karena Gen Z lebih fokus pada prioritas keuangan lainnya seperti membayar sewa atau mencicil rumah, pendidikan, hingga penitipan anak.

"Banyak pekerja Gen Z yang kehilangan kesempatan untuk mengembangkan tabungan mereka lebih cepat, karena mereka tidak memiliki kontribusi yang sesuai dengan yang ditawarkan melalui program tabungan pensiun yang disponsori oleh perusahaan," ujar Shaw.

Baca Juga: 5 Catatan Penting dalam Mengatur Keuangan di Kondisi Krisis

3. Tidak mengatasi utang

4 Kesalahan Finansial Ini Sering Dilakukan Gen Z, Kamu Termasuk?Ilustrasi utang (Unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Banyak ahli berpendapat bahwa untuk mencapai kesejahteraan finansial, seseorang harus memulai dengan hidup bebas dari utang.

Namun, Gen Z menumpuk utang lebih cepat daripada generasi lainnya. Menurut survei Credit Karma, rata-rata utang Gen Z meningkat 3 persen pada kuartal IV-2022 dibandingkan kuartal sebelumnya. Itu merupakan peningkatan utang terbesar.

Menurut Haas dari Edward Jones, pada gilirannya, terjebak dalam jebakan kartu kredit adalah sebuah kesalahan.

4. Berinvestasi terlalu konservatif

4 Kesalahan Finansial Ini Sering Dilakukan Gen Z, Kamu Termasuk?Ilustrasi investasi (unsplash.com/Austin Distel)

Sebagai gambaran, Gen Z di Amerika Serikat (AS) lebih fokus pada tabungan dibandingkan generasi lainnya. Itu berdasarkan survei Wealth Watch baru-baru ini yang dilakukan oleh New York Life.

Menurut survei tersebut, Gen Z di AS lebih cenderung khawatir tentang dampak keamanan kerja dan pemutusan hubungan kerja, serta harga pasar perumahan terhadap keuangan mereka di tahun 2023 daripada generasi lainnya. Pada gilirannya, mereka cenderung lebih konservatif secara finansial dalam hal investasi.

Namun, Wakil Presiden, Konsultan Keuangan, Fidelity Investments, Ryan Viktorin mengatakan bahwa kesalahan keuangan yang umum terjadi adalah berinvestasi terlalu konservatif untuk tujuan jangka panjang.

"Sama seperti tabungan pensiun, waktu ada di pihak kamu! Memegang campuran saham, obligasi, dan investasi jangka pendek yang terdiversifikasi dapat mengurangi tingkat risiko dalam portofolio Anda dan berpotensi meningkatkan imbal hasil untuk tingkat risiko tersebut," ujar Viktorin.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya