Indonesia Ingin Transaksi Keuangan Lintas ASEAN Cukup Sentuh Layar HP

Sudah dimulai antara Indonesia dan Thailand

Jakarta, IDN Times - Indonesia mendorong kemudahan transaksi antara negara-negara di ASEAN. Harapannya, nanti transaksi finansial dan ekonomi lintas batas negara dapat dilakukan melalui layar handphone saja.

"Bisakah kita melakukan itu? Ya, ini adalah konektivitas lintas batas atau cross border connectivity. Segera, transaksi finansial dan ekonomi lintas batas hanya sebatas sentuhan smartphone saja" kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam High Level Seminar From ASEAN to the World: Payment System in The Digital Era di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (28/3/2023).

Baca Juga: RI Ajak ASEAN Antisipasi Risiko Kripto dan Uang Digital

1. Indonesia sudah memulainya dengan Thailand

Indonesia Ingin Transaksi Keuangan Lintas ASEAN Cukup Sentuh Layar HPIlustrasi penggunaan QRIS (IDN Times/Dokumen Bank Indonesia)

Perry menjelaskan, salah satu contoh nyata yang telah dilakukan untuk memudahkan transaksi antarnegara adalah antara Indonesia dan Thailand. Thailand dan Indonesia sudah terhubung dengan QR Fast Payment.

"Sekarang saja Thailand ke Indonesia, pergi ke Chiang Mai, bermain golf di sana, tapi tak perlu membayar dengan Baht, cukup lewat smartphone," sebutnya.

Baca Juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, BI: Mata Uang di Kawasan Asia Tetap Kuat

2. QR Fast Payment akan diadaptasi ke Malaysia hingga Filipina

Indonesia Ingin Transaksi Keuangan Lintas ASEAN Cukup Sentuh Layar HPTransaksi QRIS (Bank Indonesia)

Dijelaskan Perry, nantinya, QR Fast Payment juga akan diterapkan di negara-negara ASEAN lainnya, yakni Malaysia, Singapura hingga Filipina. Mereka akan menyusul apa yang sudah dilakukan antara Indonesia dan Thailand.

"Akan ada Malaysia, Singapura, dan yang akan menyusul, Filipina akan bergabung," ujarnya.

Baca Juga: Menkeu-Gubernur Bank Sentral ASEAN Bahas Krisis Bank di AS dan Eropa

3. RI ingatkan pentingnya peran ASEAN

Indonesia Ingin Transaksi Keuangan Lintas ASEAN Cukup Sentuh Layar HPHigh Level Seminar From ASEAN to the World: Payment System in The Digital Era di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (28/3/2023). (IDN Times/Trio Hamdani)

Dia menerangkan pentingnya keberadaan ASEAN. Pertama, ASEAN adalah episentrum pertumbuhan. Kedua, banyak kebijakan baik ada di ASEAN.

"Bagaimana disiplin dalam bidang moneter, bagaimana koordinasi kebijakan fiskal dan moneter, juga stabilitas dalam sistem finansial, dan reformasi struktural. ASEAN penting karena kebijakan-kebijakan baik itu ada di ASEAN," tutur Perry.

Ketiga adalah digitalisasi, di mana digitalisasi di ASEAN tumbuh dengan cepat berkat populasi muda, penggunaan internet yang luas, serta meluasnya bisnis startup. Transformasi yang baik di bidang digital telah mentransformasi ekosistem digital pada ekonomi dan keuangan.

"Kita menyaksikan banyaknya startup yang naik daun, unicorn, decacorn, di ASEAN. Ini juga karena kita benar-benar memiliki niat. Kita punya Asean Digital Transformation Framework, menggerakkan ASEAN ke transformasi digital. Ini tidak hanya mendukung integrasi ekonomi, tetapi juga ICT di cross border regional payment connectivity," tambahnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya