Kimia Farma Angkat Wiku Adisasmito Jadi Komisaris, Dirut Diganti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) merombak susunan direksi dan komisaris perseroan. Melalui kesepakatan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021, perusahaan farmasi milik negara itu mengangkat direktur utama baru, David Utama menggantikan Verdi Budidarmo.
Mengutip keterangan tertulis perusahaan, Kamis (12/5/2022), Kimia Farma juga menetapkan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Prof Wiku Bakti Bawono Adisasmito sebagai komisaris perseroan.
Baca Juga: Wiku: Tingkat Penularan COVID-19 di Jakarta Paling Rendah se-Indonesia
1. Perubahan susunan direksi dan dewan komisaris
Dalam RUPST tersebut juga telah diputuskan perubahan susunan pengurus perseroan. Susunan dan jabatan dewan komisaris dan direksi perseroan terbaru sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Abdul Kadir
Komisaris: Dwi Ary Purnomo
Komisaris: Wiku Adisasmito
Komisaris Independen: Rahmat Hidayat Pulungan
Komisaris Independen: Kamelia Faisal
Komisaris Independen: Musthofa Fauzi
Direksi
Direktur Utama: David Utama
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Lina Sari
Direktur Pemasaran, Riset & Development: Jasmine Karsono
Direktur Produksi dan Supply Chain: Andi Prazos
Direktur Sumber Daya Manusia: Dharma Syahputra
Baca Juga: Wiku Minta Masyarakat Laporkan Pelaku Pemalsuan Surat Hasil Tes PCR
2. Profil Wiku, komisaris baru Kimia Farma
Editor’s picks
Wiku lahir di Malang, 20 Februari 1964. Ia adalah seorang dokter hewan lulusan Insitute Pertanian Bogor (IPB) pada 1988.
Wiku menempuh program Master of Science (MSc) di Colorado State University (CSU) pada 1990. Di universitas yang sama, Wiku juga berhasil mendapat gelar Doctor of Philosophy (Ph.D) pada 1995.
Saat ini, Wiku dikenal sebagai guru besar yang mendalami kebijakan kesehatan di bidang sistem kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi.
Seperti dikutip dari staff.ui.ac.id, Wiku merupakan seorang pengajar di Departemen Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia (UI). Ia mengajar beberapa mata kuliah di program sarjana dan pascasarjana terkait kebijakan kesehatan.
Baca Juga: Erick Thohir: Lonjakan Mudik Jadi Kebangkitan Ekonomi Nasional
3. Sebar dividen senilai Rp90 miliar ke para pemegang saham
RUPST Kimia Farma juga menyetujui dan mengesahkan penetapan penggunaan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk Tahun Buku 2021 sebesar Rp302.273.634.199.
Kemudian, untuk dividen sebesar 30% atau Rp90.682.090.260 yang akan diatribusikan kepada pemegang saham.