BRI Gencar Buyback Saham, Ini Alasannya

Akan menjadi buyback kedua tahun ini

Jakarta, IDN Times - Emiten bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengungkapkan alasan akan melakukan pembelian kembali (buy back) saham senilai Rp1,5 triliun.

Dengan adanya rencana aksi buyback saham ini akan menjadi yang kedua di awal tahun ini. Karena pada buyback saham juga sempat dilakukan pada Kamis (26/1) yakni dengan buyback saham 647,3 juta lembar dengan nilai Rp3 triliun.

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari menuturkan, alasan buyback tersebut berkaitan dengan aspirasi BRI kepada pekerja akan saham BRI. Alhasil BRI optimistis bahwa rencana ini tidak akan mempengaruhi kinerja Perseroan.

"Selalu align (selaras) dengan reward maupun insentif kepada pekerja dalam bentuk saham sehingga membentuk engagement kepada pekerja. Jumlah buyback Rp1,5 triliun diselsaikan maksimal 18 bulan dari putusan RUPS ini tidak berpengaruh kepada kinerja Perseroan," kata Viviana dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga: Sepanjang 2022, Bank BRI Cetak Laba Bersih Rp51,40 Triliun

1. Jadwal buyback BRI

BRI Gencar Buyback Saham, Ini AlasannyaPemaparan kinerja BRI Kuartal IV 2022, Rabu (8/2/2023)

Adapun berdasarkan data keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), aksi korporasi ini menjadi salah satu acara dalam agenda Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 13 Maret 2023.

Sementara itu rencana buyback akan diimplementasikan secara bertahap selama 18 bulan setelah tanggal RUPST yang menyetujui buyback dengan asumsi periode pada 14 Maret 2023 hingga 14 September 2024.

2. BRI sudah pertimbangkan berbagai aspek

BRI Gencar Buyback Saham, Ini AlasannyaIlustrasi investasi (unsplash.com/Austin Distel)

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, pihaknya sudah perhitungkan kondisi keuangan pasca-buyback dan tetep solid. Aksi korporasi dilakukan untuk meningkatkanb peran serta atau keterlibatan karyawan BRI.

"Bahwa motivasi buyback memang untuk meningkatkan engagament karyawan. Tugas kita create value, ada economic, ada social value yang harus diperhatikan siapa stakeholder dan value apa yang kita hadirkan ke sana," kata Sunarso.

Dengan demikian, BRI menyadari ada stakeholder penting yakni karyawan yang juga memiliki hak untuk mendapatkan nilai ekonomi dari Perseroan, khsuusnya pada pertumbuhan laba, aset balance sheet, pada akhirnya pertumbuhan dividen dan peningkatan harga saham.

Meski demikian, ia optimistis kondisi laporan keuangan pasca-buyback tetap solid.

"Kita beberapa kali buyback, total saham yang dimiliki pekerja tidak sampai 1 persen. Kita punya keinginan paling tidak total karyawan memiliki 1-2 persen. Buyback sudah kalkulasikan tidak ganggu keuangan dan permodalan BRI, bahkan memperkuat," kata dia.

Baca Juga: Kredit BRI Capai Rp1.139,08 Triliun, Ini Faktor Penopangnya

3. Laba BRI melesat 67,15 persen

BRI Gencar Buyback Saham, Ini AlasannyaGedung BRI (Dok. Bank BRI)

Adapun PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI meraup laba bersih konsolidasi sebesar Rp51,4 triliun sepanjang 2022. Realisasi ini tumbuh 67,15 persen dibanding laba tahun lalu yang sebesar Rp30,77 triliun.

Melalui capaian ini, menjadikan BRI sebagai bank dengan laba terbesar di Indonesia. Kontribusi laba utamanya berasal dari pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang sebesar Rp124,6 triliun, tumbuh 9,21 persen (yoy).

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya