Rekor! Global Bond Bank Mandiri Capai US$300 Juta

Kepercayaan investor terhadap kinerja Bank Mandiri meningkat

Jakarta, IDN Times - Bank Mandiri berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar 300 juta dolar AS atau sekitar Rp4,5 triliun dari penerbitan global bond yang akan digunakan untuk pengembangan bisnis Perseroan.

Pejabat Eksekutif Treasury dan International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria mengatakan penerbitan global bond menerima permintaan lebih dari 3,1 miliar dolar AS pada saat proses orderbook, atau kelebihan permintaan (oversubcription) mencapai 10,3 kali dari jumlah yang diterbitkan. Ini juga oversubscription terbesar yang pernah dicapai oleh Bank Mandiri. 

"Global bond tersebut memiliki tenor 3 tahun dengan kupon sebesar 5,5 persen. Dalam penerbitan global bond ini, Bank Mandiri menunjuk HSBC, JP Morgan, Mandiri Securities, Citigroup, MUFG dan Standard Chartered Bank sebagai Joint Lead Managers," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada Rabu (29/3/2023). 

Baca Juga: Pemerintah Tarik Utang Rp46 Triliun Lewat Global Bond

1. Kepercyaaan investor terhadap kinerja Bank Mandiri

Rekor! Global Bond Bank Mandiri Capai US$300 Jutailustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Eka Fitria, menilai tingkat oversubscription tertinggi dalam sejarah penerbitan Global Bond Bank Mandiri ini, merupakan sebuah pencapaian dan bukti bahwa investor percaya kepada kinerja Bank Mandiri. Sebab, capaian ini terjadi di tengah maraknya sentimen negatif pasar kepada sektor perbankan dan pasar global.

"Positifnya keyakinan investor juga terlihat dari rating yang diberikan kepada obligasi ini dari lembaga pemeringkat internasional yaitu Baa2 dari Moody’s dan BBB- dari Fitch," tuturnya. 

Baca Juga: Kabar Gembira! RUPST Bank Mandiri Tetapkan Dividen Rp 24,7 Triliun

2. Fund managaer dan aset manager dominasi kepemilikan global bond

Rekor! Global Bond Bank Mandiri Capai US$300 JutaGedung Bank Mandiri. (Dok. Bank Mandiri)

Adapun investor pada penerbitan global bond ini didominasi oleh fund manager dan asset manage,r dengan porsi kepemilikan sebesar 76 persen diikuti dengan bank sebesar 13 persen, dan pengelola dana pensiun sebesar 11 persen.

Selain itu, sebagian besar investor berasal dari Asia sebanyak 78 persen dan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA) sebesar 22 persen. Pascaproses penerbitan, obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Singapura (Singapore Exchange/SGX).

Baca Juga: Pacu Transkasi Digital, Bank Mandiri Gandeng 11 BPR

3. Laba bersih Bank Mandiri Rp41,2 triliun

Rekor! Global Bond Bank Mandiri Capai US$300 JutaGedung Bank Mandiri (IDN Times/Besse Fadhilah)

Bank Mandiri telah mencetak pertumbuhan kinerja yang solid sepanjang 2022, lewat strategi bisnis yang konsisten kepada segmen potensial dan proses optimalisasi digital yang perseroan.

Tingkat efisiensi perseroan pun meningkat dan mendorong pertumbuhan volume bisnis. Hal itu tercermin dari perolehan laba bersih secara konsolidasi menembus Rp41,2 triliun pada tahun 2022, tumbuh 46,9 persen secara year on year (YoY).
 
Selain itu, total dana pihak ketiga (DPK) bank berkode emiten BMRI ini tumbuh positif 15,46 persen YoY, dari Rp1.291,2 triliun di akhir 2021 menjadi Rp1.490,8 triliun di akhir 2022. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan dana giro serta tabungan yang naik masing-masing 31,2 persen  dan 13,5 persen secara YoY.

Rasio CASA Bank Mandiri secara bank only di akhir 2022, mencapai 77,64 persen naik 365 basis poin (bps) YoY, melampaui rata-rata industri perbankan. Pencapaian tersebut turut didukung oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif.

Tercatat hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48 persen YoY menjadi Rp1.202,2 triliun.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya