Ketika Virus Corona Bikin Saham-saham Terkapar di Zona Merah

Hanya saham Filipina dan Malaysia yang menguat sore ini

Jakarta, IDN Times - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rabu (11/3) masuk ke jalur merah menyusul pengumuman kematian pertama pasien terinfeksi virus corona di Indonesia. IHSG pada penutupan perdagangan terjerembab 66,72 poin atau 1,28 persen ke posisi 5.154,105. Padahal saat dibuka, indeks saham sempat menguat di posisi 5.235,926.

Saham-saham unggulan yang tergabung dalam LQ-45 turun 12,7 poin atau 1,53 persen menjadi 819,77. Jumlah frekuensi saham yang diperdagangkan tercatat 482.468 kali dengan volume sebanyak 6,771 miliar lembar senilai Rp6,977 triliun. Sebanyak 78 saham naik, 350 saham turun dan 115 saham tidak bergerak.

"Sentimen negatif bagi indeks hari ini karena adanya berita satu orang yang terkena infeksi corona meninggal," kata analis Indopremier Sekuritas seperti dikutip Antara di Jakarta, Rabu.

Selain IHSG, sebagian besar saham-saham di kawasan dan dunia juga berguguran. 

1. Indeks Straits Times Singapura merosot 1,72 persen

Ketika Virus Corona Bikin Saham-saham Terkapar di Zona MerahANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Bursa Saham Singapura ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu, dengan acuan Indeks Straits Times (STI) turun 1,72 persen atau 48,82 poin, menjadi 2.783,72 poin.

Total 1,94 miliar saham berpindah tangan senilai SGD2,06 miliar atau setara sekitar US$1,48 miliar, dengan jumlah saham turun melebihi yang naik, sebanyak 324 saham terhadap 155 saham.

Indeks Straits Times, ditulis Antara,  terangkat 1,8 persen atau 50,17 poin menjadi 2.832,54 poin pada akhir perdagangan Selasa (10/3), dengan volume transaksi mencapai 1,86 miliar senilai SGD2,46 miliar (sekitar US$1,77 miliar).

2. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,63 persen atau 160,90 poin

Ketika Virus Corona Bikin Saham-saham Terkapar di Zona MerahANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Begitu pula dengan Bursa Saham Hong Kong yang melemah pada perdagangan Rabu, dengan indikator utama Indeks Hang Seng (HSI) turun 0,63 persen atau 160,90 poin, menjadi ditutup di 25.231,61 poin.

Indeks Hang Seng diperdagangkan berkisar antara terendah 25.140,38 poin hingga tertinggi 25.493,23 poin, dengan nilai transaksi mencapai HKD112,68 miliar (sekitar US$14,50). Indeks Hang Seng berakhir 1,41 persen atau 352,05 poin lebih tinggi menjadi 25.392,51 poin pada akhir perdagangan Selasa, dengan nilai transaksi mencapai HKD141,06 miliar (sekitar US$18,15 miliar).

Baca Juga: Bursa Saham Tertekan, Jasa Raharja Hati-Hati Tempatkan Investasi

3. Saham-saham China juga berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu

Ketika Virus Corona Bikin Saham-saham Terkapar di Zona MerahIDNTimes/Holy Kartika

Demikian pula dengan saham-saham China yang berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu, setelah sehari sebelumnya menguat karena sentimen pasar tetap tertekan kekhawatiran dampak ekonomi dari wabah Virus Corona baru atau COVID-19.

Indikator utama Indeks Komposit Shanghai turun 0,94 persen menjadi ditutup pada 2.968,52 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China berakhir 1,78 persen lebih rendah pada 11.200,05 poin.

Nilai transaksi gabungan saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 972,9 miliar yuan (sekitar US$139,8 miliar), turun dari 1,08 triliun yuan (sekitar US$144,1 miliar) pada hari sebelumnya.

Sementara itu, Indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, kehilangan 2,2 persen dan ditutup di angka 2.101,46 poin.

4. Indeks Harga Saham Gabungan Korea jatuh 2,78 persen

Ketika Virus Corona Bikin Saham-saham Terkapar di Zona MerahANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bursa saham Seoul juga melemah tajam pada perdagangan Rabu, dengan indikator utama Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) jatuh 2,78 persen atau 54,66 poin, atau 2,78 persen, menjadi berakhir di 1.908,27 poin.

Volume perdagangan mencapai 662,8 juta saham senilai 8,1 triliun won (US$6,8 miliar). Mata uang Korea Selatan berakhir pada 1.193,0 won terhadap greenback, menguat 0,2 won dari tingkat penutupan perdagangan hari sebelumnya. Indeks KOSPI menguat 0,42 persen atau 8,16 poin menjadi 1.962,93 poin pada penutupan perdagangan Selasa dengan volume transaksi mencapai 628,2 juta saham senilai 8,9 triliun won (US$7,5 miliar).

5. Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo anjlok 451,06 poin

Ketika Virus Corona Bikin Saham-saham Terkapar di Zona MerahANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Adapun bursa saham-saham Tokyo ditutup melemah tajam dalam perdagangan berfluktuatid pada Rabu, meskipun ada dukungan kuat dari kenaikan Wall Street semalam. Namun kurangnya rincian konkret tentang langkah-langkah stimulus yang direncanakan Washington untuk meredam efek dari Virus Corona telah menambah kegugupan pasar.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) jatuh 451,06 poin atau 2,27 persen, dari tingkat penutupan Selasa (10/3), menjadi berakhir pada 19.416,06 poin, menandai penutupan terendah sejak 26 Desember 2018.

Sementara itu, Indeks Topix yang lebih luas dari seluruh papan utama di pasar Tokyo, berakhir 21,56 poin atau 1,53 persen lebih rendah pada 1.385,12 poin.

6. Bursa saham Australia juga berakhir turun tajam

Ketika Virus Corona Bikin Saham-saham Terkapar di Zona MerahIggoy El Fitra/ANTARA FOTO

Bursa saham Australia juga berakhir turun tajam pada perdagangan Rabu, setelah hari perdagangan yang fluktuatif, dengan sektor perbankan turun lebih dari lima persen. Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 jatuh 3,60 persen atau 213,70 poin menjadi 5.725,90 poin, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas merosot 3,44 persen atau 206,50 poin menjadi 5.789,30 poin.

"Volatilitas tetap menjadi tema utama bagi pasar Aussie dengan ayunan besar lain pada pembukaan pagi ini setelah reli tiga persen kemarin dan kinerja yang kuat di Wall Street," kata Analis Pasar Commsec, James Tao.

Saham-saham keuangan adalah beban terbesar di pasar secara keseluruhan, turun lebih dari lima persen, sementara industri turun empat persen dan semua saham lainnya turun dalam urutan dua hingga tiga persen.

Pidato oleh wakil Gubernur Reserve Bank of Australia (Bank Sentral Australia) Guy Debelle menyatakan bank sentral akan mempertimbangkan kebijakan moneter yang tidak konvensional, setelah menguras kemungkinan penurunan suku bunga, termasuk membeli obligasi pemerintah untuk menjaga imbal hasil tetap rendah.

7. Indeks PSE Filipina ditutup menguat

Ketika Virus Corona Bikin Saham-saham Terkapar di Zona MerahANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Sementara bursa saham Filipina ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu, dengan indikator utama Indeks PSE naik 0,55 persen atau 34,88 poin, menjadi 6.353,26 poin. Indeks seluruh saham bertambah 0,53 persen atau 20,21 poin, menjadi berakhir pada 3.808,73.

Volume perdagangan mencapai 687,59 juta saham senilai 6,62 miliar peso (US$130,92 juta), dengan 107 saham berhasil membukukan keuntungan, 84 saham merugi, sementara 48 saham ditutup datar.

Indeks PSE naik tipis 0,09 persen atau 5,77 poin menjadi 6.318,38 poin pada akhir perdagangan Selasa (10/3), dengan nilai transaksi mencapai 774,46 juta saham senilai 7,36 miliar peso (US$145,55 juta).

8. Indeks Komposit Kuala Lumpur (KLCI) naik 0,93 persen

Ketika Virus Corona Bikin Saham-saham Terkapar di Zona MerahANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Begitu pula dengan bursa saham Malaysia yang menguat pada perdagangan Rabu, dengan indikator utama Indeks Komposit Kuala Lumpur (KLCI) naik 0,93 persen atau 13,36 poin, menjadi berakhir di 1.443,83 poin. Sementara itu, Indeks Emas bertambah 0,94 persen atau 94,24 poin, menjadi ditutup pada 10.080,38 poin.

Sebanyak 510 saham berhasil meraih keuntungan, 397 saham mengalami kerugian dan 353 saham diperdagangkan tidak berubah. Volume transaksi meningkat menjadi 4,47 miliar saham senilai 2,86 miliar ringgit Malaysia (US$677,73 juta), dibandingkan dengan 4,42 miliar saham senilai 3,21 miliar ringgit Malaysia (US$758,87 juta) pada Selasa (10/3).

Baca Juga: Saham BUMN Anjlok, Pemerintah Kaji Buyback Saham Pelat Merah 

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya