5 Instrumen Investasi dengan Risiko Rendah hingga Moderat

Tentukan pilihanmu!

Jakarta, IDN Times - Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko yang berbeda. Ada yang rendah, moderat, atau menengah, hingga berisiko tinggi.

Sebelum membahas lebih dalam, kamu perlu memahami bahwa instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko tentunya juga akan memberikan return yang rendah. Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil atau return-nya tinggi, maka risikonya juga akan tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.

"Dengan adanya risiko rendah berarti return-nya juga rendah. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi," kata perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho kepada IDN Times, Minggu (10/10/2021).

Berikut daftar instrumen investasi yang risikonya rendah hingga moderat.

Baca Juga: 5 Instrumen Investasi yang Bisa Dicairkan buat Dana Darurat

1. Rekening tabungan di bank

5 Instrumen Investasi dengan Risiko Rendah hingga ModeratIlustrasi Bank. (IDN Times/Aditya Pratama)

Instrumen investasi dengan risiko yang paling rendah adalah rekening tabungan di bank. Andy mengatakan nilai dari rekening tabungan itu tetap, namun bunganya kecil. Dengan demikian, imbal hasilnya juga rendah.

"Rekening tabungan di bank, itu rendah sekali risikonya. Karena dari LPS kan menjamin ada tabungan sampai Rp2 miliar. Tapi pertumbuhan suku bunga saat ini rendah juga," tutur Andy.

2. Deposito

5 Instrumen Investasi dengan Risiko Rendah hingga Moderat

Deposito juga dikategorikan sebagai investasi dengan risiko rendah. Deposito ini mirip seperti tabungan. Bedanya, ada tanggal jatuh tempo yang ditetapkan, serta bunganya cenderung lebih tinggi dari rekening tabungan di bank.

"Deposito bank itu risikonya juga rendah. Suku bunganya walaupun sudah lebih tinggi dibandingkan tabungan, tapi dibandingkan yang lain nilai bunganya juga cenderung rendah," kata Andy.

Baca Juga: 4 Jenis Penipuan Kripto dan Cara Menghindarinya

3. Logam mulia

5 Instrumen Investasi dengan Risiko Rendah hingga ModeratIlustrasi Emas (IDN Times/Aditya Pratama)

Andy juga menilai logam mulia atau emas fisik memiliki risiko rendah hingga tinggi.

"Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif. Dan ini juga cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, rawan pencurian. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri," ucap dia.

Baca Juga: 5 Instrumen Pasar Uang, Kenali sebelum Berinvestasi! 

4. Obligasi ritel

5 Instrumen Investasi dengan Risiko Rendah hingga ModeratIlustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain instrumen investasi dengan risiko rendah, Andy juga memberi contoh instrumen investasi dengan risiko moderat, salah satunya obligasi ritel dan sukuk ritel. Namun, dia menggarisbawahi obligasi dan sukuk ritel yang dimaksud adalah obligasi dan sukuk yang diterbitkan oleh negara atau pemerintah.

"ORI atau sukuk ritel itu bisa dikategorikan menengah karena imbal hasil sudah lebih tinggi dibandingkan deposito. Tapi ada kemungkinan gagal bayar juga. Apalagi kalau beli obligasi corporate. Untuk lebih aman bisa beli obligasi ritel negara atau sukuk ritel," tutur dia.

5. Reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap

5 Instrumen Investasi dengan Risiko Rendah hingga ModeratIlustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Tak hanya itu, Andy mengatakan reksa dana, khususnya reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap adalah instrumen dengan risiko yang moderat.

"Reksa dana ini bisa dikategorikan konservatif moderat itu reksa dana pasar uang atau reksa dana pendapatan tetap. Kalau di reksa dana pasar uang ada yang bilang itu bisa masuk kategori rendah. Karena kalau masuk pasar uang itu kan dialokasikan ke pasar uang juga, seperti ke tabungan, ke deposito," kata Andy.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya